iv.

297 57 21
                                    

panik.

gue mau ajak yeonjun pergi tapi es jeruknya aja belum dateng, makanya gue buru-buru nunduk dan ngechat yohan.

juya:
p
p
p
p
p
p
juya:
buruan sini
juya:
aaaaaaa!
juya:
ada si jamet

dan yohan lagi gak aktif.

ayo bersama-sama kita teriak mampus.













"kenapa sih?" tanya yeonjun yang lihat gue panik, es jeruknya udah dateng.

"gapapa-gapapaㅡ"

"ini kosong 'kan gue boleh duduk sini gak?"

gue mendongak mendapati changbin yang sekarang udah duduk di hadapan gue dan yeonjun.

"oh, iya gapapa, duduk aja." balas yeonjun ramah.

gue gemeter.

gue lirik kanan kiri kemudian buka rapot karena saking bingung mau ngapain.

"sebenernya nilai lo udah tinggi semua tau juy, kenapa lo minta tambahin lagi?" tanya yeonjun.

"soalnya.."

"lo pengen jadi yang terbaik kan ya?" sahut changbin tiba-tiba.

gue ngelirik cowok itu tajam sebelum akhirnya yeonjun nyautin,

"kayaknya juya bukan orang yang gitu dah," katanya. kemudian yeonjun gantian lihat-lihat rapot gue dan gue masih melototin changbin.

"biasa aja kali matanya." kata felixㅡtemen changbin.

gue berdecak menyahuti omongan felix, sebelum akhirnya balik menoleh kearah yeonjun,

"tapi di semester 3 sama 4 nilai gue tuh ancur banget gara-garaㅡ"

gue diam begitu sadar apa yang gue omongin, dan yeonjun lagi-lagi bertanya,

"gara-gara apaan?"

gara-gara cowok brengsek di hadapan kita ini.

"gapapa," sahut gue kemudian senyum. "ya.. emang lagi jenuh belajar aja gitu,"

"ekhmㅡ"

gue menoleh kedepan, kearah changbin dan felix yang baru aja hampir ketawa karena hal yang gue omongin.

"lo anak baru ya?" tanya changbin tiba-tiba, ke yeonjun.

yeonjun diem, gak nyautin omongan changbin soalnya ni anak emang sksd banget. kampungan.

"kenapa?" tanya yeonjun menoleh kearah gue. "lo kenal dia?"

gue menggeleng, dan sekarang changbin ketawa keras, puas banget.

anjing. anjing. anjing.

mau pulang ;(

"lo beneran gak tau, waktu kelas 11 tuh azzuraㅡ" byurrrr!

"aaaak!" gue terkejut sendiri ketika tiba-tiba seseorang menyiram es jeruk kearah changbin.

"ayo ngomong sekali lagi, gue hajar lo," kata yohan, si pelaku penyiraman.

yohan beralih menarik kerah seragam changbin dan mau gak mau gue harus berdiri buat ngelerai mereka.












"lu tuh gausah sok jagoan," seru gue mencubit lengan yohan.

cowok itu meringis,
"siapa yang ngerengek minta disamperin ke kantin?"

"ya.. gue sih."

setelahnya diem-dieman, yohan lanjut main game sementara gue nyeruput HAUS! sisaan doyeon.

btw tadi engga sampe tonjok-tonjokkan kok, gue buru-buru narik yohan pergi dari kantin sampeㅡ

"ㅡMAMPUS!" seru gue ketika sadar gue meninggalkan sesuatu.

dengan segera gue mengguncang tubuh yohan.
"han! han!" seru gue heboh. "ada yang ketinggalan di kantin SMK anjir!!"

yohan menghembuskan nafasnya.

"biar gue ambilin, apa yang ketinggalan?"

"rapor gue, sama..."

"apa lagi?"

"sama.."

"..."

"yeonjun, calon pacar gue ketinggalan di kantin." :(

in between.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang