~MASA KECIL 👫

20 2 0
                                    

Mobil Lucas berhenti di depan sebuah gedung apartemen. Dan pintu mobil itu terbuka menampakkan seseorang yang baru saja keluar dari mobil itu,

"Ingin mampir sebentar?"
Aluna bertanya pada Lucas, berharap orang itu mengiyakan tawarannya. Dan benar saja, tawaran Aluna di setujui oleh Lucas.

Sudah lama dirinya tidak berkunjung ke apartemen Aluna karena Lucas harus mengurus pekerjaannya, mungkin dirinya akan rindu dengan momen indah bersama Aluna saat nanti Lucas berada di London.

Kalian bisa membayangkan tiga tahun hidup jauh dari keluarga dan orang yang kita cintai sangatlah berat , itulah yang menjadi alasan utama Lucas menolak berkuliah di London.

Mungkin hanya saat liburan semester datang dirinya bisa ke Korea, setelah itu dirinya harus kembali lagi ke London sampai waktu tiga tahun itu usai.

"Sudah berapa lama aku tidak mengunjungi mu? Bahkan ini sangat berbeda saat kau baru datang ke Korea"

Lucas berjalan menyusuri setiap ruangan yang ada, matanya tak berhenti melirik setiap sudut ruangan itu.

Dan langkah Lucas berhenti saat melihat bingkai foto yang ada di nakas ruang tamu, dia mengambil foto itu dan memandangi wajah dua anak manusia di dalamnya.

FLASHBACK~~~

"Lucas cepat kemari, kupu-kupunya cantik ya"

Aluna melambaikan tangannya agar lucas mendekat. Lucas yang melihat lambaian tangan Aluna segera menuju ke tempat dimana Aluna berada, dia bertanya apa yang telah terjadi disana.

"Ada apa? Kau ini ribut sekali sedari tadi, mengganggu diriku saja. Kau tahu ka-emmptt"

omelan Lucas terhenti karena tangan kanan Aluna menutup mulut Lucas yang sedari tadi tidak bisa diam.

"Diam! Lihat, kupu-kupu biru itu. Cantikkkkkk sekali kan?"

Tangan kiri Aluna menunjuk seekor kupu-kupu yang sedang hinggap di bunga mawar di halaman depan rumah milik keluarga Lucas. Waktu kecil, Aluna sering datang ke rumah Lucas untuk bermain. Lucas juga sangat senang bermain dengan Aluna, mereka sangat akrab waktu itu.

"Emmmm emmm lepas! Aku tidak bisa bernafas! Jika aku pingsan atau tiada kau akan bertanggungjawab? Ha?"

Lucas berhasil melepaskan tangan Aluna dari mulutnya. Aluna yang mendapat omelan dari Lucas lagi hanya bisa tertawa kecil, merasa tidak berdosa atas apa yabg dilakukannya barusan.

"Maafkan aku hihi, kamu sangat galak. Hihi"
Aluna mencubit pipi Lucas dan segera berlari. Lucas yang tak terima bergegas mengejar Aluna bermaksud ingin membalasnya.

Saat Lucas hampir menangkap Aluna, tiba-tiba saja ibunya memanggil mereka berdua.

Dua anak kecil itu lalu berhenti dari aksi kejar-kejaran mereka dan berjalan kearah orang yang memanggil mereka.

"Ada apa Bu?"
Merasa penasaran apa yang akan terjadi karena, Lucas melihat ibunya berdiri dengan memegang sebuah kamera.

"Pemandangan sore ini sangat indah, jadi ibu berpikir akan bagus jika kita mengabadikan momen ini dengan berfoto. Humm, bagaimana? Kalian mau?"
Jawab Bu Seol-lhyun.

"Asyikk, Aluna pasti terlihat sangat cantikkkk nanti. Iyakan, Bu?"

Saking senangnya, Aluna sampai melompat kegirangan dan memeluk temannya itu,Lucas.

"Iya sayang. Jadi bagaimana menurutmu Lucas?"
Kini ibunya bertanya kepada Lucas yang sejak tadi ingin bebas dari pelukan Aluna.

"Upss, maaf hihi"
Aluna segera melepas pelukannya dan menjauh sedikit dari Lucas takut dirinya akan kembali di marahi oleh temannya.

"Baiklah, ayo kita lakukan!"
Jawab Lucas tak kalah semangat dari Aluna.

"Ibu akan mengambil foto kalian, ya disini saja. Oke, apakah kalian sudah siap?"
Seol-lhyun memberi isyarat kepada kedua anak itu.

Keduanya mengangguk, dan Seol-lhyun pun siap dengan kameranya.

"Senyum yang lebar nah seperti itu. Ayo Lucas lebih dekat lagi, nahh anak pintar. Oke 1..2..3.. katakan cheese"

Dan... Selesai sudah mereka mengabadikan momen di masa kecil mereka itu.

FLASHBACK END~~~

Teringat akan kenangan itu, membuat Lucas tersenyum. Sampai-sampai dirinya tidak menyadari Aluna yang memperhatikannya sedari tadi.

"Ya, kau sedang apa?"
Lucas terkejut mendengar suara yang dia tahu itu adalah suara Aluna.

Dia mencoba menenangkan diri dengan mengelus dada bidangnya, dan untungnya foto itu tidak jatuh.

Bisa bayangkan, apa yang akan terjadi jika foto itu jatuh dan bingkainya pecah?

Mungkin saja Aluna akan menyulap Lucas menjadi patung lilin yang akan Aluna letakkan di ruang tamu apartemennya.

Hih, membayangkannya saja membuat Lucas bergidik ngeri.

Segera Lucas mengembalikan letak foto itu ke tempatnya semula.

Aluna membawa kedua gelas berisi sirup yang berada di atas nampan itu diletakkan di meja. Menatap Lucas yang sejak tadi masih berdiri di tempatnya tadi, Aluna memincingkan kedua matanya mencoba menakut-nakuti Lucas.

"Me..me..me..ngapa kau menatapku seperti ingin memilin diriku? Tatapanmu itu menyeramkan, berhentilah menatapku seperti itu!!"
Lucas mencoba memberanikan diri untuk membalas tatapan Aluna tadi.

Sayang, nyalinya menciut saat tatapan wanita yang ada didepannya kian tajam seperti mata elang.

"Jangan seperti itu, ayolah" Lucas yang tak tahan dengan situasi macam ini, akhirnya hanya bisa mengeluarkan kata-kata terakhirnya.

Seakan Aluna ingin menghabisinya dengan seluruh tenaganya.

"Hahaha kau ini seorang pria atau wanita?"

Aluna berhasil membuat Lucas ketakutan, dan itu membuatnya sangat senang.
Keringat yang sejak tadi keluar tepatnya di dahi pria itu kini dihapusnya dengan cepat, untuk menghilangkan ketakutan pada dirinya.

"Aah? Aku? Aku tidak takut padamu. Aku...tadi melihat aaa... Ya! Hantu"

Lucas mencari-cari alasan untuk tidak terlihat lembek didepan Aluna.

Malam itu mereka menghabiskan waktu dengan membicarakan tentang kenangan masa kecil mereka, sesekali tertawa dan beradu mulut karena tidak terima dengan ejekan yang dilontarkan satu sama lain.

Lucas sangat bahagia malam ini, setidaknya dia mempunyai waktu untuk berdua dengan gadis yang disukainya.

Perasaan berbeda di rasakan Lucas saat tatapan mereka beradu, saat tak sengaja tangan mereka bersentuhan, atau saat Aluna tersenyum dan tertawa sesekali melihatkan lesung pipinya yang mempesona.

MIMPIKU JELALATAN🌈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang