08.00 am
Biar kulihat...
Seragam?Aku tidak salah pakai?Nope!
Tas?Siap!(walaupun tidak ada isinya, sih^^)
Sepatu?Sudah kuikat!
Eh, tunggu! Aku tidak boleh pakai sepatu kets hari ini!
Ah, tapi biarlah, tidak ada yang lihat juga!Rambut?Ini dia, belum kuikat!
Harus kuikat cepol atau ponytail, ya
...ponytail terbaik!Oh, ya!Aku melupakan Miya!
"Miya〜 jadilah anak baik dan jangan nakal! Mama pergi dulu ~chuu!" kataku sambil mengusap kepalanya dan menciumnya. Aaahh... lucunya kucingku ini💞
Karena sekarang sudah hampir siang aku harus bergegas turun. Melewati ruang keluarga aku melihat ayahku sedang bersantai membaca buku sambil menyesap secangkir kopi. Bukannya ayahku ini seorang pengangguran hingga dia bisa bermalas-malasan dan bertindak seperti tuan besar di rumah. Dia seorang novelis, cukup terkenal, tidak perlu baginya pergi ke kantor seperti pekerja pada umumnya. Pada akhirnya dia memang tuan rumah dan sudah menjadi kebiasaannya bermalas-malasan. Lupakan itu na! Dia sangat fokus pada bukunya hingga tidak menyadari aku sudah berdiri di hadapannya.
"Ayah, dimana Tanaka-san?? Aku sudah mencarinya di depan dan halaman belakang tapi tidak ada. Mobilnya juga belum disiapkan," tanyaku terheran-heran.
Dengan perlahan ayahku melepas kacamatanya dan menutup bukunya. Ia berbalik menatapku dengan wajah datar, "Tanaka-san tidak bekerja hari ini. Ia mengantar keluarganya ke desa tempat ibunya tinggal," jawabnya acuh lalu menyesap kembali kopinya.
"Kenapa tidak bilang dari awal, Yah?! Sekarang sudah siang, tau begini aku akan berangkat daritadi!" omelku kesal.
"Kau bisa pakai sepeda, kan?"
"Rusak"
"Masa'? Sepertinya masih bisa dipakai terakhir kali ayah cek"
"Itu satu tahun yang lalu," please, deh.
Daripada berdebat dengannya, bukannya menyelesaikan masalah justru membuang waktuku percuma.
"Ittekimasu! "
ittekimasu = aku berangkat!
Keluar dari rumah, aku langsung mengencangkan ikat rambutku, melepas jasku lalu memasukkannya ke dalam tas, dan mengencangkan tali sepatuku.
Humph! Ayo berperang!
Jarak dari rumahku sampai ke sekolah tidak terlalu jauh. Jika memakai mobil sekitar 13 menit, dengan sepeda 20 menit, berjalan sekitar 30 menit. Kuputuskan berlari dari rumah hingga sekolah. Dilihat dari kecepatan lariku mungkin setara dengan sepeda. Karena aku berlari mungkin akan sampai di sekolah saat gerbang hampir ditutup. Aku melirik arloji di tangan kiriku, jam 8 lebih 11 menit. Padahal sekolah belum dimulai dan aku sudah mendapat pelajaran matematika... Urrgh! Bukan waktunya mengomel!Aku harus mulai lari sekarang!
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring n Summer, CARAMEL
Teen FictionKamu sangat manis, aku menyukaimu. Kamu merasakannya dan menyadarinya, tapi takut menjadi berbeda. Ingin kembali seperti semula ...darimana harus memulai? .。・:*:・🌸・:*:・。. Si gadis lugu Rei mendapatkan keberaniannya melalui kilau jernih mata Aiko. M...