Reyhan Alvandra

365 123 56
                                    

Suara alarm dari suatu kamar yang berbunyi terdengar sampai ruang makan karena suaranya yang sangat keras.

Meskipun suara alarm berbunyi sangat keras, Reyhan belum juga terbangun.
Reyhan termasuk orang yang susah dibangunkan apalagi kalau ia tidur larut malam, semakin susah membangunkannya.

"Den, bangun," kata Bi Inah sambil mengetuk pintu kamar Reyhan.

"Rey."

Panggilan bernada berat tersebut berasal dari papahnya yang sangat familiar sontak membuat seorang anak terbangun dan bergegas untuk mandi karena alarmnya telah berbunyi bukan suara jam alarm yang membuat seorang anak itu terbangun melainkan suara papahnya yang disebut alarm.

"Nah itu Rey udah turun, ayo makan."

Seorang cowok berseragam putih abu-abu berantakan yang memakai jaket jeans itu segera ke ruang makan karena mamahnya memanggilnya. Rey melihat kearah jam lalu langsung mengambil sepotong roti dan menuju garasi untuk memanaskan motornya lalu berangkat menuju sekolahnya tanpa pamit.

"Dasar anak itu langsung pergi seenaknya!"

"Sabar pah, Rey itu lagi buru-buru," ucap Shesya berusaha menenangkan hati suaminya.

REYNAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang