Manik hazel milik Jihoon masih beradu dengan mata wanita misterius yang sedang duduk bersebelahan dengan Yangyang.Jihoon yakin jika wanita itu bukan manusia melainkan hantu.
"Hei,siapa kamu?"
Wanita itu tak menjawab dan lenyap begitu saja dari penglihatan Jihoon.Seketika Yangyang pingsan pada waktu itu juga. "Yangyang,bangun!"
.
.
Jihoon semakin tidak mengerti.Apa benar wanita itu yang membuat tingkah laku Yangyang dinilai aneh dan tidak waras?
"Eung..aku dimana?"
"Ah Yangyang,rupanya kau sudah bangun." Jihoon mendekati Yangyang yang ternyata sedari tadi berada di sofa.
"Sepertinya begitu."
"Oh iya,apa benar wanita itu yang..."
"Stop! Jangan membahas makhluk itu."
"Menurutku dia baik."
Yangyang menatap Jihoon dengan kilauan mata penuh tanda tanya. "Baik bagaimana maksudmu?"
"Ya dia ingin membantumu mengembalikan memori lama yang telah hilang,mungkin."
Ah iya,Yangyang jadi ingat.Sewaktu ia dirawat di rumah sakit,wanita itu datang dan mengatakan bahwa jika memorinya akan kembali jika ia mencintai seseorang.
Jihoon menepuk pundak Yangyang dengan pelan. "hilangkan rasa takutmu dan mulailah berbicara dengan dia.Silahkan diminum teh-nya."
Yangyang sampai tidak sadar jika sedari tadi ada secangkir teh yang telah disuguhkan oleh Jihoon.
"Yangyang,sepertinya aku sedang ada janji dengan pacarku.Tidak apa-apa kan jika aku tinggal sebentar?"
Sebenarnya Yangyang takut.Ia hanya menganggukkan kepalanya tanda ia menyetujui pertanyaan Jihoon.
Sang pemilik apartemen mengambil mantel tebal miliknya dan segera berjalan keluar. "ku mohon jangan pergi kemana-mana ya."
Setelah itu,sosok Jihoon menghilang dari hadapannya.
"Yangyang..Yangyang."
Suara wanita itu lagi,lirihan suaranya itu membuat kepala Yangyang pening.Aku harus berani,ingat apa kata lelaki gembul itu.Pikir Yangyang.
"Cepat tunjukkan wujudmu padaku."
Sosok wanita itu kemudian muncul dihadapan Yangyang. "hai,akhirnya kau menghilangkan rasa ketakutan itu dan mau bertemu denganku."
Ia membawa setangkai bunga mawar merah dan menatap Yangyang tajam. "sebagai hadiahnya,ini aku berikan sesuatu."Tanpa ragu,Yangyang mengambil mawarnya dengan keadaan tangan bergetar hebat.Tiba-tiba saja mawar itu berubah warna menjadi hitam.
"Ups,berubah warna."
Yangyang langsung melempar mawar itu asal. "mau apa kamu kesini hah?"
"Untuk berkenalan?"
"Berkenalan?"
"Iya jadi selama ini kan kau belum tau namaku jadi aku ingin berkenalan denganmu.Namaku Kim Yerim.Kau bisa memanggilku Yeri."
Wanita yang bernama Yeri itu mengulurkan tangannya ke arah Yangyang.Awalnya Yangyang ragu tetapi ia mau juga membalas uluran tangan itu. "Namaku...namaku Yang? sebentar aku lupa."
"Yangyang," ujar Yeri mengoreksi.
"Ah iya namaku Yangyang."
Setelah dirasa jika tangan milik Yeri semakin lama semakin dingin,dengan secepat kilat Yangyang melepas jabatan tangannya.
"Ah maaf,tanganku dingin ya?"
"Kenapa harus ditanyakan lagi?"
Yangyang sebal.
"Sebenarnya aku ini baik,ingin menolongmu."
Setelah mengucapkan hal itu,Yeri tiba-tiba menghilang.
"Yeri? kamu dimana?"
"Aku disini?"
"YAK! KAU MENGAGETKANKU!"
Yeri tertawa sejadi-jadinya.Rupanya Yeri sudah duduk disebelah Yangyang tanpa Yangyang ketahui.Pantas saja ia kaget.
"Maafkan aku."
"Iya iya tidak apa-apa."
"Apakah kau ingin tahu alasan dibalik diriku yang selalu mengikutimu?"
Yangyang menatap mata milik Yeri.Wajah pucat itu mengisyaratkan seolah-olah ia punya banyak jawaban untuk Yangyang. "dan aku punya banyak alasan kenapa hanya kau yang ku pilih diantara banyaknya korban kecelakaan itu."
"Apa? kecelakaan?"
Seketika bibir Yangyang bungkam.Apa hubungannya Yeri dengan kecelakaan bus yang menewaskan seluruh teman sekelasnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory [Hendery X Yangyang]
De TodoKecelakaan bus yang menimpa Yangyang pada saat rekreasi sekolah membuat ingatannya semakin menghilang. Tak lama setelah kejadian itu,Yangyang bertemu dengan wanita misterius dan mengatakan jika ia bisa sembuh tetapi ada satu syarat yang harus terpen...