Part 02

126 9 0
                                    

Sudah hampir setengah jam Zafira berdiri dihalte depan sekolah menunggu angkot

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sudah hampir setengah jam Zafira berdiri dihalte depan sekolah menunggu angkot.

Siang ini matahari sangat terik membuat Zafira ingin cepat pulang agar bisa tidur siang.

Walaupun sudah lama menunggu Zafira merasa senang karena hari ini dagangannya habis bahkan sampai ada yang tidak kebagian.

Besok bawa lebih banyak deh batin Zafira.

Tin... Tin...

Tiba-tiba terdengar suara klakson yang sempat membuat Zafira tersentak kaget tapi kemudian dia menormalkan kembali raut wajahnya. Merasa sangat mengenali si pengendara Zafira tersenyum.

"Zafira" panggil si pengendara sambil membuka helm yang dipakenya.

"Galang" yang dipanggil hanya terkekeh. Gemas sendiri melihat respon Zafira.

"yuk aku anter pulang"

Zafira dan Galang memang sudah lama dekat karena mereka sudah berteman dari SMP.

"kalo ga ngerepotin ayo aja deh" ucap Zafira riang.

Tak jauh dari mereka ada sepasang mata yang menatap tidak suka dan memilih pergi dari tempat itu.

...

"makasih ya Gal, mau mampir dulu ga?" ucap Zafira sekaligus menawarkan Galang untuk masuk rumahnya dulu.

"hem... Lain kali aja Za, tadi mama minta anter ke supermarket" ucap Galang tersenyum manis.

"oh oke deh, hati-hati ya" Zafira balas tersenyum.

Galang hanya mengangguk dan mengacak rambut Zafira membuat si punya rambut cemberut.

Melihat motor Galang yang sudah menjauh membuat Zafira masuk kedalam rumah pantinya.

Ya, Zafira memang tinggal di panti asuhan kasih ibu. Kata ibu Rumi, sang ibu panti, beliau menemukan Aira didepan pintu panti.

Entah bagaimana ceritanya sehingga membuat orangtuanya tega meninggal ia dipanti bahkan saat itu umurnya belum genap setahun.

Tak mau memikirkan hal yang membuat sedih, Zafira bergegas masuk kedalam rumah panti.

"ka Fira pulang..." teriak Zafira setelah membuka pintu yang membuat anak-anak panti lain menghampirinya.

"yey ka Fira pulang" ucap Mesya. Si gadis kecil berpipi chubby itu membuat Zafira mencubit gemas pipinya yang dicubit malah tersenyum manis sekali.

"ka Fira ayo maen ka"

"iya ayo ka" dan disambut dengan ajakan anak-anak yang lain. Zafira tersenyum.

"duh kalian ini, ka Fira kan baru pulang. Biar ka Fira ganti baju, makan dan istirahat dulu" ucap bu Rumi menghampiri mereka semua karena mendengar suara yang heboh.

Mendengar ucapan bu Rumi membuat anak-anak kecil itu cemberut antara kesal ingin bermain dengan ka Firanya mereka dan kasian melihat raut wajah lelah kakaknya itu.

Melihat itu pun Zafira kembali tersenyum.

"ka Fira ganti baju dulu ya, abis itu kita main oke" ucap Zafira menghibur anak-anak panti.

Perubahan wajah anak-anak terlihat jelas langsung gembira.

Memang dipanti ini Zafira lah yang paling besar umurnya, teman-teman seumur Zafira sudah banyak yang mengadopsi mereka waktu kecil, bu Rumi memang sengaja tidak mengizinkan Zafira diadopsi oleh siapapun.

...

Setelah mengganti seragam sekolahnya dengan pakaian santai Zafira ingin segera keluar dari kamarnya tapi diurungkan karena ponselnya berdering tanda ada panggilan masuk.

Nomer tidak diketahui.

"Halo" ucap Zafira setelah menekan tompol hijau di ponselnya.

"ini Zafira kan?"

"iya. Ini siapa?"

"Rafa"

Mendengar nama itu membuat Zafira terdiam sejenak. Mengingat-ingat apakah dia kenal si pemilik nama tersebut.

Ah ya, Rafa ketua ekskul musik?

"Zafira"

"eh iya. Ada apa Rafa?"

"ada yang mau Rafa omongin, tapi ga disini"

"terus dimana?"

"besok istirahat Rafa samper ke kelas aja, boleh?"

"boleh kok"

"yaudah. Tutup dulu ya"

"oke Raf"

"bye Zafira"

Setelah panggilan terputus Zafira keluar dari kamarnya, pasti anak-anak nunggu lama batin Zafira.

Sebenarnya dia juga penasaran apa yang mau diomongin sama si ketua ekskul musik itu, tapi ya liat besok aja.

Sebenarnya dia juga penasaran apa yang mau diomongin sama si ketua ekskul musik itu, tapi ya liat besok aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote and coment:)

Zafira DenaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang