Tinggalkan jejak kalian dengan cara vomment ya. Karena itu sangat berarti untuk author.
***
"Ini tempat apa Kak?" Tanya Anna matanya menatap sekeliling. Ini tempat baru dan asing yang pernah ia datangi dan yang pernah ia lihat."Kak Az—" ucapan Anna menggantung,Anna panik sambil celingukan mencari sosok Azka yang baru saja membawanya ke tempat ini.
Kakaknya tiba-tiba hilang. Anna hanya memakai piyama tidur bergambar tokoh kartun maruko dan sekarang ia menjadi pusat perhatian orang orang ketika berpapasan langsung dengannya.
"Ngapain disini anak kecil? Tersesat?" Tanya seseorang laki-laki muda menghampiri Anna.
Anna menggeleng. Anna kembali melihat kanan kiri mencari Azka.
Itu dia. Ketika Anna menatap Azka, laki-laki di sampingnya ini mengikuti arah pandang Anna lalu mengangguk ngangguk seolah tahu dan mengerti.
Anna menghampiri Azka. Di samping kiri dan kanan laki-laki itu ada temannya, Rafi dan Sabian.
"Kak..." panggil Anna membuat Rafi dan Sabian menoleh ke arah suara. Namun ekspresi mereka berdua shock melihat Anna ada di club ini.
Sedangkan Azka menenggak minumannya dengan tatapan matanya yang sayu. Azka tidak memperdulikan panggilan dan keberadaan Anna.
Ia benar-benar terlihat putus asa karena Chetryn. Azka merasa pupus karena gadis itu lebih memilih bersama rival nya Alex. Azka sadar selama ini hanya ia yang berjuang keras untuk Chetryn.
Chetryn akan datang pada Azka ketika ia di sakiti Alex, namun setelah Azka berhasil mengobati lukanya Chetryn akan kembali lagi pada Axel. Memang Azka yang terlalu bucin dengan Chetryn.
***
Rafi dan Sabian menarik Anna, membawa gadis itu menjauh dari Azka."Anna,lo sebenarnya siapanya si Azka kampret itu sih?" Tanya Sabian dengan menggebu gebu karena rasa penasarannya.
Rafi ikut penasaran mengangguk ngangguk sambil menunggu jawaban yang keluar dari mulut Anna sendiri. Kemarin kemarin Rafi dan Sabian sudah menanyakannnya pada Azka tapi cowok itu bilang Anna bukan siapa-siapanya. Mendengar jawaban yang tidak melegakan membuat mereka di landa rasa penasaran dengan Anna.
Anna bingung harus menjawab apa. Matanya terus menatap ke arah Azka laki-laki itu menenggak minumannya tanpa menoleh ke arah Anna sedikit pun.
"Anna." panggil Rafi.
"Hah, kenapa?" sahut Anna yang terlihat linglung. Ia terlalu memikirkan banyak hal. Jawaban apa yang pas untuk ia katakan pada kedua sahabat Azka.
"Jadi sebenarnya lo ada hubungan apa sama Azka?" desak Rafi.
Aduh. Kalau Anna jawab Anna adiknya Kak Azka, Kak Azka marah nggak ya?
"Anna pembantu di rumah Kak Azka, iya, pembantu." ujar Anna mencoba meyakinkan Rafi dan Sabian,walaupun di akhiri dengan sesal ketika mengatakannya .
Daripada ia kena marah Azka lebih baik ia berbohong saja pada kedua sahabat Azka.
Rafi dan Sabian saling menatap heran. Tapi tidak ada yang berani bertanya lebih jauh tentang itu. Mereka hanya ber 'Oh' ria.
"terus lo ngapain kesini udah gitu lo salah kostum lagi." kata Sabian menahan tawanya.
Sedangkan Rafi sudah terpingkal pingkal dengan gelak tawanya.
Anna meringis malu. Ini semua gara-gara Kakaknya Azka. Kenapa ia membawanya kesini. Buat apa coba?
***
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNA
RandomMature Content! "Bisa nggak sih nggak usah ngikutin gue mulu!" Kata Azka Melviano Darren. Anna menggeleng pelan."Anna nggak tahu jalan pulang Kak." Katanya dengan tatapan sayunya. "Nggak perlu pulang! Lagian itu bukan rumah lo." Ujar Azka menatap be...