Sick (pt. 2)

1.6K 179 84
                                    

🌟 Seonghwa x Hongjoong 🌟

. . .

A/N :
Cerita ini hanyalah fiktif & merupakan hasil dari imajinasi fangirl dg bumbu unsur dramatis di sana sini.

. . .

Happy Reading~ ^^

.

.

.

.

.

Menjelang sore, Hongjoong akhirnya bangun. Hal pertama yang dilihatnya ketika membuka mata adalah pemandangan langit-langit ruangan yang putih serta kantong infus yang menggantung di sebelahnya. Bau obat-obatan turut menyambut pada detik-detik berikutnya. Dia memperhatikan sekitar dan mendapati manajernya tertidur dalam posisi duduk.

Tahulah Hongjoong bahwa dirinya tengah berada di rumah sakit.

Hongjoong melihat infus yang selangnya terpasang ke tangannya dan lantas dirasuki rasa sebal irasional. Dia tidak suka itu. Infus tersebut isinya masih penuh dan sudah pasti dirinya mesti tinggal di sana hingga cairan tersebut habis.

Hyung,” Hongjoong mencoba memanggil manajernya dengan suaranya yang serak dan nyaris tak terdengar.

Perlu panggilan tiga kali hingga pria tersebut terjaga. Begitu melihat Hongjoong, pria tersebut seketika menegakkan tubuh dan memandang kritis Hongjoong dari ujung ke ujung, seraya bertanya, “Kau sudah bangun? Bagaimana perasaanmu? Kau merasa lebih baik?”

Hongjoong mengangguk saja menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Dia belum memiliki tenaga cukup untuk memberi tanggapan lebih.

Selama sejenak Hongjoong mencoba mengingat apa yang terjadi sebelum saat-saat ini. Dia ingat adik-adiknya, yang kemudian mau tak mau membuatnya ingat akan Park Seonghwa. Mereka pastinya sangat khawatir dan, di antara semua yang telah dibuatnya panik, Seonghwa mungkin yang paling kalut.

Hongjoong ingin bertanya tentang Seonghwa, tapi tentu akan terdengar aneh jika hanya laki-laki tersebut yang dipedulikannya. Jadi Hongjoong kemudian menanyakan, “Latihannya, bagaimana?”

“Ditunda,” jawab sang manajer. “Aku menyuruh yang lain istirahat juga, tapi sekarang mereka sedang fitting outfit. Kau bisa melakukannya besok-besok, sekarang istirahat saja sampai kondisimu pulih.”

“Maaf, ya.”

“Untuk apa minta maaf?”

“Aku pasti mengacau.”

“Mengacau apanya? Kalau yang kau maksud latihannya, kau tidak perlu memikirkan itu. Kau sudah cukup membuat semuanya cemas, kau tahu.”

“Aku ingat aku melihat Jongho sebelum pingsan. Dia kelihatan panik.”

Sang manajer memandang Hongjoong dalam diam barang beberapa detik, sebelum kemudian menghela napas pelan.

“Ya, adik-adikmu selalu mengandalkanmu karena kau leader dan member tertua selain Seonghwa,” kata sang manajer. “Sama seperti Jongho, semua pasti takut melihatmu tumbang seperti ini—Yunho dan Seonghwa bahkan menangis saat kau dibawa ke UGD.”

Mendengar itu Hongjoong memandangi sambil mengerjap. “Menangis?” dia bertanya-tanya. Pikirnya, Seonghwa? Sungguh?

Lalu, sang manajer mengangguk memberi klarifikasi.

바Rㄱ & 기M's Secret (Sequel of Dearest) | ATEEZ SeongjoongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang