One

83.5K 7K 1.4K
                                    


Bilang kalau ada typo

Happy Reading

Di tengah kesunyian malam ini, remaja manis itu jalan mengendap-endap supaya tidak membangunkan penghuni kamar lainnya yang mungkin sedang bermimpi indah.

Sampai di satu pintu, pintu kamarnya dan seseorang yang menjadi roommate nya di asrama. Tangannya merogoh ke dalam saku celananya mengambil kunci kemudian memasukkannya ke dalam lubang pintu dengan pergerakan yang minim agar tidak menimbulkan suara.

Kriet

“Stt berisik banget pintunya. Gatau apa ya lagi ngendap-ngendap” Marahnya saat mendengar suara decitan pintu.

Kepalanya menoleh ke kanan dan kiri , dan senyumnya terukir kala ia tidak menemukan apapun.

“Selamat. Aman deh”

Lalu dengan hati-hati ia menutup pintunya dengan pelan supaya tidak menimbulkan suara bising.

“Apanya yang aman?”

Jantungnya berdegup kencang. “Kak Jeno datengnya kenapa sekarang sih ish” . Bibirnya mengerucut menahan kesal. Lalu ia berbalik ke arah suara dan mengatur wajahnya semanis mungkin.

“H-hai kak. Belum tidur?” Jaemin sedikit takut, pasalnya orang di depannya itu menatapnya tajam, namun dengan sedikit keberanian, Jaemin menatap wajah di depannya.

“Darimana?”

“Main” Jawab Jaemin asal yang pasti membuat orang di depannya itu emosi.

“Jam berapa sekarang, Na Jaemin?”

Jaemin melihat jam yang bertengger di tangannya. “Jam 3, Lee Jeno Jawabnya santai.

Jeno maju selangkah, lalu jari telunjuknya terangkat membawa dagu Jaemin agar wajahnya menatapnya.  “Gue udah bilang berapa kali kalau-“

“Ck,, gue ngantuk Jen. Mau bobo. Besok aja ya ngobrolnya”

“Heh. Denger dulu gue ngomong Nana”

Jaemin berbalik dan menjawab dengan malas. Jaemin malas jika Jeno membicarakannya hal yang sama seperti sekarang. “Apa?”

“Lo darimana aja?”

“Balapan doang Jen. Udah kan? Mau tidur. Emang lo ga ngantuk apa?”

Jaemin berjalan menuju ke tempat tidur, namun Jeno menahan lengannya dan menariknya sampai tubuh Jaemin menabraknya.

“Sekarang ngebantah hmm?” Suara beratnya itu sedikit banyak membuat Jaemin bergidik ngeri. Suara Jeno terlalu menandakan keposesifan terhadap dirinya.

“Sekarang lo mau apa deh? Gue turutin. Sumpah gue capek Jen”

Jeno tidak menjawab,, namun Jeno malah mendekatkan kepalanya dan menghapus jarak yang ada. Jaemin tau apa yang akan Jeno lakukan segera memundurkan kepalanya. Jeno berdecak .

“Gue capek, mau tidur oke”

“Udah tau lo gampang capek, malah keluyuran ga jelas keluar malem. Balapan lagi. Ga cocok banget sama lo yang cantik imut gini. Apalagi masih minta dibikinin susu sama sereal” Tangan Jeno menyentil dahi Jaemin sampai si empu mengaduh kesakitan. Jaemin mengusap dahinya sambil mengerucutkan bibirnya.

“Gue kan manja cuma disini aja. Lo belom liat gimana liarnya gue di arena balap”

Jeno mengeluarkan smirk andalannya. “Yakin liar?”. Tanpa sadar tatapan Jeno, Jaemin hanya menganggukan kepalanya. Jeno mendekatkan kepalanya lagi dan mencium dalam bibir Jaemin. Jaemin tidak bereaksi, ia kaget. Jeno terlalu tiba-tiba.

Jeno melepaskan ciumannya setelah mendapatkan sinyal dari Jaemin bahwa Jaemin kehabisan napas . “Gue udah bilang gue capek Jeno”

“Sebelum tidur, lo harus dapet hukuman, Bunny”

“Besok aja deh”

“Gaada besok-besok”

“Tapi-hmmpt” Tanpa mendengar perkataan Jaemin, Jeno dengan cepat menghabisi bibir tipis Jaemin lagi.

Bunyi kecipak terdengar keras ditengah sunyinya malam di kamar asrama milik mereka. Jaemin terengah-engah saat Jeno melepaskan bibirnya.

“Gila…huh…Kak Jeno. Gue capek anjir. Udah puas kan? Gue mau tidur kak” Perkataan Jaemin itu terdengar seperti rengekan bagi Jeno. tentu saja Jeno menjadi gemas dan dengan segera mengecup lama bibir Jaemin.

“Gue ga puas”

Cup

“Dan gaakan puas kalo sama lo”

Cup

“Gaada bantahan, lo jadi guling gue malam ini”

Jaemin mendesah pasrah. Ia harus menjalankan permintaan atau mungkin perintah(?) dari Jeno untuk menjadi gulingnya semalaman. Baiklah, Jaemin menyerah.

To Be Continue

Aku republish hari ini,, tapi kalau masih ada typo mohon dimaklumi karena aku juga manusia🙏

Aku republish hari ini,, tapi kalau masih ada typo mohon dimaklumi karena aku juga manusia🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Adiós || Nomin ☑️(Republish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang