-Apakah kau menyukai sejarah?
•~-<¤>-~•
Teet... Teettt
Suara alarm membangunkan ku dari tidur ku yg nyenyak. Aku masih ingin tertidur akan tetapi cahaya yg terang menerobos jendela kamar ku yg besar. Aku lupa menutup gorden tebalnya saat akan tidur
Yg terdengar hanyalah suara dari mulut ku yg sedang meneguk satu gelas air putih dingin didapur. Sekilas aku melihat sekitar sepertinya belum ada tanda-tanda kehidupan dari mereka. Tapi tiba-tiba eunwoo datang dengan rambutnya yg acak-acakan seperti habis terkena tornado dan meneguk segelas air putih juga"kamu masih bareface aja tetep cantik" godanya sambil tersenyum
"oiya pagi ini mau sarapan apa?" sambungnya sambil memakai celemek berwarna hitam"ga cuci muka dulu? " kataku sambil cekikikan
"eh iya lupa untung kamu ingetin" ucapnya sambil tersenyum pergi kekamarnya
Hari ini sangat-sangat membosankan rasanya aku ingin sekali pergi keluar bermain basket atau mengelilingi kota ini dan aku harap ada pameran museum yg buka saat ini.
Tidak tau kenapa aku ingin sekali memperdalam ilmu sejarahku dikota seoul .rasanya sudah sangat lama aku tidak pergi ke museum
Dengan malas aku pergi ke balkon kamarku dan melihat kebawahSepertinya akan menyenangkan jika ada dibawah sana -batinku
"Liat apa? "
Sontak aku kaget saat eunwoo bertanya disampingku
"eh nengnya kaget maap hehe" katanya sambil menggaruk belakang kepalanya yg tidak gatal
Akupun menghiraukannya dan kembali melihat kebawah
"kamu pengen banget kesana?" ucapnya sambil meneguk kopi panas dimugnya tersebut
"iya kalo bisa"
"bisalah kenapa ga bisa? "
"he gatau" ucap ku malas
"eh dek pergi ke museum yuk? Katanya lagi ada pameran sama bazar disana ikut ya? "
"abang tau aja aku lagi pengen ke museum"
"ABANGGGG ITU KENAPA KOMPORNYA NYALAAA NANTI BISA GOSONG ATUH BANGGGGGGGG" teriak seulgi dari dapur
Lucunya eunwo kaget dan hampir tersedak sisa kopinya yg sedang ia minum
Aku yg melihat itu cuman bisa cekikikan"e buset tuh anak bikin kaget aja, sekarang kamu mandi dlu aja udah gitu abang siapin sarapan kita berangkat ya"
"iyaiya"
Kemudian dia meninggalkan aku yg masih anteng melihat jalanan seoul yg ramai
«««»»»
Suara sepatu ku bergema memenuhi koridor sepi dimuseum. Aku berjalan sambil memegang kameraku yg siap memotret ukiran sejarah disana. Tidak lama ada seorang pemuda bername tag "Na jaemin" naik ke mimbar dan membenarkan microfon diatas meja siap untuk membuka suara Yg ku tau mungkin itu komunitas karna terdapat banyak sekali anak muda dibawah mimbar yg sama-sama memakai name tag