Part 4💐

48 5 1
                                    

Haeee gaezzzx
Hippi riding
.
.
.
.
.
.
.

   Alaric masuk ke dalam apartemen dengan membawa satu kantongan berisi 2 botol air mineral. Dengan sembarang ia meletakkan kunci motor miliknya dan membuka pintu kamar milik Jela dengan perasaan tidak karuan. Melihat Jela tertidur pulas membuat Alaric terdiam. Ia berjalan pelan menuju Jela, meletakkan mineral tersebut dia nakas. 

    Seketika rasa cemas nya hilang melihat wajah tenang Rahel. Masih teringat jelas dalam ingatan Alaric bahwa Jela selalu membutuhkan air mineral kapanpun.

   Buru-buru Alaric membuang wajah nya terlalu lama memandang Jela dapat menyebabkan pompaan jantung nya tidak stabil.

   Alaric melirik pergelangan tangannya jam sudah menunjukkan pukul 17:05, meskipun tidak tega Alaric harus tetap membangun kan Jela.

   "Hei" Alaric mulai menguncang pundak Rahel.

   "Bangun" Dasar Alaric! Bukannya lembut ini malah makin kencang.

    "Hmm" Deheman singkat tidak menghentikan Alaric untuk membangun kan Jela.

   "Bangun udah sore"

   "Minum Al" Rahel mulai memposisikan tubuhnya agar duduk dengan terpaksa ia harus melek.

   "Nih"  Alaric membuka tutup botol tersebut kemudian memberikan pada Jela. Setelah memberikan pada Jela ia meletakan tutup botol tersebut pada nakas kemudian melenggang pergi.

   Jela menyikap selimut nya menuguk habis minuman itu sambil melihat kepergian Alaric. Setelah selesai minum ia lanjut dengan ritutal rutinnya.


*****

   "Lo ganti baju kita keluar"

   "Ha?"

   Jela menghentikan pergerakannya menggusap-usap rambutnya menggunakan handuk kecil.

  "Kita makan di luar aja"

  "Eh tap-"

   "Udah cepetan"

   Jela masuk kembali ke dalam kamar mengambil dress pendeknya yang berwarna navy berpaduan dengan kardigan hitam.

   "Yuk" Jela dan Alaric bergegas meninggalkan apartemen tidak lupa mengunci juga.

******

   Alaric dan Jela saat ini sedang berada di restoran. Pengunjung restoran cukup ramai. Alaric kemudian memangil waiters.

   "Lo pesan apa?" Tanya Alaric sambil membolak-balik menu makanan. Seakan mengerti Jela mulai memesan.

   "Gue nasi goreng spesial sama jus mangga" Kata Jela.

    "Nasi goreng spesial dua jus mangga satu dan jus alpukat ya mbak"

   "Eh ice cream yang stroberi satu"

   "Enggak"

    "Tap-"

    "Itu aja mbak"

    "Baiklah di tunggu ya" Setelah waiters itu pergi  Jela memasang wajah masam.

   "Gue mau ice cream"

   "Gak!"

    "Tapi mau" Ucap Jela.

   "Gak nanya" Jela kesal? Jelas.

    Untuk menghilangkan rasa kesal Jela mulai membuka applikasi whatsapp miliknya. Banyak notifikasi yang masuk tapi ia enggan membuka semua. Ia mulai meng-scroll dan membuka roomchat dengan Indra.

Nikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang