"CASE ZONE-!!"

Prolog

Mansion Zhaire.
United State of America.

Darah.
Cairan kental nan amis itu berlinang di berbagai sudut ruangan, membuat seorang pria tampan yang memakai jas FBI itu menghela napas panjang. Meski cahaya lampu hanya remang-remang, namun itu tak bisa menutupi kharismanya.

"Tuan Vincitore, pembunuhan Madam Angelica Zhaire tidak meninggalkan jejak. Sama sekali."

Pria yang dipanggil Vincitore itu menoleh sesaat, "Pihak Kepolisian akan segera memeriksanya. Tetap jaga situasi dan kondisi. Jangan lepas garis polisi sebelum kasus selesai. Satu lagi, pastikan identitas saya tidak pernah terbongkar,"

Polisi yang melapor tadi hanya mengangguk, lalu menerima jas FBI yang Vincitore berikan, "Semua kasus ini harus jelas sebelum merebak ke penjuru Amerika. Minggu lalu, keluarga Vincent Glitcher terbantai tanpa sisa. Entah apa motifnya, tapi kurasa ini pancingan."

"Jika benar ini pancingan, yang perlu kita lakukan hanya tidak memakan umpan," jawab Vincitore enteng, "Kapan Detektif Tanya dan Komisaris Jenderal Alarick sampai TKP?"

"Kemungkinan, 30 menit dari sekarang,"

"Baik, saya pergi. Jaga semua rahasia saya yang kamu pegang, Zefaro El de Arach," Vincitore tersenyum miring, lalu menepuk pelan pundak seorang Polisi yang dinaungi Kepolisian Pusat New York tersebut, Zefaro.

Zefaro hanya mengangguk, lalu memasukkan jas FBI milik Vincitore ke dalam tas nya. Ia menatap Vincitore sampai pria tersebut hilang dari pandangannya.

"Tidak semua mimpi dapat kita capai. Adakalanya semua harus belok dari apa yang kita mau, karena dunia ini penuh takdir. Lalu takdir itu, penuh kejutan," ujar Zefaro lirih.

***

Dunia bisa berubah kapan saja.
Dia bisa jahat semaunya, dan baik pada yang meluangkan diri merawatnya.
Ramahlah, maka bumi ini akan tersenyum.
Percayalah, tidak ada hasil yang mengkhianati prosesnya.

Dari kejauhan, Vincitore tersenyum melihat sosok Alarick, sang Komisaris Jenderal kebanggaan Amerika, memasuki zona kasus tersebut dengan langkah tanpa ragu.

***