Hari ini Chenle, Jisung dan si kembar empat berangkat ke sekolah minus dengan Haechan karena tadi pagi saat semua orang menunggu Haechan untuk sarapan bersama, Haechan tak kunjung datang. Kemudian dengan inisiatif Jeffery mengecek ke dalam kamar dan mendapati Haechan yang masih bergulung dengan selimutnya. Jeffery menyibak selimut yang di gunakan Haechan kemudian mengguncang tangan Haechan supaya bangun. Tapi seketika Jeff mengernyit saat merasakan tangan Haechan yang panas kemudian tangannya ia arahkan ke dahi Haechan dan benar dugaannya, Haechan demam.
Bunda panik dong pas Jeff bilang Haechan demam dan bunda pun buru-buru bawa Haechan ke rumah sakit dianter sama Jeff.
"Aneh ya kalo gak ada Echan. Biasanya kan kita tuh suka berempat." Celetuk Jaemin sambil menumpukan kepalanya di meja kelas. Jaemin terlihat lesu dan gak bersemangat gitu lho.
Gak ada yang nanggapin omongan Jaemin, namun tidak dapat dipungkiri bahwa di dalam pikiran Renjun dan Jeno juga merasakan adanya hal yang kosong, karena biasanya Haechan adalah orang yang akan membuat suasana menjadi hidup, tidak seperti sekarang ini, Jaemin yang berusaha membuat obrolan juga tapi tidak ada tanggapan dari Jeno dan Renjun. Mereka semua asik dengan pikirannya masing-masing. Sebegitu besarkah efek ketidak hadiran Haechan bagi kembaran-kembarannya? Dan jawabannya tentu saja iya.
Biasanya sebelum masuk jam pelajaran seperti sekarang ini, pasti Haechan itu ada aja yang di debatin bareng Renjun atau gangguin Jeno yang berujung Jeno kesal dan mengejarnya sampai keluar kelas, atau juga kalo bareng Jaemin, Haechan itu suka kompromian buat jailin Renjun dan berakhir dengan perkelahian ala Renjun dan Haechan sedangkan Jaemin hanya menonton saja sambil tertawa melihat kelakuan Renjun dan Haechan.
"Hnngg kalian gak asik." Jaemin membenamkan wajahnya dilipatan tangannya.
"Jangan tidur Na, bentar lagi masuk." tegur Jeno sambil mengangkat kepala Jaemin dengan kedua tangannya supaya duduk tegak.
"Apaan sih biasa aja dong." sewot Jaemin yang hanya dibalas senyuman oleh Jeno.
"A Injun, sana gelut sama mas Jeno biar rame kaya waktu sama si Echan, jadi gak sepi gini ni kelas. Nana suka keributan."
"Daripada sama Jeno, mending sini sama lu aja gelutnya." tantang Renjun sambil menggulung lengan baju seragamnya.
"Ayo siapa tak-" ucapan Jaemin terhenti saat mendapati bu Rini selaku walikelas XI Mipa 2 masuk ke dalam kelas dengan senyum andalannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Siblings Attack (NCT)
FanficIni adalah kisah random dari keluarga berencana bunda Raisa and the geng alias para buntutnya alias anak-anaknya yang bejibun. "Harta yang paling berharga adalah keluargaa." "Malika yang dibesarkan oleh bunda seperti anak sendiri adalah Mas Echan."...