iii.

322 57 14
                                    

yeonjun:
lo udah minta tambah nilai buat snm belom si?

juya:
beloooommm
juya:
ih itu gimana si gua engga paham

yeonjun:
besok dah gua temenin

juya:
okiiii
read











"lah gak ngomong," kata yohan begitu gue mau pergi sama yeonjun buat tambah nilai.

"lo mau ikut? sini lah,"

"gak," sahut yohan karena anaknya emang lagi asik main game.

gue segera memukul lengan yohan.
"ih tolol banget, ayolah,"

"gausah jur udah lu aja, gua ikut gitu-gituan juga engga bakal lolos." kata yohan.

"lah kan nyoba..."

yohan menggelengkan kepalanya. "gak, lu aja."

"ah payah lu, masa nyerah sebelum nyoba."

keluh gue sebelum akhirnya keluar kelas sambil hentak-hentakin kaki karena kesel.










yeonjun beneran nemenin gue muter-muter keliling sekolah dan masukin tiap kelas buat nyari guru mata pelajarannya.

"capek, istirahat dulu," kata yeonjun ketika kita lagi lewat kantin SMK.

"ih gamau disini ah, takut," seru gue.

"lah kenapa?"

jujur aja, waktu kelas 10 dulu gue pernah di deketin sama anak SMK tapi ternyata dia cuma taruhan aja sama anak kelasnya.

bajingan.

dan sampe sekarang gue gak pernah lewat depan SMK lagi karena malu
ㅠㅠ

yeonjun memiringkan kepalanya di hadapan gue, kemudian lagi-lagi bertanya.

"kenapa juy?"

".. gapapa.." sahut gue karena engga mungkin juga ngomong kalo gue malu pernah di jadiin taruhan.

mana cuma 10k lagi. ampun.

harga diri gue harganya lebih murah dari mi ayam.

"lo mau pesen apa?" tanya yeonjun setelah kita dapet meja.

"air putih aja yang 600 mili." kata gue, sambil celingukan takut ada hangyul ataupun temennya.

line!





yohan:
lu dimane

juya:
kantin smk
juya:
sini kek

yohan:
ngapain lu disana

juya:
sama yeonjun

yohan:
yaudah, ngapa gue suruh kesana anjir
yohan:
udah nikmatin aja waktu lu berdua
yohan:
itung-itung pdkt kan

juya:
sini dong huhuhuㅠㅠ

yohan:
g.

juya:
!!!!
read

"sialan!" seru gue ketika yohan engga kunjung membalas pesan gue.

gak lama kemudian yeonjun dateng dengan pesenan gue di tangannya.

"lo gak beli apa-apa?" tanya gue basa-basi.

"pesen es jeruk lagi dibikinin," kata yeonjun, gue menganggukan kepala mengerti.

kemudian gue kesusahan buka botol air putih, dan yeonjun menawarkan diri buat bantu.

"sorry ya gue useless banget,"

"santai," katanya kemudian ketawa.

gue ikut cengengesan, kemudian mata gue mendapati changbin dan gengnya yang lagi berjalan masuk kedalam kantin.

hingga akhirnya mata kita saling bertatapan sebelum sempat gue memalingkan wajah.

sial!

in between.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang