[ childhood friend ]Sudah berjam-jam kau berkutat dengan berbagai dokumen yang menumpuk di mejamu. Matamu bergerak membaca dokumen dengan cepat, memeriksanya, menceklis bahkan mencoretnya lalu diletakkan di atas tumpukan dokumen yang selesai kau periksa.
Sesekali kau melihat foto Gilgamesh yang terbingkai rapi di mejamu. Kau selalu tersenyum kala melihatnya di foto itu. Merangkulmu dengan mesra dan menampilkan senyumnya yang tak biasa di mata orang lain.
Kegiatanmu terinterupsi ketika seseorang membuka pintu ruang kerjamu. Pria bersurai navy itu menyeringai ketika melihatmu bertampang masam karena kegiatanmu terganggu.
"Halo, (y/n)! Aku datang membawakan kue untukmu!" sahutnya riang dan masuk begitu saja ke ruang kerjamu.
Kau menghela napas, lalu menggelengkan kepala melihat tingkah teman kecilmu. Cu Chulainn datang seraya membawakan sebuah cheesecake dan iced cappucino kesukaanmu.
"Wah, kau terlihat sibuk sekali. Apa pekerjaanmu sudah selesai?" tanya Cu berkacak pinggang selagi melihatmu yang kini masih berkutat dengan berbagai dokumen.
"Apa aku terlihat sudah menyelesaikan semua tumpukan kertas ini, Cu Chulainn?" Perempatan imajiner terlihat sekilas di pelipismu, lalu kau menghela napas lagi. Tak ada gunanya untuk memarahi sang adam karena kau merasa tak ada gunanya membuang tenaga untuk memarahinya. "Duduklah, kita bicara setelah aku menyelesaikan semua ini."
Cu menurut, lalu duduk di sofa yang berada di hadapan mejamu. Kala kau membaca tumpukan kertas, ia memutuskan memakan jatah kuenya yang ia beli tadi di toko.
Pintu ruangmu terbuka lagi, membuat kau dan Cu menoleh ke arah pintu. "(y/n) aku membawakanmu—"
Kamu, Cu, dan Gilgamesh yang baru saja masuk ke dalam ruanganmu memaku untuk sesaat.
• • • • •
"Ada perlu apa si tukang ikan memghampiri Ratuku?" tanya Gilgamesh dengan dahi yang mengerut.
"Cu memberikan beberapa kue untukku, mungkin dia juga sedang senggang makanya dia menghampiriku," jawabmu yang masih berkutat dengan dokumen.
"Hei, memangnya aku tidak boleh mengunjungi sahabat sekaligus adikku?" Cu bertanya kembali kepada Gilgamesh dengan nada ketus.
"Tentu saja karena kau mengganggu! Kau akan membuat (y/n) tidak fokus mengerjakan dokumennya!"
"Lantas kenapa kau datang kemari? Kau ingin mengganggunya juga?"
"Aku membawakan makanan sekaligus menyemangatinya! Tidak seperti kau yang datang hanya mengganggunya!"
"Aku juga membawa kue untuk (y/n)! Lalu apa yang beda darimu, hah?!"
Kedua pria di hadapanmu terus aja adu mulut, membuat beberapa perempatan imajiner muncul di dahi, pelipis, dan pipimu. Kau menggebrak meja dengan keras, membuat keduanya terdiam dan menoleh ke arahmu.
Kau menatap kedua pria dengan tatapan yang tajam, api menyala-nyala di belakang dirimu. "Kalian berdua. Keluar dari ruanganku, sekarang."
"Tapi—"
"KELUAR DARI RUANGANKU SEKARANG DASAR BODOH!"
• • • • •
"Ini semua salahmu,"
"Tidak, kau yang memulainya duluan, Kepala Emas,"
"Tidak, kau!"
"Kau!"
"Tidak, kau yang memulainya!"
Dan mereka beradu mulut di depan ruanganmu hingga jam makan siang mulai.
w/n :
ha-halo! maaf aku baru sempet update sekarang... *nervously laugh*kalian gimana kabarnya? makasih udah nungguin drabble kalengan ini ya! maaf kalo masih ada kekurangannya. oh iyaa! kalian bisa request buat chapter selanjutnya lho! atau request character anime yang kamu suka buat dijadiin drabble boyfriend!
aku usahain update biar kalian bisa menikmati kehaluan bersama husbu/waifu kalian, jaga kesehatan, jaga jarak, dan jangan lupa cuci tangan!
xoxo, aine ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
boyfriend | gilgamesh
Fanficwhat if gilgamesh be your boyfriend? 1st boyfriend series© may 27th, 2020 strongdecoy's