Thirty One

21.8K 2.6K 430
                                    

Bilang kalau ada typo atau nama yang salah

Happy Reading

"KAK JENO TURUNIN!"

chenle mendengus, jisung merotasikan bola
matanya, taeyong menepuk dahinya, sedangkan jaehyun bersikap masa bodo dan lebih memilih untuk menyamankan kepalanya di atas pangkuan sang kekasih.

mereka sudah lelah, malas mengurusi urusan
Jaemin dan Jeno lagi. membuat keributan memang hobi keduanya bahkan saat sudah menjadi sepasang kakasih.

ingin tahu apa yang terjadi, dari arah pintu asrama, Jeno datang bersama Jaemin yang la gendong di atas pundak layaknya karung beras. yang lebih muda terus berteriak, memuku-mukul punggung Jeno , serta kakinya yang tak pernah berhenti meronta.

meski begitu, Jeno masih tetap memasang wajah santainya, tak mempedulikan teriakan dan rontaan kekasih nakalnya.

bruk!

"aduh!"

Jaemin mengusap-usap kepalanya saat setelah Jeno mendudukkannya di atas kasur, kepalanya terkantuk tembok kamar.

Jeno mendengus, berjongkok di depan Jaemin, kemudian mengulurkan tangannya untuk mengusap-usap kepala belakang Jaemin.

"kabur aja terus dari aku," seru jeno

Jaemim mmembuang pandangannya dari tatapan datar namun penuh intimidasi itu.

"kenapa, hm?"

karena Jaemin hanya diam saja, Jeno
kembali bertanya lagi.

"pengen aja," ketus Jaemin.

Jeno mendengus, "kenapa gak izin kakak dulu, sih, na?"

"kak jeno mana mau kasih izin?"

"lagian siapa yang mau kasih izin kalo kamu
ngebandel lagi, hah?"

akhirnya, Jaemin mengalihkan tatap pada Jeno, menatap kekasihnya itu dengan sebal.

"gak usah lebay, dari dulu aku emang suka
balapan!"

Jeno itu, tipikal manusia pemarah, tak suka
dibantah, tak suka segala hal yang kini Jaemin
tujukan padanya. itu terihat seperti Jaemin sedang menantangnya.

mungkin saja jika mereka masih bersahabat
Seperti dulu, Jeno berani membentak keras Jaemin, memaki, bahkan menghukum lelaki manis itu.

tapi sekarang berbeda keadaannya, mereka sepasang kekasıh, dan Jeno sudah jarang Sekali mengerasi jaemin seperti dulu, semenjak Jaemin mendapat kekerasan dari ayahnya hingga hampir kehilangan nyawa.

Jeno yang pemarah, mencoba berubah
menjadi manusia yang sangat lembut, untuk
Jaemin, kekasihnya.

ya, kecuali untuk kejadian latihan menembak
yang dilakukan hyunjin bersama Jaemin waktu itu.

"kakak tau, na. tapi nana tau, kan, kakak cemas sama nana?"

"lebay"

yang lebih tua menghela napas kasar.

"bukan lebay, salah kalo kakak cemas?"

Adiós || Nomin ☑️(Republish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang