*ini gambar Varo, Rendra, Fandi yaaa
Tak terasa bel istirahat sudah dibunyikan. Caca terus saja menggumamkan kata lapar dan membuat Fani kesal melihat sahabatnya itu. "Berisik banget sih Ca!!"
"Gue laperrr Panik" Caca mendengus kasar dan mulai berjalan ke arah kantin. Saat dilapangan ia mengedarkan pandangannya dan bertemu dengan laki laki dengan tatapan tajam yang berhasil membuat gadis itu terpesona.
Caca segera manarik seragam Fani untuk melihat laki laki tampan itu. "Eh Pan sini deh tu cowok ganteng banget ya"
"Astaga lo suka ya sama Varo?"
"Oh jadi namanya Varo, kok gue gaktau sih emang dia anak baru ya?" tanya Caca. Fani berjalan cepat tanpa menghiraukan Caca. Ia langsung mengambil tempat duduk untuk mereka berdua. "Kenapa sih semua orang hobi banget nyuekin gue?!"
Fani mengambil ancang ancang sendok dan mengarahkan ke kepala Caca. "Mangkanya kalau mau cerita jangan sambil jalan lo mah gaktau situasi banget"
"Jadi kenapa?" sahabatnya itu penasaran dengan apa yang dialaminya pagi ini. Mengapa Caca sangat penasaran dengan Varo yang notabene nya ketua gengster.
"Jadi tadi pagi guet telat karena Kak Daniel tu masa gue mau sekolah dilambat lambatij tuh mobil. Na pas gue telat Pak Amri gakmau bukakin tuh gerbang yaudala gue cemas banget disitu. Eh gak lama dari itu ada cowok ganteng bangettt nolongik gue trus diajak ke belakang gedung jadi disitu ada tangga jadi gue lewat situ deh sama si ganteng. Pas gue tanya nama dicuekin dong gue dasar cowok gak berperasaan!" penjelasan Caca membuat Fani terdiam mengangguk.
"Dia itu Alvaro. Pindahan si katanya gue juga gak terlalu tau sama tu anak. Emang ganteng sih Ca gue juga terpesona tapi ya tuh anak serem. Masa ada yang bilang dia ketua gengster terkenal gitu. Mangkanya gue rada takut lo cerita begitu".
"DEMI AP—" Caca berteriak membuat seluruh siswa yang berada di kantin menoleh ke arahnya. Fani dengan cepat menutup mulut besar Caca itu. Ia tak habis fikir dengan kelakuan Caca yang superaktif itu.
"Lo gila?! malu tau gak sih"Caca hanya menyegir ditempatnya dan meminta maaf kepada seluru penghuni kantin. Gadis itu langsung saja memesan makanan dan langsung ingin melakukan aktifitas makannya.
***
Varo tengah bermain basket di tengah lapangan sekolah ini. Ia memang anak baru yang dipindahkan dari sekolahnya yang lama karena biasa masalah anak laki. "Bos laper kantin yok"
Mereka bertiga berjalan ke arah kantin. Membuat seluruh penghuni kantin berteriak histeris.
Astaga itu yang namanya Varo!
Gila ganteng banget anjir
Nikmat mana lagi yang engkau dustakan
Temen temen nya woi gak kalah ganteng
Mendengar semua itu Caca melihat ke arah sana. Ternyata Varo yang membuat penghuni kantin ini histeris. Di dalam hatinya ia sangat mengangumi Vano. Ia tidak berkhianat laki laki itu sangat tampan. Bagaimana jika dia kelak menjadi pacarnya haha khayalan Caca.
"Itu Ca idola lo! narsis banget sampe dipuji puji"
"Iri bilang boss!" dengan muka songongnya.
Vano dan teman teman nya duduk di kursi samping yang kosong itu. Rendra segera memesan pesanan mereka sedang Varo dan Fandi tetap ditempatnya.
"Gila Ro baru berapa hari disini udah banyak aja fans lo" kata Fandi melihat tatapan muka Varo."Gak peduli gue emang ganteng"
"Kepedeann lo!! kalo mereka tau siapa lo takut semua tu orang" baru saja Varo ingin menjawab Rendra sudah selesai seraya membawa nampan makanan berisi mie ayam.
"Laperrr oii makan makann" ucap Rendra yang langsung saja makan seperti 3 hari tidak diberi makanan. Varo dan Fandi hanya menggelengkan kepala melihat sifat laki laki itu.
#tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
This Feeling
Teen Fiction"Apa yang lo lakuin kalau dia kembali?" Tak ada jawaban dari nya. Gadis itu mendengus kasar melihat sahabatnya yang selalu saja memikirkan laki laki brengsek yang jelas jelas melukai hatinya. "I lost him" menjawab seraya merautkan wajah kecewa. "You...