ilgop 7 (일곱)

676 74 13
                                    

Deg...

Deg...

Deg...


Mingyu mendorong BI yang berada diatasnya, tiba-tiba saja jantungnya berdetak dengan cepat dan itu membuatnya sesak dan terasa menyakitkan. Bahkan ingin berbicara saja sangat sulit, tubuhnya ambruk ke lantai. Ia memegangi dadanya yang seperti diremas dengan kuat oleh sesuatu. Mingyu mengerang kesakitan, BI yang melihatnya panik ia segera menghampiri Mingyu.


“Mingyu kau tidak apa-apa?” tanyanya hendak menyentuh lengan pemuda itu namun segera ditepis oleh Mingyu. “menjauh dariku, lebih baik kau pergi —Arghhh—pergi sekarang!” teriaknya. Mingyu tidak bodoh jika ini semua kelakuan Jaehyun, laki-laki sialan itu selalu menganggunya disaat yang tidak tepat.


BI sebenarnya tidak ingin meninggalkan Mingyu namun sepertinya itu semua gara-gara perbuatannya. Tanpa basa-basi BI segera keluar kamar Mingyu lalu menenteng buku tebal itu. Sebelum benar-benar keluar apartemen ia melihat kearah kamar Mingyu, melihat bagaimana pemuda itu terlihat sangat tersiksa. “kuharap kau baik-baik saja Alpha” gumamnya lalu menutup pintu tersebut.


Mingyu pikir setelah kepergian BI sakitnya akan berkurang namun rasanya masih sama. Bahkan sekarang ia harus menggunakan mulut sebagai jalan masuknya oksigen. “Jaehyun—berhenti sialan. Aku tau ini semua perbuatanmu” mindlinknya . Rush yang berada ditubuh pemilik jiwanya itu juga merasakan apa yang dirasakan Mingyu. Kekuatan Jaehyun terlalu kuat untuk ditandingi olehnya.


Cklek..


Mingyu buru-buru menengok kearah pintu apartemennya ia takut jika Eunwoo melihatnya seperti ini. Namun itu bukanlah Eunwoo melainkan pemuda brengsek yang membuatnya menjadi seperti ini. Geraman amarah keluar dari mulutnya, saat Jaehyun mulai mendekat kearahnya. Laki-laki itu berdiri dan diam memandangi Mingyu yang kesakitan akibat perbuatan nya.


Pemuda bersurai biru itu berjongkok didepan Mingyu, menarik dagu laki-laki didepannya yang sedang menatapnya tajam. “menyesal?” tanyanya. Mingyu tidak bisa merasakan emosi dari ucapan Jaehyun, laki-laki itu sangat tenang dan tidak bisa ditebak. Wajahnya sama sekali tidak menunjukkan raut marah ataupun kesal.


Ahkk—Uh sial ini menyakitkan. Hentikan permainanmu sekarang!” bentaknya ia menepis tangan Jaehyun yang berada di dagunya. Jaehyun menggeram, ia tidak suka dengan sikap kurang ajar Mingyu padanya. “bukankah kau sangat menikmati berciuman dengannya tadi?” berdiri. Jaehyun melihat kearah sekitar kamar Mingyu yang dihiasi wallpaper bewarna biru tua. Mingyu tidak bisa membalas perkataan Jaehyun, saat hendak menjawab dadanya terus-terusan berdetak tidak normal dengan rasa nyeri yang amat menyakitkan.


Jaehyun segera menoleh kearah Mingyu, ia sedikit senang melihat pemuda itu tersiksa. “kau butuh bantuan hm?”  tanpa menunggu persetujuan Mingyu. Jaehyun mengangkat tubuhnya dengan mudah, Mingyu menggigit bibir bawahnya saat  tangan Jaehyun bersentuhan dengan permukaan kulitnya. Seperti ada sebuah listrik yang mengalir dari tubuh pemuda itu yang membuatnya merinding seketika.


Jaehyun meletakkan Mingyu diatas kasur, membuat pemuda itu sedikit mendesis karena menyentuh permukaan yang sedikit kasar. Saat sibuk mengais oksigen, Jaehyun tiba-tiba naik ke kasur dan menindihnya. Alhasil Mingyu terkejut dan beringsut mundur. “ apa yang mau kau lakukan hah?!  Menjauh dariku brengsek. Jangan macam-macam Jaehyun ! ” serunya panik. Jelas karena kondisinya sedang tidak baik dan sama sekali tidak menguntungkan jika melawan. Hei Mingyu bukan Alpha lemah.. Jika tidak berhadapan dengan Jaehyun.


“aku hanya ingin membantumu. Cepat kesini. Jika kau terus-terusan mundur begitu, 2 menit lagi kupastikan kau sama sekali tidak bisa bernapas dan mengalami yang namanya kematian.” ujarnya dingin, sedangkan Mingyu berhenti menjauhkan tubuhnya karena sudah sampai diujung  ranjang. Kedua netra miliknya berubah menjadi warna biru. Napas pemuda itu sangat berat, terasa seperti diambang batas kematian.



𝐀𝐥𝐩𝐡𝐚 (JaeGyu) REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang