*Ini Rassya atau Caca
Hari ini adalah kegiatan ekskul yang memang kegiatan wajib yang harus dilaksanakan oleh setiap murid di SMA itu. Caca sudah siap dengan baju dancer nya dan menuju ke ruangan multimedia dimana semua anak anak dance berkumpul. "Jadi bulan depan kita ada lomba dan gue bakal milih siapa aja yang cocok buat perlombaan itu".
" Gue dan Caca bakal seleksi hari ini mungkin nanti siang jangan lupa latihan lakuin yang terbaik biar kita bisa nilai kalian dan jangan sia sia in kesempatan bagus ini" lanjut Fani selaku wakil ketua dance. Mereka langsung keluar dan berlari kearah taman.
"Ca gimana lo udah nyiapin koreo nya?"
" Tenang lo gaktau sahabat lo ini? korea mah mudah mejem aja gue bisa" jawab Caca dengan pesona belagunya. Mereka terdiam melihat suasana yang berada didepan pohon pohon yang masih asri dan bunga yang tumbuh dengan sempurna. "Adem banget yaa"
Caca mengangguk membenarkan. Mereka berdua sering berada disini jika tidak ada yang harus dikerjakan. " Ca lo tau gaksi Kak Riski ternyata suka sama lo"
"Ish apaan sih gue gak mau tuh sama dia" tolaknya mentah mentah.
"Lagian lo kan kelamaan jomblo dia ganteng ketua osis apalagi sih yang kurang atau jangan jangan lo lebih milih Varo lagi" Caca melotot kan matanya. Varo entah mengapa nama itu sering mampir difikirannya. Sungguh penasaran ada apa dengan laki laki itu. Sepertinya ia akan mencari tahu nya.
" Apaansih kenal aja enggak"
Mereka pun berjalan mengarah ke kantin karena memang perut mereka sudah meraung kelaparan. Setiba di kantin ia bertemu lagi dengan tatapan tajam bak elang itu. laki laki itu adalah Varo. Tetapi mengapa ada yang beda darinya. Mengapa laki laki itu sangat—
Entahla membuat ia menjadi takut sekarang.
"Eh si Varo kenapa liatin lo gitu banget" ternyata Fani pun menyadari jika Varo sedang memperhatikan nya dengan tatapan begitu tajam. Membuat Caca bergidik ngeri. "Tau ah gak penting"
Dilain tempat
Varo sedang memperhatikan gadis yang baru saja duduk di kursi kantin bersama temannya. Ia tahu gadis itu Caca yang pernah ia tolong saat mereka berdua telat. Tapi mengapa di hati Varo ia merasa sudah lama kenal dengan gadis itu apakah—?"Ro kenapa sih lo? suka ya lo sama si Caca jangan dong punya gue tuh" ucap Rendra yang melihat tatapan Varo meneliti. Varo mengedarkan pandangannya ia langsung melihat Rendra yang sedang melanjutkan aktifitas makannya. "Lo mgerasa gaksih kalo gue perna deket sama tu cewek?"
"Apaan pindah aja baru berapa hari lo! Caca emang banyak yang suka jadi wajar si kalo lo gini"
"Gue gak suka sama tu anak!!" Varo berucap seraya menatap Caca yang sedang menyantap makanannya. Tapi mengapa ia sangat merasa kenal dengan gadis itu. " Udahla Ro lo pikirin strategi buat nyerang anak kemaren"
"Gue udah punya siasat tinggal tunggu tanggal main nya"
Rendra dan Fandi hanya mengangguk mendengar Varo yang sudah berkata begitu. "Cabut yuk males gue lama lama disekolah mending ke markas"
Mereka pun pergi dan tatapan Varo pun tak lepas dari Caca yang berada disitu.***
"Kok gue jadi takut ya?" kata kata Caca mampu membuat Fani menghentikan kegiatan makannya. Ia melihat Caca yang menatap cemas. "Kenapa?"
"Varo daritadi ngeliatin gue apa gue jadi tawanan geng yang pernah lo bilang itu ya?
"Gila lo! Ya gak mungkin lah kenal aja enggak dia sama lo ngapain bawa bawa lo keurusan geng nya" Caca menatapal sebal ke arah Fani. Mereka kan sudah kenal karena aksi telat nya waktu itu. Tapi bukannya hanya Caca yang berkenalan sedangkan Varo cuek terhadap dirinya.
"Udah Pan ke ruangan yok seleksi nya mau gue mulai nih"
Mereka pun sudah sampai di ruangan multimedia. Anak anak yang berada di disana itu ada yang seangkataan dan juga adik kelas nya.
" Oke kita mulai"
Peserta pertama sudah maju. Fani dan Caca sudah menilai kemampuannya. Sebenarnya mereka sudah tau siapa saja yang akan mereka pilih. Tapi ini untuk menunjukan mungkin saja ada yang lebih bagus dari perkiraan mereka.
Mereka tetap memperhatikan penampilan dance nya dengan teliti. Caca orangnya tidak mau ada yang salah dari penilaiannya dan juga semuanya harus serba rapi dan serba sempurna.
Setelah semuanya selesai. Caca mengumumkan hasil anggota yang akan mengikuti lomba tersebut. Akhirnya acara seleksi itu selesai. Anggota nya sudah pulang kerumah masing masing tetapi..
"Hai kak Caca" panggil Afifah adik kelas yang merupakan anggota terpilih itu. Memang disini Caca sedang sendiri sembari menutup pintu ruang multi media karena Fani tadi izin pulang duluan.
"Kenapa fi?" tanya Caca bingung. "Gak apa kak aku ngefans aja gitu sama kak Caca orangnya tegas gitu mana cantik lagi" Caca hanya tersenyum menanggapi.
"Nanti ajarin aku dance ya kak biar pinter kayak kak Caca" setelah mengatakan ucapan itu Afifah pamit pulang dan Caca mengangguk seraya tersenyum. Entahla gadis itu baik hanya sajaa ia kurang menyukai sifatnya.
#tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
This Feeling
Teen Fiction"Apa yang lo lakuin kalau dia kembali?" Tak ada jawaban dari nya. Gadis itu mendengus kasar melihat sahabatnya yang selalu saja memikirkan laki laki brengsek yang jelas jelas melukai hatinya. "I lost him" menjawab seraya merautkan wajah kecewa. "You...