Dul 2

1.1K 112 3
                                    

Eunwoo keluar dari kelasnya dengan wajah masam, dirinya sangat kesal dengan mingyu. Laki-laki itu sangat tidak sopan dam selalu se-enaknya sendiri. Bayangkan saja mingyu sudah melewati 3 mata pelajaran ! Dan dia masih tidak kembali juga. Gurunya pun selalu mengoceh tentang kenakalan mingyu yang semakin menjadi-jadi.








Dan sekarang eunwoo harus mencari pemuda bersurai hijau gelap itu di seluruh penjuru sekolahnya. Jika kalian tau sekolah nya itu sangat besar seperti stadion sepak bola!








Eunwoo menyusuri koridor yang sudah ramai oleh  murid-murid lainnya yang sedang bermain ataupun pergi ke kantin. Mingyu tidak mungkin ke kantin sendirian, karena anak itu tidak suka makan sendiri tanpa ada dirinya.








"apa kau melihat mingyu? "tanyanya, namun pemuda yang ditanya hanya menggelengkan kepalanya tidak tau. Eunwoo menghela napasnya dalam, mencoba menenangkan jiwanya yang sedang terguncang dan ingin meledak.








"tenang eunwoo. Kalau aku sudah menemukan anak itu, akan ku pukuli dia sampai babak belur. "dirasa sudah tenang eunwoo melanjutkan untuk mencari mingyu.








Disisi lain, ada sebuah gedung tua tidak terpakai di belakang sekolah. Gedung itu sangat lusuh, sebagian atapnya sudah berlubang dan jangan lupakan bahwa banyak pepohonan rimbun yang menutupi gedung itu.








Mingyu sedang menatap 2 pemuda yang sedang berkelahi dihadapannya, keadaan 2 pemuda itu sama-sama mengenaskan darah menetes di hidung serta pelipis mereka. Mingyu berdecak tidak puas, ya pelakunya adalah dia. Dan 2 pemuda dihadapannya ini adalah adik kelasnya, saat itu mereka sedang berada digudang ini, mereka membolos dan ketahuan oleh mingyu.








Mingyu yang sedang emosi waktu itu langsung mengeluarkan feromon alphanya dan membuat mereka jatuh berlutut dihadapannya. Mingyu yang tidak berperasaan pun membuat 2 teman itu saling berkelahi. Dan lebih gilanya dia tidak akan membebaskan mereka jika salah satu tidak ada yang mati. Gila!








Mingyu kembali menyesap sebatang rokoknya, kepulan asap keluar dari mulutnya, kepalanya ia senderkan pada kursi lalu memejamkan matanya sesaat. Mingyu hanya diam saat 2 adik kelasnya itu saling berteriak meminta maaf, sungguh tidak beruntungnya kalian bertemu mingyu yang sedang emosi.






















Brak!



























Sebuah gebrakkan dari arah pintu mengalihkan atensi mereka yang ada di gudang. Mingyu mengernyitkan dahinya, matanya menyipit melihat siapa yang berani menganggu nya. Namun gelap membuat nya tidak dapat melihat jelas, ia beranjak dari tempat duduknya tidak lupa dirinya mematikan rokok nya.








"tolong kami! "salah satu dari pemuda itu meraung menangis berharap pria yang berada didepan itu membantu mereka keluar dari sini. Sedangkan mingyu menatap tajam adik kelasnya. Mingyu mendekat kearahnya, yang mana membuat laki-laki yang lebih muda darinya berjalan mundur.








"siapa bilang dia akan menyelamatkanmu?! Tidak ada yang bisa selamat dari sini! "








Mingyu hendak meraih leher pemuda itu ingin mencekiknya namun tiba-tiba tubuhnya merasa panas. Ia jatuh terduduk, kepalanya pening seperti dihantam ribuan batu.








Laki-laki yang tadi menggebrak pintu tiba-tiba adalah jaehyun, atensi pemuda itu teralih kearah 2 pemuda yang sudah babak belur oleh ulah mingyu. Telunjuk tangannya menunjuk kearah pintu menyuruh mereka untuk segera pergi. Saat 2 pemuda itu ingin pergi, mereka membungkukkan badanya terima kasih. Jaehyun hanya mengangguk dengan raut dingin.








𝐀𝐥𝐩𝐡𝐚 (JaeGyu) REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang