Seorang pria dan wanita berdiri menyalami beberapa tamu undangan yang hadir di acara resepsi pernikahan mereka. Beberapa teman dan kerabat mengucapkan selamat kepada pengantin baru yang ditunggu tunggu selama ini untuk menikah.
"Selamat Bro. Akhirnya kau menikah juga." Daniel berkata seraya memeluk Johan pria yang saat ini menjadi mempelai pria.
"Terima kasih, Pak Daniel sudah mau datang ke acaraku." ucap Johan kepada Daniel. Seorang wanita canrik disamping Daniel yang saat ini sedang hamil terlihat perutnya yang membuncit.
"Selamat Jo, akhirnya kalian bersama juga. Aku harap pernikahan kalian bahagia." Elena wanita itu melemparkan senyum nya kepada Daniel, rekan saat mereka bekerja dulu.
Setelah itu mereka beralih kepada mempelai wanita yang saat ini tidak menunjukan raut wajah bahagia nya."Hei, tersenyumlah. Ini hari pernikahan mu, nanti orang berpikir kau tidak bahagia menikah dengan tunanganmu." canda Daniel kepada Farah yang hanya tersenyum kecil.
"Kenyataanya memang seperti itu Pak." gumam Farah membuat Daniel mengerti.
"Kau harus mencoba menerima takdir yang sudah Tuhan berikan." nasihat Daniel di balas anggukan oleh Farah.
"Seperti Pak Daniel yang menerima Elena wanita yang Bapak tak cintai." ucap Farah membuat Daniel terdiam. Farah menyadari kesalahan lalu melirik sekilas kearah Elena yang menatap nanar kearahnya.
Seketika rasa tak enak hati hinggap kepadanya lalu ia segera meminta maaf atas kecerobohannya mengomentari kehidupan bosnya. Elena sekarang yang menyalami Farah.
"Selamat, aku harap kau bahagia dan segera menyusul ku untuk memiliki anak." ucap Elena tersenyum seraya mengelus perut buncitnya. Farah melirik kearah perut Elena yang sudah membesar.
"Terima kasih. Kau juga harus bahagia bersama Daniel meski hatinya masih milik Valencia." bisik Farah membuat Elena menengang.
Entah kebetulan yang hebat Valencia dan Adrian datang menghampiri mereka.Daniel dan Elena segera menjauh karna mereka tahu akan ada yang tersakiti saat mereka semua bertemu."Selamat, akhirnya menikah juga." Adrian berkata seraya tersenyum kearah Johan dan Farah. Johan hanya bisa tersenyum tipis karna masih canggung bertemu dengan Adrian.
"Far, selamat menempuh hidup baru. Aku harap kalian selaing mengasihi." ucap Valencia bahagia karna melihat sahabat baiknya hari ini menikah. Valencia mengerti wajah keruh Farah tetapi ia tak mau membuat semua orang curiga lalu berbisik kepada Farah.
"Aku mengerti kau tak suka pernikahan ini tetapi jangan membuat orang orang tahu bahwa kau terpaksa menikah dengan Johan." bisik Valencia membuat Farah terdiam.
Setelah acara pesta, mereka berdua membersihkan dirinya masing. Farah di hotel yang menjadi malam pertama mereka. Johan keluar dari kamar mandi berjalan melewati Farah dengan canggung. Pria itu tak tahu harus berkata apa lagi selain mengucapkan terima kasih.
"Terima kasih kau sudah mau mengabulkan permintaan terakhir ibuku." ujar Johan tulus. Farah melirik sekilas kearah pria itu.
"Hemm, bisakah kau pergi ke kamar lain? Aku ingin tidur." ucap Farah menatap Johan. Pria itu menuruti kemauan istrinya.
"Baiklah. Selamat malam." ucap Johan kepada Farah. Setelah itu Farah menatap cermin yang memantulkan wajahnya.
"Kenapa? Kenapa aku ditakdirkan menikah dengan nya?" lirih Farah karna sudak tak sanggup menganggap semuanya baik baik saja. Bisa saja Farah menolak keinginan Ibunya Johan agar mereka menikah tetapi disaat ibunya Johan meninggal bayang bayang permintaan terakhir terus menghantui Farah.
Sampai akhirnya di suatu malam Farah memutuskan untuk menerima Johan sebagai suaminya dan memberikan kesempatan kedua untuk pria itu. Tetapi Farah bersumpah akan meminta cerai kalau Johan melakukan kesalahan yang sama seperti dulu.
Besoknya Farah melakukan rutinitas nya di rumah barunya bersama Johan. Saat ini Farah sedang memakan masakan yang ia buat untuk sarapannya. Johan muncul dengan setelan kasualnya karna pria sedang cuti dari kantornya.
Johan sendiri sudah memutuskan untuk berhenti menjadi fotografer dan beralih menjadi karyawan biasa di perusahan Adrian.
"Pagi. Makan apa Far?" tanya Johan mencoba mendekati Farah. Wanita itu hanya melirik sekilas kearah Johan.
"Omelet." sahut Farah pendek. Wanita itu melanjutkan makanan nya lagi. Pria itu mengangguk dan melirik kesana kemari."Omelet untukku mana?" tanya Johan tak menemukan untuknya. Farah menghabiskan omelet nya lalu berdiri menatap Johan yang kebingungan.
"Aku hanya membuat satu, untukku saja. Kau bisa membuat makanan atau omelet sendiri, aku sudah menyiapkan bahan bahan nya di kulkas." jelas Farah membuat Johan terdiam seketika.
Farah mengambil tasnya dan berkata kepada Johan."Aku harus berangkat bekerja. Aku tak terbiasa diam dirumah saja. Jadi aku pergi dulu." ucap Farah berlalu meninggalkan Johan yang termanggu menatap punggung Farah yang sudah resmi menjadi istrinya.
"Tak apa apa. Kau harus mengerti Farah yang belum memaafkanku. Aku harus bersabar dan terus berjuang untuk mendapatkan maafnya." Johan menyemangati dirinya sendiri untuk tidak menyerah mendapatkan maaf dari Farah.
******
Hai semuanya adakah yang masih ingat cerita ini?
Kalau iya pasti tahu donk side story nya mereka ini.
Kalau sudah beli Jalang tahu doank ini cerita apa yah hihi.Yap ini sahabat Valencia ya yang nasibnya ga kalah ngenest nya kaya Valencia 🤣😂
Si Ganteng Johanes Altrio❤❤
Farah Queensya 😘
Thankyou yang sudah support aku ❤❤
01.10.2020
21.15 wib
KAMU SEDANG MEMBACA
Tears of Love : Johan & Farah (Complete)
Cerita PendekNovel Hurt, Love & Hate. Side Story Jalang. Farah Quensy sangat membenci pengkhianatan yang di lakukan Johan Tunangan nya dengan Laura Dhe Villa. Farah masih tidak percaya kenapa Johan tega berselingkuh darinya padahal Farah sudah memberikan segala...