Bilang kalau ada typo
Happy ReadingKedua sahabat itu diam, tak ada satupun diantara mereka yang membuka suara. Jeno dan Jisung ditarik oleh Jaehyun dan diperintah untuk duduk di sofa tengah asrama.
“Selesain masalah kalian berdua. Gue bakal tonjok lo berdua kalau kalian berani nampakin muka di depan Jaemin dalam keadaan belum baikan” Itu yang Jaehyun katakana sebelum dirinya kembali ke kamar.
Jeno merasa canggung sekali sekarang berdua bersama Jisung. Setelah sekian lama, mereka kembali berselisih. Dengan alasan yang sama dan karena orang yang sama.
Na Jaemin
Memangnya apalagi yang membuat mereka berdua berselisih? Mereka tidak akan berselisih jika bukan karena Jaemin sebagai latar belakangnya.
“Sung”
Jisung tidak menoleh, namun ia merespon dengan mendehem. Jeno menoleh pada Jisung. “Lo.. masih suka Jaemin?”
Jisung memang menyukai Jaemin, dulu. Kurang lebih sekitar 3 tahun yang lalu. Bisa dibilang Jaemin adalah love at first sight nya Jisung.
Ia pernah menyatakan perasaannya pada Jaemin setelah memendamnya selama 1 tahun. Namun, Jaemin menolaknya dengan halus. Alasannya? Mungkin Jeno salah satunya.
Mau dilihat dari sisi manapun, sangat terlihat jika Jaemin menyukai Jeno.
Jisung menerimanya meskipun dengan hati yang kecewa. Lagipula, ia tidak bisa memaksakan kemana hati akan berlabuh. Dan juga, mana mungkin ia membenci sahabatnya sendiri, Jeno.
Namun, sekarang mungkin kalimat mana mungkin ia membenci sahabatnya sendiri itu sudah terhapus dalam kamus hidup Jisung. Pada kenyataannya, sekarang Jisung membenci Jeno dengan segala sikap berengseknya.
“Lo udah berkali-kali nanya itu Jen” Jawab jisung
“Lo juga udah berkali kali nyangkal sung. Tapi bahasa tubuh lo ga bisa nyangkal”
Jisung menoleh ke Jeno dengan sinis “Bisa bedain ga mana perlakuan normal ke temen sama bukan? Gue bukan lo yang gangerti bahasa tubuh sendiri. Bilang ga suka jaemin tapi posesfif dan suka skinshipan sama Jaemin”
Jeno menatap Jisung dengan raut wajah tak suka “Udah berapa kali gue bilang-“
“Jaemin sahabat gue dan gue ga mungkin suka sama dia-bacot banget” Sebelum Jeno menyelesaikan kalimatnya, Jisung sudah memotongnya dan berbicara seolah mengejek Jeno.
“Lo bukan ga suka, tapi belum atau lo ga mau akuin perasaan lo sendiri jen” Jisung berdiri dari tempat duduknya dan berdiri menghadap Jeno, lalu mengulurkan tangannya.
“Ayo baikan”
Jeno memblas jabatan tangan Jisung “Mau baikan atau engga, lo bakal terus benci gue, sung”
“Gue ga bakal benci lo kalau lo ga semena mena sama perasaan orang”
Jeno terdiam mendengar seruan Jisung. “Pikirin lagi siapa sebenernya yang ngisi hati lo. Jangan kaya orang goblok gini”
****
Jisung meneguk kopi kalengan dengan rakus, lalu menyimpan kalengnya di atas meja. Dia mengusak rambutnya frustasi.
“Jisung?” kepala Jisung terangkat, ia melihat sosok yang selalu berhasil membuat dirinya tenang.
Disana ada Chenle dengan baskom yang berisi air dan handuk kecil yang terendam. “Jisung kok belom tidur? Udah jam 2 loh ini”
KAMU SEDANG MEMBACA
Adiós || Nomin ☑️(Republish)
Random[REMAKE - Complete] BACA DULU DESCRIPTION. DILARANG MEMBAWA/SS CERITA SAYA UNTUK DIJADIKAN KONTEN DI TIKTOK ATAU PLATFORM LAIN. PLEASE Tidak ada yang lebih menyakitkan dibandingkan mengatakan "Goodbye" Start : 30-05-2020 End : 25-09-2020 Warn! BxB ...