—
"Aku dan Jungkook tidak memiliki hubungan apapun lagi. Hak asuh Chiyoo sepenuhnya aku berikan pada pria itu."
Setelah pertemuanku dengan Kim Taehyung yang sama sekali tidak disengaja tadi, pria Kim satu itu dengan baik hatinya mau mengantarkanku ke apartemen dimana Aerra tinggal. Beruntunglah Aerra sedang tidak mengajar di kampus. Jadi, kami berdua pun bisa bertemu dan berbicara seperti sekarang ini.
Mendengar penjelasan dari mulut Aerra secara langsung lantas membuatku menghela nafas lega. Tidak ada yang perlu aku takutkan lagi, sebab Aerra berkata bahwa dia kini teramat mencintai Kim Taehyung—tunangan sekaligus pria yang akan di jodohkan dengannya.
Ada begitu banyak peluang untukku menerima Jungkook sebagai seorang kekasih tanpa harus sedikit pun meragukan pria Jeon satu itu. Senyum kecil terpatri begitu saja di bibirku begitu mengingat sosok seorang Jeon Jungkook—pria dengan segala kemisteriusan yang dimilikinya.
"Aku hanya tidak bermaksud mengungkit masa lalu mu. Tetapi, apakah kau juga menyadari keanehan yang dimiliki Jungkook, Aerra?"
Aerra tiba-tiba saja menundukkan kepalanya, menghela nafas yang terdengar begitu berat."Karena itulah aku memutuskan untuk mengakhiri hubunganku dengan Jungkook. Aku terlampau takut sehingga tidak bisa menerima segala kelainan yang dimilikinya. Saat itu kami berdua bahkan baru saja lulus SMA."
"Jungkook merasa begitu sakit hati dengan segala penjelasan yang aku berikan sehingga menyetujui untuk mengakhiri hubungan kami. Tetapi, setelah satu bulan kami berdua resmi berpisah, Jungkook tiba-tiba datang ke apartemenku dengan penuh kemarahan setelah mengetahui kabar bahwa aku akan di jodohkan. Dia terlihat begitu murka dan merasa tidak terima lantaran masih memiliki rasa sayang padaku. Tetapi, yang membuatku ikut merasa sakit hati, Jungkook datang dalam kondisi mabuk dan pria itu memperkosaku begitu saja. Menimbulkan trauma cukup mendalam terhadap diriku."Suara Aerra benar-benar lirih, kepalanya kembali mendongak untuk menatapku disertai air mata yang sudah mengalir dari kedua belah pipinya.
"Astaga, maaf. Aku—aku sungguh..."
"Tidak apa-apa. Tidak perlu merasa bersalah. Mungkin itu adalah sebuah karma untukku sebab dulu tidak bisa menerima Jungkook apa adanya."Aerra dengan cepat menyeka air matanya dengan kedua tangan untuk kemudian menampilkan senyum kecilnya padaku.
"Tetapi, ketahuilah Youra, Jungkook jika sudah tertarik dengan seorang wanita, maka dia akan terfokus pada wanita itu saja. Dia juga tipikal pria yang begitu setia. Aku saja yang terlalu bodoh melepaskannya hanya karena tidak bisa menerima kelainan langka yang dimilikinya. Dia juga pria yang lembut, tetapi berbeda jauh jika jiwa lainnya sudah mendominasi. Kau tidak perlu takut, karena Jungkook tidak akan menyakiti wanita yang dicintainya."
Aku juga membalas senyuman Aerra dengan senyuman kecil."Bukankah dunia itu terlampau sempit, Aerra?!"
Aerra lantas tertawa kecil mendengar penuturanku barusan."Aku bahkan tidak menyangka bahwa kita akan kembali bertemu dengan kondisi yang sudah jauh berbeda seperti sekarang ini."
Aku lekas mengangguk membenarkan ucapan Aerra."Apakah Chiyoo tahu bahwa kau adalah ibu kandungnya? Sebab anak itu pernah memintaku untuk menjadi Mommy-nya beberapa waktu yang lalu."
Aerra sontak menatapku dengan raut wajah sedikit tidak menyangka."Benarkah? Ah, sifat anak itu ternyata benar-benar nurun dari Jungkook—terlalu frontal jika menginginkan sesuatu."Aku dan Aerra pun seketika sama-sama tertawa kecil.
"Tetapi, kau tenang saja. Chiyoo memang sudah tahu bahwa aku adalah ibu kandungnya. Hanya saja, aku tidak berniat ingin mendekatkan diri dengan Jeon kecil itu, karena memang keadaan yang tidak memungkinkan."
Setelah mengatakan itu, Taehyung tiba-tiba saja muncul dari arah kamar Aerra dengan penampilan sehabis mandinya. Aku bisa melihat rambutnya yang setengah basah.
"Sepertinya pembicaraan kalian cukup serius. Apakah kau menangis, Baby? Matamu terlihat sembab."Taehyung mendudukkan dirinya disamping Aerra dengan sebelah alisnya yang terangkat.
"Ah, tidak. Hanya keluar air mata saja."
"Itu sama saja dengan menangis."
Aerra tampak tertawa mendengar tanggapan Taehyung. Sementara aku mau tidak mau juga ikut tertawa, menganggap bahwa pasangan ini terlampau konyol menurutku.
"Jadi, bagaimana? Sudah selesai berbicaranya?"Taehyung mengalihkan tatapannya kearah ku.
"Sudah kok. Maaf, sebelumnya karena sudah merepotkanmu."
"Itu tidak menjadi masalah untukku. Dan ya—ini, kuharap kau mau datang ke acara pernikahan kami yang akan diadakan tiga hari lagi."
Aku menatap sebuah undangan dengan motif elegan yang disodorkan Taehyung dihadapanku tersebut.
"Benarkah? Wahh, kalau begitu, selamat—"
"Kau hanya bisa memberikan ucapan selamat di acara pernikahan kami."sela Taehyung dengan cepat, membuat Aerra seketika memukul pelan bahu pria Kim itu.
"Taehyung."Aerra kontan memberikan tatapan memperingati kearah Taehyung.
"Tentu. Aku pasti akan datang kok."ujar ku seraya mematri senyum manis.
Tangan kanan ku lekas tergerak menerima undangan cantik tersebut sebelum berakhir pamit undur diri, sebab tidak sabar ingin bertemu dengan Jungkook.
[]
....
Ara💜
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE NAUGHTY [M]✓
RomanceMature Content!!! 🔞 ONE = 'Dia yang satunya.' Fanfiction Short Story Start : 18 Mei 2020 Fin : 14 Juni 2020 #🏅1 - JeonJungkook in 24/11/2020 copyright©YuiCha12