Behavior

1.8K 139 18
                                    

-Just Fiksi Story-

-Happy Reading-

"Chagiya.."

Jennie yang sedang menata makanan yang sebelumnya ia masak, menoleh pada Irene yang sedang celingukan di ruang tengah yang bisa terlihat jelas lewat celah yang ada di dapur.

"Disini"

Teriakan Jennie sukses bawa kaki Irene mendekat, senyumnya makin merekah liat makanan yang udah siap dia santap, apalagi ini buatan Jennie. Yakin, ya buktinya ada penggorengan dan panci di wastafel yang belum sempat di cuci ulang.

Irene menyapu meja makan, Geyran mari, sup, kimchi, nasi dan juga beberapa lembar nori, Jennie sangat tau lidah itu memang lebih terbiasa dengan makanan khas korea, ingat Irene berasa belum makan jika tidak ada nasi.

"Kau memasaknya ?" Tanya Irene lalu duduk di kursi dan mengambil sumpit

"Eumm.. makan lah, aku berusaha keras membuat itu, semoga rasanya tidak mengecewakan" ujar Jennie

"Kemana ? Tidak sarapan dengan ku ?"

Jennie berjalan kembali dan duduk didepan Irene setelah membawa sarapannya, Egg toast sandwich. Jika lidah Irene adalah Asia, maka Jennie mulai lebih menyukai masakan western.

"Aku rasa malah akan tidak bisa beraktivitas jika sarapan dengan makanan berat Unnie"

"Yang penting enak dan kenyang, kemari.. mau ku suapi ?"

"No no, aku sudah membuat ini"

Keduanya mulai sibuk dengan makanan masing-masing, mereka sedang ada di apartemen Irene, jadwal keduanya hari ini benar-benar kosong, agensi memberi waktu mereka istirahat sebelum mereka kembali sibuk beberapa waktu mendatang.

"Ini sangat enak" puji Irene yang hampir menghabiskan semua makanan yang Jennie sajikan untuknya

"Benarkah ? Lain kali aku akan membuatnya lagi" girang Jennie

"Oh ya, bagaimana dengan comeback mu ? Apa program baru mu tidak menguras tenaga lebih ? Aku harap begitu" ucap Irene

"Semuanya membaik, kau tau kan Unnie, jika aku harus menunggu waktu yang sangat lama hanya untuk comeback, rasanya senang sekali akan berjumpa kembali dengan para blink"

"Aku selalu bangga pada kekasihku ini"

"Dan bagaimana dengan subunit mu ?"

"Baik-baik, kita akan menjalani masa promosi dengan waktu yang bersamaan bukan ? Ku harap kita akan selalu berada di panggung yang sama"

"Agar kau bisa terus mengawasi ku ?"

"Tentu saja, apa lagi"

Jennie tertawa keras melihat wajah tidak santai Irene, kenapa gadis yang lebih tua itu masih saja memperlakukannya seperti anak kecil ? 

"Aku takut tak bisa menjaga sikapku jika sedang bersamamu di luar Unnie" gumam Jennie yang masih bisa di dengar jelas oleh Irene

let's Coming Out! [JenRene]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang