-Prolog-

30 5 0
                                    

"Anakku. Ingatlah, dunia ini penuh dengan hal-hal yang positif maupun negatif. Akan banyak sekali musuh dan masalah yang akan siap untuk menyerangmu kapan dan dimanapun. Maka dari itu persiapkan dirimu. Jika kau bisa melewati semua ujian-ujian di setiap langkahmu, ibu yakin, kamu akan mendapatkan sebuah kejutan yang bisa membuatmu bahagia."

Itulah yang diucapkan ibuku sebelum dia tertidur lelap. Awalnya aku tak tahu. Mengapa ibu tidak kunjung bangun? Kenapa orang-orang disekitarku menangis? Apa yang mereka tangisi? Ibu hanya tertidur kan? Ibu akan bangun lagi kan? Ibu? Ibu!

Ternyata ibu telah meninggalkanku selamanya. Masih kupegang janji ibu untuk selalu bersamaku. Kala itu aku masih naif dan percaya saja ibu masih bersamaku.

Sampai suatu ketika ayah membawa seorang wanita cantik. Parasnya sangatlah elok dengan lekukan-lekukan muka yang tegas. Mukanya dipoles oleh riasan dengan aksesoris yang bisa dibilang mewah sekali. Netranya yang berwarna coklat itu menatap kearahku. Kudengar ia membuka bibirnya,

"Dia anakmu?"

Mengapa wanita itu menanyakan aku? Bukankah biasanya rekan bisnis ayah lebih peduli ke Kiro?

"Iya dia anak keduaku, Kora."

Melihat ayah mengisyaratkanku untuk datang kepadanya, akupun jalan sesopan mungkin menghampiri keduanya.

"Selamat pagi, nama saya Kora. Senang bertemu dengan Anda."

Kuberikan salam terbaikku setelah sekian lama ibuku mengajariku cara memberi salam kepada orang lain.

"Wah, lucu sekali kamu nak."

Kulihat wanita itu tersenyum. Tidak ada kesan pertama lain yang dapat kupikirkan terhadap wanita ini selain "ular". Tak kusadari ternyata aku membisikkan kata tersebut.

"Kenapa sayang? Kamu bilang sesuatu?"

Kaget, akupun menutup mulut dengan kedua tanganku yang kecil ini.

"Tidak, tidak ada apa-apa."

Kala itu aku tidak mepercayai dongeng-dongeng seperti Cinderella dengan ibu tiri karena seperti yang ibu katakan, semua wanita itu baik. Tidak ada wanita jahat karena wanita jahat hanyalah wanita yang tidak menerima kasih sayang seperti yang orang lain terima.

Namun sore itu ayah mengajakku ke toko baju. Aku terheran-heran, mengapa ayah tiba-tiba mengajakku ke toko baju? Bukankah ulang tahunku masih lama? Ulang tahun ayah juga sudah lewat. Tidak kuasa menahan rasa penasaran ini akupun bertanya,

"Ayah, mengapa kita pergi ke toko baju?"

"Oh! Maafkan ayah. Ayah belum bilang ke Kora ya, ayah bulan depan akan menikah dengan Charlotte. Kamu harus terlihat cantik ya sayang!"

"Menikah? Bukankah ayah sudah menikahi ibu?"

Ayahku diam sejenak dan menatapku dengan tatapan yang sedih.

"Ibumu sudah tidak disini kora. Dan kamu masih butuh sosok ibu. Ayah tidak bisa selalu berada di sisimu maka dari itu ayah harap kamu bisa rukun dengan ibu tiri ya?"

Iya, itulah awal dari ceritaku. Siapa sangka aku akan bertemu dengan seseorang yang dapat menyelamatkanku dari semua kekacauan ini?

++++

A/N: Halo semuanya! Yak bisa dilihat ini adalah cerita baru dari author. Kali ini ane kolaborasi dengan teman ane. Semua karakter yang ada di dalam cerita ini milik kita berdua. Oh iya, ane cuma mau bilang, setiap chapter sudut pandang karakternya berganti-ganti, jadi kalo nanti kalian para pembaca merasa bingung.. ya itu tujuannya.. membuat kalian bingung awkaowk-

Ya sekian dari saya, have a good day! :D

-nuggetLizard

++++

A/N: HAI JADI INI WATTPAD COLLAB- bjir jebol. Ini wattpad collab kedua saia... Collab pertama saia bukan sama nugget dan kandas nampaknya :<. Jadi mohon dimaklumi soalnya kita masih belum pro ya :')

Jadi ini oc saia sama nugget UwU ntar ketahuan kok siapa punya siapa h3h3. Ini cerita berdasarkan ide absurd dan roleplay grup-Kita welcome semua kritik dan saran ya ges :> jangan ngegas tapi-Yaaaa yauda si awowkwkwk nikmatin ceritanya ye (~ ͡° ͜ʖ ͡°)~

-MissCharybdis (Temyz)

++++

Don't forget to vote and comment! Jangan jadi hantu :)

MetanoiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang