*Ini Panik ya gais wkkwkw
"Lo ngerasa gak si Caca mirip masa lalu lo?"
Rendra memulai percakapaan karena saat ini mereka sedang berada di basecamp tempat mereka mengmpul. Varo tadi sudah mengantarkan gadis itu entah mengapa ia merasa bersalah melibatkan gadis itu kedalam masalahnya."Mirip Nisya maksud lo?"
Rendra mengangguk. Memang sejak pertama Varo ada disekolah itu ia memang memperhatikan Caca sangat mirip dengan gadis nya dulu, Nisya. Tapi entah mengapa ia kurang yakin apalagi sifat Caca yang berbanding terbalik dengan Nisya.
"Mungkin gaksih Caca itu Nisya? Karena sampe sekarang gue gaktau tuh kabarnya"
"Tapi gak mungkinlah lo liat aja Caca orangnya cerewet begitu. Lo kan tau Nisya orangnya adem ayem" timpal Fandi.
Varo diam mendengarkan. Ia sangat merindukan gadis itu. Gadis yang selalu ada untuknya. Yang sangat mengerti apa keinginannya. Bahkan masuk kedalam lingkaran seperti ini Varo lakukan untuk melindungi Nisya. Tapi sudahla bahkan beribu rindu ia ucapkan Nisya tidak akan kembali kepadanya.
"Pulang yok pusing pala gue mana besok sekolah" Varo mengajak kedua sohib nya itu untuk pulang. Karena masih ada hari esok yang menyambut mereka dengan pelajaran.
***
"Lo abis darimana kemaren kok lama banget pulang?" Daniel sudah memicingkan mata melihat adiknya yang daritadi diam menyantap sarapannya.
"KEPO!" tak mungkin jika ia menceritakan kejadian kemarin. Bisa bisa Daniel datang ke sekolahnya membalas dendam kepada laki laki yang sudah menganggunya. "Awas ya lo gue kekepin ke ketek gue"
"Jorok banget sih bang jijik gue"
Caca pun pamit kepada bunda nya. Lagi dan lagi ayahnya tidak pulang kerumah. Apakah pekerjaanya lebih penting dari keluarganya? Entahla Caca pun tak mengerti masalah itu.
***
Dengan seragam yang berantakan Varo berjalan santai melewati gerbang yang sebentar lagi akan ditutup.
Astaga itu Varo ya ganteng banget
Varo mendengar ungkapan itu saat ia tidak sengaja melewati gerbang. Ia sengaja ingin menggoda perempuan yang menatap pesona tampan dari dirinya. Namanya juga playboy jadi begitulah.
"Hai cantik" seraya mengedipkan mata. Si gadis itu langsung terjerit kesenangan. Varo langsung saja meninggalkannya. Tak penting juga jika harus berlama lama.
Sedangkan di lain tempat Caca baru saja melihat seorang laki laki yang tengah mengedipkan matanya ke salah satu teman seangkatannya itu. "Caper banget sih" gerutu Caca.
"Dasar gitu aja baper gaktau ya kemaren gue malah ditolongi dia" mengucap pelan pada dirinya sendiri. Ia melihat gadis yang baru saja dikedipkan oleh Varo yang sudah baper setengah mati itu.
"Ngapain lo disini kayak orang bego"
Ternyata sahabatnya itu baru saja datang. Caca mendengus sebal melihat Fani mangagetkan dirinya karena ia sedang memikirkan kejadian kemarin. Ah Caca mulai gila hanya memikirkan itu. " Dih malah senyum"
"Lo mau tau gak Pan?" Fani segera mendekatkan dirinya kehadapan Caca karena ingin mendengarkan cerita gadis itu.
"K.E.P.O" bisiknya dengan penuh penekanan. Ia segera lari karena tau Fani akan marah besar kepadanya.
"CACAAA kutu kupret lo!!!"
Sesi belajar pun dimulai. Guru yang mengajar juga sudah masuk kekelas nya masing masing. Semua murid juga sudah masuk tapi pengecualin tiga pentolan sekolah ini. Padahal Varo itu anak baru tapi tidak ada takutnya untuk bolos di jam pelajaran.
Rooftop
Saat ini mereka sedang berada disana. Rendra yang sedang menyesap rokoknya. Fandi yang sibuk dengan handphone nya. Dan Varo yang sibuk dengan fikirannya."Eh lo berdua ada nomor telfon nya cewek cerewet itu gak?" pertanyaan Varo mampu membuat kedua sahabatnya itu menghentikan aktifitas mereka. "Kenapa mulai suka ya lo"
"Bacot gue cuma nanya"
"Liat di grup angkatan pasti ada tuh" benar saja ia langsung melihat kontak gadis itu dan menambahkannya. Ia melihat profile dan mengapa semakin lama semakin ia merasa Caca itu adalah Nisya. Varo dibuat pusing dengan takdir yang seolah membuatnya ke masa lalu.
"Gue curiga sama tuh cewek apa mungkin dia punya hubungan sama Nisya"
Kedua sahabatnya pun menganggukan kepala. " Bener tuh coba lo selidikin gue juga yakin pasti ada".
Tiba tiba perkataan Fandi membuat Varo dan Rendra terdiam mendengar saran nya. "Lo deketin aja si Caca biar tau ada gak hubungan dia sama masa lalu lo"
Varo terkejut bukan main. Tapi ia menimang akankah ia mengikuti saran dari sahabatnya itu. "Hm boleh dicoba"
#tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
This Feeling
Teen Fiction"Apa yang lo lakuin kalau dia kembali?" Tak ada jawaban dari nya. Gadis itu mendengus kasar melihat sahabatnya yang selalu saja memikirkan laki laki brengsek yang jelas jelas melukai hatinya. "I lost him" menjawab seraya merautkan wajah kecewa. "You...