🍓 O.6

413 92 24
                                    

Taehyun memasuki rumahnya dan tak lupa mengunci pintunya kembali. Hari itu ia pulang agak larut.

Setelah dari minimarket tadi, ia tidak langsung pulang ke rumahnya. Melainkan pergi ke taman kota yang terletak tidak jauh dari rumahnya.

Entahlah, dia hanya malas pulang ke rumah malam itu.

"Hhh... Kenapa hari ini aku lelah sekali?" gumam Taehyun sambil merebahkan tubuhnya di sofa.

Tidak perlu repot-repot untuk menyalakan lampu. Ia lebih suka jika rumahnya dalam keadaan gelap seperti ini.

Dia menatap langit-langit rumahnya dan membiarkan keheningan menguasai rumahnya. Di sini benar-benar sepi—

Klang!

Tubuh Taehyun seakan membeku setelah mendengar sesuatu yang jatuh.

Tidak, dia tidak takut. Hanya... Terkejut karena tiba-tiba ada suara di tengah-tengah keheningan tadi.

Memilih untuk tidak memperdulikan suara itu, Taehyun mulai memejamkan matanya.

Hingga akhirnya, suara yang berasal dari perutnya, berhasil memecah keheningan.

Taehyun membuka matanya dan meringis, "Sepertinya aku butuh makanan," gumamnya.

Ia beranjak dari sofa dan berjalan menuju dapur. Dan lampu dapur, menjadi satu-satunya lampu yang menyala di rumahnya saat itu.

Taehyun membuka kulkasnya dan mencari apapun yang bisa dia masak untuk makan malam.

Setidaknya dia masih punya satu telur dan satu bungkus ramyeon di lemari dapur.

"Can't you see me~"

Taehyun memasak ramyeon itu sambil sesekali menggumamkan lagu-lagu secara random.

Setelah merebus air dan memasukkan ramyeon ke dalam air mendidih itu, Taehyun mencari pisau untuk memecah telurnya.

Ok, dia memang tidak bisa memecah telur dengan tangan kosong.

Dug!

Taehyun menolehkan kepalanya cepat setelah mendengar sesuatu dari arah belakangnya.

Ia pun meletakkan pisau itu dan berjalan mendekati suara tadi. Apa ada kucing yang masuk ke rumahnya?

"Aku tahu itu kau,"

Taehyun langsung membeku di tempatnya. Seseorang masuk ke dalam rumahnya!

Tidak berani untuk melihat ke belakang, Taehyun tetap diam di tempatnya dan berseru.

"S-siapa kau?!"

Tap tap tap!

Taehyun semakin merinding ketika merasakan orang itu berjalan mendekatinya.

Dan samar-samar ia bisa mendengar, orang itu mengambil pisau yang tadi ia letakkan.

"Tatap aku," kata orang itu.

Tapi Taehyun tidak berani menggerakkan tubuhnya, jadi ia tetap tak bergeming.

"KUBILANG TATAP AKU!" bentak orang itu.

Dan secara refleks, Taehyun memutar badannya. Ia pun terkejut karena tepat di depan wajahnya, sebuah pisau tertuju ke arahnya.

Di belakangnya, seorang lelaki dengan topi yang menutupi wajahnya sehingga Taehyun tidak bisa melihat orang itu.

"Sudah lama kita tidak bertemu kan..." kata orang itu dengan seringaian di wajahnya.

Orang itu berjalan semakin dekat ke arah Taehyun, yang otomatis membuat pisau itu juga semakin dekat dengan wajahnya.

Taehyun pun berjalan mundur untuk menjauhi lelaki itu.

"Apa kau tidak merindukanku?" tanya orang itu.

"SIAPA KAU?!" seru Taehyun sekali lagi.

Orang itu berhenti, "Kau lupa padaku?"

"AKU TIDAK TAHU SIAPA KAU!" balas Taehyun dengan nada seberani mungkin.

Orang itu tertawa mendengar Taehyun, "Jangan berpura-pura seperti seorang pemberani,"

Kemudian orang itu kembali berjalan mendekati Taehyun, "Kau... Orang yang meninggalkanku begitu saja..."

Punggung Taehyun bertemu dengan lemari kayu di belakangnya. Ia menatap orang di depannya dengan panik.

"...membuatku menderita dan depresi..." lanjut orang itu.

Taehyun sedikit menekuk kakinya supaya pisau itu tidak menusuk wajahnya.

"...tapi kau melupakan semua itu?"

Kemudian orang itu terdiam sebentar. Perlahan ia membuka topinya, membuat Taehyun melebarkan matanya.

Seringai mengerikan muncul di wajah orang itu.

"C-Choi—"

"Kau masih lupa..."

Tubuh Taehyun gemetar karena ketakutan. Dan sekarang pisau itu sudah menggores sedikit pipi kanannya.

"...Hyun Daegang?"




















































[TBC]

I'm Left Alone | TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang