Chungdam High School
Suatu pagi yang indah, Yeri sedang membaca buku di halaman belakang sekolah seorang diri. Tiba-tiba seorang Irene menghampirinya dan duduk di sampingnya, tanpa suara.
" Apa yang sedang kau baca ? "
" Bahan ujian untuk pelajaranmu, sonsaengnim. "
" Mau ku bantu ? "
" Tidak perlu. Kau kan gurunya, mana mungkin kau memberitahuku tentang soal yang akan keluar nanti. "
" Aku tidak terbiasa memberikan ikan pada seseorang, aku lebih suka mengajari mereka cara memancing, agar mereka bisa mendapatkan lebih dari satu ikan kapanpun mereka perlu. "
Yeri melihat ke arah Irene dan ia terdiam mendapati Irene tersenyum sangat ramah.
" Apa ada sesuatu yang membuatmu bahagia ? "
" Tidak spesifik, tapi aku suka suasana seperti ini. Belajar dengan tenang di bawah pohon rindang. "
" Tapi sekarang jadinya aku tidak belajar, kau mengajakku berbicara. "
" Oh, mian. "
Irene terdiam dan mencoba memperhatikan sekitarnya tanpa suara agar tidak mengganggu Yeri. Tetapi, merasa suasana terlalu hening, Yeri malah jadi tidak fokus belajar.
" Jika kau ingin bicara, bicara saja sonsaengnim. "
" Apa itu tidak mengganggumu ? "
" Aku malah aneh kalau kau diam. "
" Wae ? "
" Kau kan biasanya marah-marah, jadi aneh saat kau diam. "
" . . . . . "
" Huh, pelajaranmu ini sulit sekali. "
" Yang mana yang kau tidak mengerti ? "
Di bawah pohon rindang hari itu, Irene menjelaskan semua materi yang tidak dipahami Yeri, secara diam-diam Irene juga menanyakan tentang soal yang akan keluar diujian nanti. Meskipun sebagian besar jawaban Yeri meleset, Irene dengan sabar memberikan penjelasan dan ia berharap Yeri mengingatnya saat ujian berlangsung.
Exam Time
Selama ujian berlangsung, Irene memperhatikan Yeri dari mejanya dan ia tampak cemas saat melihat wajah Yeri yang panik.
" Kau pasti bisa, Yeri. ", batin Irene sambil memainkan kuku jarinya.
Wajah cemas Irene itu tertangkap mata oleh Wendy dan ia mengikuti pandangan Irene yang tertuju pada Yeri. Bahkan Wendy sesekali melihat Irene tampak gelisah dan membuang pandangan keluar jendela.
After School
" Kau bisa mengerjakannya ? ", Wendy berdiri di samping Yeri sambil menunggu Yeri merapikan tas.
" Ne, bahkan aku terkejut, aku bisa mengerjakannya walaupun ada beberapa yang aku lupa. "
" Hmm. "
" Wae ? Kau pasti bisakan ? "
" Hm, aku bisa mengerjakannya. "
" Kau memang selalu bisa menyelesaikan apapun, Wendy. Kajja, kita pulang. "
Yeri menggandeng tangan Wendy dan seketika membuat Wendy terkejut. Keduanya keluar dari kelas dan berjalan di koridor masih dengan tangan yang bergandengan.
" Kim Yerim. "
" Ne, gyoja sonsaengnim. "
" Ada yang perlu dibicarakan. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Savage Daughter
FanfictionYeri mendapatkan masalah sejak dia tahu ayahnya memutuskan untuk menikah. Namun jauh sebelum itu, Yeri sudah lebih tahu dulu kalau ayahnya memiliki popularitas dan dikelilingi yeoja-yeoja muda. Yeri tidak menyukai yeoja yang mencoba untuk menjadi ca...