Part 22

88 3 0
                                    

Pagi yang indah,kalimat itu cocok untuk pagi ini.

Aliska membuka matanya setelah tertidur cukup lama,ia berjalan menuju kamar mandi dan bersiap untuk sekolah.

Sekitar 20 menit Aliska bersiap,akhirnya ia turun untuk sarapan. Di meja makan sudah ada kedua orang tuanya dan kakaknya.

"Kemana aja bang?". Tanya Aliska yang duduk di pinggir Alaska

"Kuliah lah"

"Ohh"

"Makan ni". Suruh Alvina yang memberikan sebuah roti pada Aliska

"Oke mom"

"Mom,dad aku berangkat dulu ya". Pamit Alaska,memang sekarang Alaska lebih sibuk untuk berkuliah

"Cepet amat bang". Ucap Aliska

"Iya ni,gua takut telat. Nanti macet". Jawab Alaska yang diaguki Aliska

Alaska berjalan keluar rumahya dan pergi menggunakan mobilnya. Aliska kini sedang menunggu Putra di teras,entah apa yang membuat Aliska menunggu Putra.

Tak lama suara mobil pun terdengar memasuki area rumah Aliska,siapa lagi kalau bukan Putra.

"Ayo". Ajak Aliska

"Pamit dulu"

"Udah gausah,nanti telat". Ucap Aliska yang langsung pergi masuk ke dalam mobil

Mereka segera pergi sebelum jalanan ramai oleh orang-orang,yang bisa membuat kemacetan. Akhirnya mereka sampai di area sekolah.

Mereka berdua berjalan masuk,seperti biasa mereka akan menjadi pusat perhatian. Bagaimana tidak,Aliska lebih sering bersama Putra akhir-akhir ini.

Entah apa yang ada di benak Aliska saat ini.

"Semua orang ngeliatin kita". Gumam Aliska

"Yaudah lah". Jawab Putra

Mereka hanya terus berjalan,sampai akhirnya mereka sampai di kelas. Hari ini dan seterusnya Putra memilih untuk duduk bersama Aliska. Cukup membuat Aliska terkejut.

"Kok lo pindah si?". Tanya Aliska

"Suka-suka gua". Jawab Putra sambil menyimpan tas nya

Sekitar 1 jam pembelajaran,bell istirahat pun kembali terdengar. Semua kelas memberhentikan pembelajaran.

"Ayo kantin". Ajak Putra

"Gua sama Aletta aja,kasian dia jomblo". Jawab Aliska

"Eh eh,gua gak jomblo ya maap nih". Kesal Aletta

"Iya juga si,udah ayo Lett". Jawab Aliska yang langsung menarik tangan Aletta keluar kelas

Mereka berdua berjalan menyusuri koridor sekolah,sampai sebuah tangan mencekal tangan Aliska dan membuat nya berhenti.

Siapa lagi kalau bukan Amelia,yang terus mencari gara-gara pada Aliska.

"Apasi". Ucap Aliska yang langsung menepis tangan Amelia

"Lo itu ya,udah gua bilang jangan deket-deket sama Putra. Masih aja di deketin". Ucapnya

"Lo gak tau malu apa gimana sih?". Sambungnya

"Kalo gua suka dan gak suka sama dia,apa masalahnya sama lo". Jawab tegas Aliska

"Jelas masalah lah,Putra itu pacar gua". Ucap nya

"Halu lo?". Jawab Aletta yang kini mulai memanas

"Lo diem aja deh"

"Lo yang harus nya diem,udah ke cabe-cabean pasar senen. Tukang halu lagi,pantes gak laku-laku". Ucap Aletta yang cukup pedas

Not PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang