Barangkali memang tidak ada yang bisa kupaksakan lagi.
Perihal rasa,sedari lama aku telah memilih menyerah dan mundur.
Yang sedang dipertahankan saat ini mulai terasa percuma.
Percuma hadir disetiap suka duka namun tiada pernah dianggap.
Percuma setia menemani namun yang terlihat selalu orang lain.
Aku tidak ingin lagi banyak bicara karna luapan suaraku seringkali tak dihiraukan.
Aku tidak ingin lagi melihat,karena apa yang kulihat seringkali membuat dada terasa sesak.
Aku akan diam,tak bersuara dan jua tak melihat. Terserah kemana arah yang menuntun kita,yang jelas aku telah menyerah.
