Waktu, hari, jam dan detik sudah memberikan tempo yang sangat lama untuk mereka dengan keadaan yang masih sama persis seperti waktu itu, mungkin Yonggi sudah menyerah dan mengikuti apa kata dunia cintanya.
Menunggu jika diminta dan pergi ketika diminta.
Dan berakhir dengan kepergian tanpa perlu sebab dan akibat lagi, bukan dirinya yang pergi. Namun wanita itu yang pergi, entah alasan ingin mencari pengalaman kerja yang baru atau menghindar dari segala perhatian yang Yonggi berikan kepadanya.
Keadaan Yonggi? Tentu baik, karena dia pandai menyembunyikan luka. Contohnya sekarang, dirinya tengah bersantai dirumahnya dengan menyesap teh mawar, dan omong-omong dirinya sudah bisa bersantai dengan pekerjaan, karena ayahnya sudah memutuskan kembali ke Seoul sebulan yang lalu, hari dimana Shin Namju resign.
Apa Yonggi tidak menangisi kebodohan yang sudah ia buat? Tentu, menangis dalam senyuman indah. Dirinya tidak bisa terus menangis jika mengingat bagaimana manisnya kenangan bersama Namju.
❛Bukankah sangat manis? Dirimu yang mengatakan itu juga, namun dirimu yang memilih pergi dari kemanisan itu.❜
Bagi Yonggi, saat bersama Namju itu sama halnya dengan menghabisi empat musim. Sisi hangatnya sudah ia berikan, sisi dinginnya pun juga sudah ia berikan, apalagi dengan musim gugur yang menandakan bagaimana gugurnya cintanya kepada wanitanya, dan jangan lupakan musim semi.
Cintanya yang bermekaran bagaikan bunga terindah di dunia, sudah tahu bagaimana bucinnya seorang Min Yonggi kepada Shin Namju?
Tapi semua itu tak ada artinya lagi sekarang, semenjak wanita itu selalu bersembunyi dari setiap perhatian yang sudah ia berikan. Berjuang? Bagaimana caranya, bahkan Yonggi tidak tahu dimana wanita itu sekarang.
❛Shin Namju, bagaimana kabarmu? Apa tidak rindu sentuhan hangatku?❜
✩ ─── 「༻ ☪ ༺」─── ✩
Seperti tidak ada teman lagi, hanya Taehyung yang menemaninya pergi kemana mana. Contohnya sekarang, mereka berdua sedang meminum cola di depan minimarket di dekat rumah Yonggi.
❛Tumben sekali tidak minum wine? Sudah bosan?❜
Yonggi meneguk colanya dan tersenyum menanggapi pertanyaan dari kawannya ini. ❛Aku minum wine ketika sedang merindukan dirinya.❜
❛Jadi hari ini tidak sedang merindukan dirinya? Tumben sekali, bukan Min Yonggi dengan segala perbucinannya.❜
Hening. Yonggi tidak menyahut, lebih tepatnya belum mau saja, sebab pikirannya sangat berantakan untuk menata ucapan yang akan ia ucapkan. ❛Aku merindu setiap hari, aku meminum wine ketika jiwaku sudah sesak akan kata rindu dan merindu. Ketika aku mabuk dengan wine, aku bisa mengatakan semua isi hatiku dengan bebas tanpa merasa bodoh dan gila.❜
Ah Taehyung lupa dengan cerita Yonggi dan winenya. Kemarin saat berkunjung ke rumah Yonggi, ia menemukan Yonggi tengah meringkuk memeluk kakinya dengan isak tangis yang ikut membuat dirinya sesak juga.
❛Bahkan aku sampai berhalusinasi jika dirinya sedang menuangkan wine kepadaku, membelai wajahku yang mabuk dan berkata jika semuanya akan baik-baik saja, haha. Apakah ini baik-baik saja?❜
Taehyung mengajak Yonggi untuk kembali pulang agar dirinya tidak terus-menerus mengeluarkan kalimat melankolis yang sudah di dengar sejuta kali. Sangat menggelikan juga.
Setelahnya, Taehyung pulang kerumahnya setelah memastikan Yonggi terlelap dalam tidurnya malam ini. Namun jangan harap Yonggi bisa tertidur dengan secepat itu, ia duduk dalam diam di ranjangnya.
Malam ini begitu tenang, dan sepertinya wine sangat cocok menjadi temannya lagi. Tidak, hanya segelas wine saja. Dirinya lelah juga bangun di pagi hari dengan kepala pening akibat terlalu banyak meminum teman baiknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] MET JOU
Fanfiction𑁍┊Mature Completed. ˎˊ˗ ❝Nikmat denganmu.❞- Kata Min Yonggi, jangan salah artikan kata nikmat bung. Entah bentuk nikmat yang bagaimana bagi Min Yonggi. © Begotapipinter 2020✓ 𑁍┊Cerita lengkap 080620 15.06 ˎˊ˗