🍓8🍓

23 5 11
                                    

Hari ini Hikari mengajak semua orang di Minamiza untuk makan bersama. Katanya ingin merayakan kesuksesan pertunjukkan yang sempat tertunda, mungkin sekitar 3 bulan.

Mereka membooking kedai kecil yang menjual berbagai macam olahan daging. Sekali-sekali boleh lah menjadi boros.

"Pesan saja yang kalian mau. All you can eat today!" Ucap Hikari bersemangat. Dan tentu saja dibalas dengan antusias oleh yang lain.

Mereka mulai memakan olahan daging yang sudah didajikan dihadapan mereka. Beberapa memasaknya sendiri di pemanggang daging.

Kurang lebih tiga porsi yang mampu dihabiskan oleh satu orang, bahkan lebih. Termasuk Aina. Ia memakan tiga porsi daging. Yukino terkejut begitu menyadari piring Aina sudah tertumpuk disisinya.

"Kau menghabiskan tiga porsi sendirian?" Tanya Yukino meyakinkan. Pasalnya, satu porsi saja belum mampu Yukino habiskan. Tapi sahabatnya ini sudah habis tiga kali lipatnya. Sinting.

"Dagingnya terlalu lezat. Kalau saja perutku masih muat, aku pasti akan makan lagi. Sayangnya dia sudah penuh." Aina mengelus perutnya.

"Kau harus diet setelah ini." Ceplos Yukino sambil menyuap satu suapan pada mulutnya.

"Tidak masalah. Aku sudah biasa diet. Kau beruntung tidak menghabiskan porsiku. Bisa bisa makin tembam saja pipimu."

"Yang penting menggemaskan." Balas Yukino percaya diri.

Aina hanya mendecih kemudian menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi yang ia duduki.

***

"Terima kasih ya semuanya! Pestanya sangan menyenangkan!" Ucap Hikari semangat.

"Harusnya kami yang berterima kasih. Kau rela merogoh kocek untuk kita semua." Timpal Jyutaro.

"Bukan masalah. Yang penting kita semua bahagia dan menikmatinya."

Mereka mulai meninggalkan kedai tersebut sekitar pukul sepuluh malam. Lucunya, karena terlalu kenyang mereka berjalan seperti zombie. Kecuali beberapa orang tentunya.

Untung saja mereka menggunakan taksi. Cukup berbahaya jika mengemudi dalam keadaan kekenyangan. Bisa bisa mereka mengantuk saat berkendara.

Aina, seperti biasa menumpang dengan Hikari. Rumah mereka searah, jadi mereka sering pulang bersama. Toh Aina juga lebih menghemat budget.

Yukino? Sang pangeran alias Hayato sangat bersedia mengantarnya. Bahkan saat orang lain bertanya Yukino pulang dengan siapa? Hayato dengan cepat menjawab "Denganku. Kau tidak perlu khawatir. Aku jamin 100% Yukino selamat sampai rumah."

"Sumpah! Aku mengharapkan suatu hubungan diantara kalian." Kata Aina gemas.

"Kau dulu, baru aku." Balas Yukino.

"Lihat saja. Aku akan cari pacar besok!" Aina menjulurkan lidahnya dari dalam mobil.

"Sudah. Yukino, Hayato kami duluan ya. Selamat malam." Hikari melambaikan tangannya dari tempat kemudi.

"Hati-hati." Yukino ikut melambaikan tangannya.

Selepas kepergian Hikari dan Aina, Hayato dan Yukino memutuskan untuk masuk ke dalam mobil dan bergegas pulang.

"Kau tidak makan banyak tadi. Kenapa? Sedang diet?" Hayato membuka percakapan.

"Hah? Tidak. Aku makan seperti biasa. Aku juga tidak sedang diet. Kenapa kau berpikir seperti itu?"

"Habisnya kau hanya makan satu porsi. Wanita yang lain saja setidaknya dua porsi bahkan lebih."

"Aku tidak bisa makan banyak. Lagi pula, kalau aku sampai gemuk dan tembam, aku akan malas untuk diet."

Paint My Heart (On hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang