Tujuh

1.6K 244 18
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Masih dihari yang sama. Temen-temen soobin lagi nonton film. Soobin keatas bilang kalo dia mau ngecek lisa.

Mereka masih bersantai ria nonton disana dengan cemilan-cemilan gratis dari soobin. Tapi terkecuali dengan hyunjin. Dia memang fokus melihat TV yg ada dihapannya namun pikiranya melayang. Sedang traveling.

"ganti film ganti film"

"ganti lagi?"

"pilik bohlam... ini aja filmnya belum kelar gunta mulu lu heran. Gausah diganti hoon"

"film unfaedah banget anying. Ngeri gue. Masa tu mayat masuk selokan. Gak aestetik bat jancuk" yohan berkomentar sambil bergidik ngeri melihat adegan yg terlihat pada layar tv tersebut.

"unfaedah dari mana? Ini film terfaedah kata emak gue"

"Sekarep mu lah pilik" ucap jaemin pasrah.

"gue liatnya gedeg bat anjir. Kok bisa gitu sih

Lo juga kan gyu?"

"gyu"

"..."

"gyuuuu"

"..."

"GYO!"

Tak mendapat respon dari beomgyu. Yohan pun memukul bahunya kuat sampai ponsel yg sedang beomgyu pegang itu terjatuh.

"YOHAN SETAN! GUE LAGI TARUHAN BARENG HUENINGKAI SAMA TAEHYUN MAIN CACING!"

"Yess kita menang hyun" kata hueningkai bahagia lalu hendak bertos ria dengan taehyun yg malah pura-pura menggaruk kapalanya gatal. Lalu hueningkai tertawa dengan recehnya disana sambil memukul bahu taehyun brutal.

Beomgyu menukik kedua alisnya tajam mendengus kesal kearah yohan yg menyengir tidak berdosa disana.

"ah masa" kata yohan memancing emosi beomgyu yg mulai mendekat kearahnya. Dan yg lain malah berseru ria disana dengan menyemangati keduanya.

"BANGSAT YOH—"

"BANGSAT YEONJUN KAKAK GUE"

Hening. Semuanya terdiam. Bahkan jihoon yang lagi nyemil ikut tersedak disana. Kemudian disodorkan minuman oleh felix dengan panik.

"Apheni?... Aphee ni?"

"Gue cek keatas" kata hyunjin yg diangguki oleh teman-temannya.

Kini hyunjin sudah dilantai atas dan memutuskan untuk kekamar soobin untuk mengecek. Dia bingung kenapa soobin berteriak tadi?

Hyunjin sudah memegang knop pintu kamar soobin hendak memutarnya namun ada suara yg mengalihkan perhatiannya. Suaranya berasal dari kamar tepat disebelah soobin. Tanpa ragu ia membuka kamar tersebut.

Clek

Hyunjin tertegun saat melihat disana ada soobin, yeonjun dan juga .....lisa yg sedang menutup seluruh tubuhnya menggunakan selimut. begitu pula yg ada didalam kamar tersebut sama terkejutnya dengan kehadiran hyunjin yg tiba-tiba.

Sebelum ada kesalahpahaman buru-buru saja soobin menarik hyunjin masuk tak lupa juga untuk menutup pintu kembali dengan menguncinya. Supaya tidak ada orang yg masuk lagi secara tiba-tiba seperti hyunjin.

Hyunjin memijit pelipisnya pelan. Lalu mendongakan kepalanya.

"heh yeonjun, soobin coba jelasin. Pikiran gue kamana-mana ini ya tolong"

Soobin menatap yeonjun dengan kilatan penuh emosi disana sebelum akhirnya mengalihkan perhatiannya kepada hyunjin yg kebingungan.

"sebenernya gue sama lisa saudara kandung"

Hyunjin terkejut mendengarnya. Namun ada rasa bahagia disana. Hyunjin tersenyum lebar.

"bangke lo bin. Kalo gitu sih gue bisa pdkt an sama kak lisa terang-terangan gausah nikung" ucapnya bahagia lalu memberikan wink terhadap lisa yg bergidik ngeri disana.

Tapi beberapa detik kemudian yeonjun yg tepat duduk disebelah lisa merangkulnya posesif disana memandang sengit hyunjin. Membuat hyunjin mendengus kesal melihat gebetannya dipeluk laki-laki lain.

"she's mine!"

"dih lo siapa?"

"gue calon suaminya"

"ngadi-ngadi lu jun!"

"bin coba kasih tau!"

"bener jin mereka bakal nikah dalam waktu dekat ini"

Hyunjin hampir saja menjatuhkan rahangnya kalau saja dia tidak mengontrol raut wajahnya. Apa katanya? Nikah? Sumpah hyunjin gk salah dengerkan?

"....what? Salah denger nih gue" hyunjin terkekeh disana.

"udah jin terima aja. Kakak gue udah ada pawangnya. Oh ya gue mohon jangan kasih tau hal ini sama siapa-siapa oke? Sebelum kakak gue sama yeonjun punya ikatan resmi."

Kata-kata yg dilontarkan soobin menyentil hati hyunjin keras. Sakit. Oh ini kah rasanya patah hati? Ini pertama kali buat hyunjin. Tapi disana hyunjin mengangguk merelakan.

"tenang. Rahasia aman kok digue" ucap hyunjin menepuk pelan bahu soobin dengan tersenyum.

.
.
.
.
.

"lu berdua" soobin menunjuk yeonjun dan lisa "udah gue aduin ke bunda sama ayah terutama orang tua lu jun"

Mendengar kata-kata soobin yg sarkas bukannya membuat yeonjun takut malah membangkitkan senyum misterius yeonjun disana.

"Soobin kenapasih?! Tukang aduan dih!" lisa mendengus.

"ya bagus diaduin. Makin cepet nikah lebih baik bukan? Biar nanti gue bisa manja-manja sama lisa setiap hari tanpa gangguan" yeonjun tersenyum manis.

"aduh! Aw. Sakit!"
Lisa mencubiti yeonjun.

"apaan manja-manja! Kita belum sedeket itu!"

"kalo belum, berarti bakal bukan?" yeonjun mengangkat sebelah alisnya.

"enggak. Enggak bakal mau!"

Soobin menghela nafas.

"gak jadi deh gue laporin"
Yeonjun dan lisa menoleh.

"jadi belum dilaporin?! Gausah main-main choi soobin"

"jadi mau gue laporin nih?"

"diem ah"

"Ssstt apaan tu ah ah?" yeonjun senyum horor

Pak!

"nice. Oneshoot langsung kena tampol"

"kelinci bongsor!"







TBC









-------------------------

Hai hehe...
Ada yang nunggu aku up?👉🏻👈🏻
Enggak ya?

ABOUT US [CHOI YEONJUN X LM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang