Tak ada yang lebih indah daripada hidup bahagia✨
...
Matahari baru saja pergi, meninggalkan langit yang sekarang di temani oleh bulan dan bintang. Seorang gadis tampak melamun dengan sesekali makanan favoritnya masuk ke dalam mulutnya. Matanya kadang terbuka dan terpejam, menikmati setiap gigitan puding yang masuk ke dalam mulutnya.
"Kalo gak ada puding, mungkin Ghege mati." Ghea, gadis yang di panggil Ghege itu selalu saja mementingkan makanan di atas segalanya, puding termasuk makanan favoritnya.
Andai saja saat ini ada yang mengajaknya pergi. Ghea pasti akan bangun dari tempat duduknya saat mendengar ponselnya berdering.
Tiara is calling
Nama sahabatnya terpampang di layar persegi itu, langsung saja dia mengangkatnya.
"Ghe, lo di rumah?"
"Iya, kenapa? Tumben kamu nelpon," Ghea mendekatkan handphone ke telinganya.
"Ngafe yuk!"
"Enggak ah, males aku banyak tugas lagi,"
Dia merebahkan badannya dengan tangan dan kaki terlentang mirip seperti bintang.
"Yah, padahal gue mau traktir lo"
"Kamu yang bayarin?" Senyuman langsung singgah di bibir Ghea kala mendengar kata traktir.
"He'em, tapi kalo lo lagi males, gue a-"
"Ayo! udah gak males lagi, kafe mana?"
"Lo, denger kata gratisan cepet banget yah,"
"Iyalah, gratis itu segalanya."
"Yayaya pecinta gratisan,"
"Eh, di kafe mana?"
"Kafe April."
"Oke, bye aku mau siap-siap dulu." Ghea langsung mematikan sambungan telponnya. Dan bersiap-siap untuk menjemput makanan gratis.
"Nanti makan apa yah? Lumayan mumpung gratis." Sambil tersenyum dia memutar-mutar tubuhnya di depan cermin. Setelah merasa oke, dia langsung pergi ke garasi untuk menghidupkan Moya yaitu motor putih kesayangannya.
"Ghe, kamu mau kemana?" Erika, Mamah Ghea berlari dari kamarnya saat mendengar garasi rumahnya terbuka.
"Biasa mah, malem mingguan." Ghea menjawabnya dengan cengiran yang mampu membuat semua giginya terlihat.
"Alah, kamu mau malem mingguan sama siapa? Pacar aja gak punya mau malem mingguan. Udah di rumah aja, bahaya kalo anak cewek malem-malem keluar."
"Ish Mamah, aku mau pergi sama Tiara, udah bilang iya masa tiba-tiba gak jadi sih," muka Ghea sudah berubah kesal, dia langsung berjongkok, kebiasaan saat Ghea sedang kesal, dia langsung berjongkok dan tak akan memedulikan sekitar.
Erika tersenyum, Ghea sungguh menggemaskan meskipun umurnya sudah menginjak remaja, tapi ia selalu seperti anak berusia 5 tahun di matanya. Kebiasaan Ghea yang satu ini sudah melekat disaat umur Ghea masih kecil.