Okta berjalan dengan riang menuju sebuah hotel, karena Winda hari ini ulang tahun dan merayakannya di hotel yang cukup mewah ini,banyak siswa siswi SMA Gemilang yang telah memenuhi area aula hotel,matanya mengeliling mencari dimana letak keberadaan gadis imut yang dua tahun ini telah menjadi sahabatnya,matanya terfokus kepada gadis dengan dress berwarna baby blue, sangat pas di kenakan oleh Winda.
"Winda" pangil Okta sambil melambai ke arah Winda,yang di balas dengan lambaian tangan pula.
"Hai,selamat ulang taun sayang kuuuu,doanya yang terbaik aja lah,oh ya ini kado dari gue" di peluknya sahabat yang selama ini telah menemaninya lalu diberikannya kado yang sejak tadi di gengam olehnya.
"Wahhh makasih ya,eh lo cantik banget sih ta" ucap Winda sambil menatap Okta dari atas sampai bawah.Okta mengenakan dres dengan model sabrina berwarna merah maroon dan ada pita di pingang sebelah kiri,juga hels warna senada dan make up natural yang menambah kesan cantik dari seorang Okta Haniwijaya.
"Makasih,lo juga cantik banget utututu" ucap Okta sambil mencubit pelan kedua pipi Winda.
"Ish,nyebelin" Winda menepis tangan Okta lalu mengerucutkan bibirnya lucu.
"Ihhh imut banget sih temen gue,udah udah jangan marah, maaf ya" ucap Okta sambil mengelus lembut pipi Winda.
"Ihh iya iya,yaudah noh ada makanan ama minuman banyak biasanya lo demen makan" ucap Winda menunjuk jajaran makanan dan minuman dengan dagunya.
"Yaudah deh gue mau makan dulu,mumpung gratis" cengir Okta tanpa dosa,Winda hanya terkekeh dan geleng geleng kepala menatap sahabatnya.
Saat Okta sedang menikmati makan gratisnya tiba tiba ia di datangi seorang gadis,yang euwhh udah kayak tante tante.
"Hai ta" sapa seorang gadis yang menggunakan dress ketat berwarna hitam.
"E-eh iya ada apa?" tanya Okta dengan takut,karena yang sedang berbicara dengannya ini adalah gadis yang kerap kali membuly orang orang yang tidak bersalah.
"Engak,cuma mau ngajak lo minum bareng aja" ucap gadis berbaju ketat lalu menyodorkan segelas air putih,tanpa merasa curiga sama sekali Okta pun meminum habis air itu.
"Aduh kog badan gue tiba tiba panas ya" ucap Okta,lalu memijat keningnya yang terasa sangat pusing.Gadis di samping Okta pun tersenyum penuh kemenangan.
Di giringnya Okta menuju salah satu kamar yang telah ia sewa,tak perlu menunggu lama dari arah yang berlawanan datang dua orang laki laki,lelaki yang satu berjalan sempoyongan maka dari itu lelaki yang berada di sebelah memapahnya.
"Cepetan,keburu ada yang liat" gadis itu berucap,dengan segera laki laki yang memapah tadi memasukkan cowok yang telah sempoyongan itu ke dalam kamar yang sama dengan Okta,gadis dan laki laki yang berada di luar kamar itu tersenyum smirk,merasa menang dengan rencana yang telah mereka buat.
✉
Okta Haniwijaya,gadis cantik jelita bak dewi yunani,dengan rambut hitam sebahu dan bibir tipis ranumnya menambah kesan cute melekat dalam dirinya. Dulu bibir ranum itu selalu menyungingkah senyum lebar,Iya senyum lebar!tetapi itu dulu. Kini?bibir itu selalu mengatup,engan untuk berbicara,seakan berbicara itu harus ada pajaknya.
Winda Prawesti,sahabat Okta yang sedari tadi duduk mendampingi Okta pun di buat binggung oleh perubahan drastis dari seorang gadis bernama Okta ini. Biasanya jika Winda tidak mengajak bicara,Okta pasti akan mengoceh dengan tidak tahu dirinya,iya tidak tau diri. Bagaimana tidak?Okta jika sudah mengoceh puluh puluhan menit pun tidak akan selesai,emm ralat bahkan berjam jam tidak akan selesai,
Tetapi entah kerasukan jin apa sehingga Okta dapat berubah menjadi pendiam seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
disaster (HIATUS)
Teen FictionBukan tentang kisah cinta Romeo dan Juliet. Bukan pula kisah cinta Adam dan Hawa. Bukan tentang laki laki bad yang memperjuangkan cinta gadis dingin. Bukan pula gadis lugu yang mengejar cinta laki laki cool. Ini hanyalah kisah dua remaja yang terpa...