9/9

77 10 0
                                    

"Lalu, aku akan menyusup masuk dan--"

Prang!

"Astaga!"

"Ya Tuhan!"

Yuri dan Jaehyun berlari menuju sumber suara, dapur apartemen Jaehyun, disana Eunbi berdiri, bergetar menatap pecahan cangkir keramik

"Eonni, ada apa?"

"Nuna, kau baik baik saja?"

Pandangan Eunbi tidak berubah, masih tetap memandang pecahan cangkir itu

Tiba tiba ia menutup wajahnya, kemudian menangis kencang kencang, bahunya turut bergetar

Jaehyun yang melihatnya tidak tahan, ia ingin sekali mendekap tubuh Eunbi yang bergetar, namun perannya kali ini harus digantikan oleh Yuri terlebih dahulu

"Tenang eonni, tidak ada apa apa," Yuri mengusap baju Eunbi, tubuhnya mendekap hangat tubuh Eunbi yang bergetar

Yuri menuntun Eunbi menuju salah satu kursi meja makan, ia mendudukan Eunbi dan terus mengusap usap bahunya, memberikan ketenangan

Eunbi de javu, ia benar benar terkejut saat mendengar percakapan Yuri dan Jaehyun mengenai rencana mereka, Yuri yang ingin masuk menjadi pegawai di perusahaan Taeyong, dan ia akan menyusup masuk saat mendapat kesempatan

Eunbi tidak bisa menceritakan semua yang dilihatnya, ia hanya takut semua mimpinya itu menjadi kenyataan, obrolan ini begitu persis dengan mimpinya di hari itu

Dan ia takut kelanjutan dari semua ini juga akan seperti potongan mimpi buruknya

Yuri mengulum bibirnya, mungkin ia tidak bisa melanjutkan membuat planning lagi bersama Jaehyun, mungkin lain kali dan tidak di apartemen Jaehyun

Setelah Yuri pamit pulang, akhirnya Jaehyun mendapat kesempatan untuk memeluk tubuh Eunbi, menyalurkan kehangatan dan ketenangan untuk wanita yang ia sayangi itu

Jaehyun menarik tubuh Eunbi ke dalam dekapannya, ia mengusap lembut surai kecoklatan milik Eunbi, mengecup keningnya

"Nuna tenanglah, aku disini"

Eunbi menenggelamkan wajahnya di dada Jaehyun, kembali menangis tersedu

Jaehyun tak henti henti berusaha untuk menenangkan Eunbi, akhirnya ia menuntun Eunbi masuk ke kamarnya, membiarkan wanitanya tidur

Saat mata Eunbi mulai memejam, namun kesadarannya masih penuh, Jaehyun hendak meninggalkannya, namun tangan Eunbi mencegah tangan Jaehyun untuk tidak beranjak dari tempatnya

"Jangan kemana mana, tetap bersamaku"

Permintaan Eunbi dibalas anggukan oleh Jaehyun, Jaehyun turut membaringkan tubuhnya di sebelah Eunbi, menarik wanita itu ke dalam dekapannya lagi, mengecup kening Eunbi dengan penuh kasih sayang

Dekapan hangat Jaehyun membuat Eunbi merasa tenang, matanya mulai memejam serta kesadarannya mulai menghilang

Jaehyun hendak menyelesaikan pekerjaannya, namun wanitanya lebih penting

***

Esok paginya, Eunbi terbangun lebih dulu, ia mengerjap erjapkan matanya saat kesadarannya perlahan kembali, nafas hangat Jaehyun masih bisa ia rasakan menerpa wajahnya, semalam Jaehyun tertidur memeluk dirinya

Eunbi sedikit menggerakkan tubuhnya, membuat Jaehyun sedikit melonggarkan pelukannya, sehingga ia bisa keluar dari kungkungan Jaehyun

Eunbi menarik selimut yang sudah turun ke bawah tak karuan, menyelimuti tubuh Jaehyun yang masih larut dalam tidurnya, ia menarik selimut sampai ke batas dada Jaehyun, setelah selimut itu menutup hampir sempurna tubuh Jaehyun, tangan Eunbi tergerak untuk mengusap kepala bayi besarnya ini

Mi Amor (Jaehyun x Eunbi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang