2 - presepsi

266 44 6
                                    

Sore di kemacetan Surabaya,

"Aku gila bukan? Dua tahun lalu, diantara temanku yang lulus tes, hanya aku yang berani berangkat ke negeri penjajah."

"Ya, bang Ham keren."

"Bahkan kedua orang tuaku mengijinkan dengan mudah. Mungkin mereka sudah bosan dengan kenakalanku dan memang ingin aku cepat pergi dari rumah."

Aku memandangi cewek disampingku lewat spion sebab dia belum menanggapi. Susah-susah gampang untuk kuselami atau memang dia tidak mau kuusik lagi dan memilih menutup diri.

"bang Ham gak takut mainan mesin industri? Kalau kecelakaan gimana? Katanya sangat rawan?"

"Ya mati." Jawabku asal dan menjurus ke rasa tidak bersyukur pada Tuhan. "Aku melawan kematian setiap hari, demi hidup yang hanya sekali ini."

Cewek itu tersenyum. "Suatu hari nanti, abang hanya akan melawan kematian satu kali, demi hidup setiap hari bersama seseorang yang abang cintai."

Kamu orangnya, gak salah lagi.


Ini akan menjadi kata-kata penyemangat favorit saya selamanya.

Sby-28 Mei 2020

Sesampah Bait GilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang