17 : English Day with Boyfie

1.6K 108 19
                                    


Kota Seoul sedang dilanda hujan deras. Angin kencang berhembus ke segala penjuru kota. Memunculkan sebuah hawa dingin yang begitu terasa. Menusuk kulit hingga ketulang-tulang jika ada yang berani menerjangnya.

Diujung jalanan yang dipenuhi oleh pertokoan, terlihat begitu banyak manusia yang berteduh. Ada yang mengeratkan jaket yang dikenakannya, ada yang mengusap kedua lengannya, ada pula yang hanya berdiam diri sambil menatap genangan air di depannya.

Tidak jauh dari pertokoan tersebut, terdapat sebuah rumah yang sederhana. Rumah dengan cat putih gading itu terlihat begitu nyaman dan cukup asri. Terdapat sebuah taman kecil di halaman rumah itu. Menambah kesan keharmonisan yang tersirat.

Di dalam rumah itu ada seorang pemuda yang sedang duduk diatas sofa. Matanya menatap lurus pada buku di tangannya. Sorot matanya begitu tajam. Matanya yang sipit semakin sipit kala melihat sederetan kalimat yang ada di dalam buku itu.

Sebuah buku Bahasa Inggris.

"Ah, aku tidak mengerti beberapa kosakata disini.," laki-laki itu terdengar menggerutu. Bibirnya sedikit mengerucut.

"Bahasa Inggris benar-benar membuatku mual. Tetapi, daripada Matematika, aku lebih suka Seni, sih. Hehe." Monolognya pada diri sendiri.

Laki-laki itu kembali pada fokus utamanya, yaitu membaca sebuah buku Bahasa Inggris. Jika ia tidak sedang akan mengikuti ujian tes TOEFL, mana mau ia repot-repot membaca buku ini. Ia tidak perlu repot-repot menghafal kosakata Bahasa Inggris. Cukup panggil kekasihnya saja, beres.

Kekasihnya itu turunan bule, jika kalian ingin tahu.

Dan ia akan dengan bangga memamerkan kekasihnya pada teman-temannya jika sedang berkumpul. Ya, walaupun sedikit banyak ia selalu digoda oleh teman-temannya, sih.

Iya, digoda. Karena kekasihnya lebih muda dua tahun darinya.

Tapia pa salahnya?

Cinta tidak mengenal batas usia, kan?

Tenggelam dalam lamunan cukup lama membuatnya tidak sadar jika ada seseorang yang berjalan mendekatinya. Dapat dilihat bahwa orang yang baru keluar dari kamar itu berjalan pada si pemuda manis yang masih fokus pada kegiatannya.

Entah serius membaca atau serius melamunkan hal-hal yang tidak penting.

GREP

Hingga sepasang lengan melingkar di leher pemuda manis yang sukses menyadarkannya. Kepalanya mendongak untuk memperhatikan siapa gerangan yang memeluknya saat ini.

"Hallo, sweetie. Sedang apa, hm?" sapa orang itu. Bibirnya tersenyum lebar hingga menampilkan deretan gigi putih yang bersih.

"Ah, Hansol. Ini, aku sedang membaca. Untuk tes TOEFL yang akan diadakan tiga hari lagi.," si pemuda manis menunjuk buku yang digenggamnya. Hansol—nama pemuda yang ini tengah memeluknya kini sudah duduk disampingnya.

"Oh, really? Kamu sepertinya terlihat cukup serius kali ini.,"

Hansol menyandarkan kepalanya pada pundak Jihoon— nama pemuda manis itu. Hansol memperhatikan buku yang ada dalam genggaman Jihoon. Kepalanya bergerak ribut diatas pundak Jihoon. Sepertinya sedang mencari posisi nyaman.

"Tentu aku akan serius kali ini! Aku akan mendapatkan sertifikat dengan nilai yang baik, ya!," Jihoon menyentil hidung mancung sang kekasih. Menimbulkan suara tawa yang halus keluar dari bibir sang kekasih.

Hansol hanya menganggukkan kepalanya. Matanya terpejam menikmati bau maskulin yang tidak terlalu menyengat dari tubuh Jihoon.

"Ehm, sayang? Sebenarnya aku mengalami beberapa kesulitan dalam memahami kosakatanya, sih." Jihoon menoleh sebentar kesamping, memperhatikan Hansol yang sedang memejamkan mata.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SolHoon collection. [vernon x woozi] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang