Upacara pembukaan Masa Orientasi Siswa baru saja selesai dilaksanakan. Saat ini siswa-siswi peserta MOS diperkenankan kembali ke kelas untuk mempersiapkan diri mengikuti sesi-sesi yang telas disiapkan oleh panitia.
Beberapa siswa tampak mulai menggunakan atribut pelengkap yang menjadi ketentuan MOS. Beberapa siswa yang lainnya juga tampak mulai menulis catatan di notes, memberi nama di kartu tanda peserta MOS, menempel foto 3x4 di bagian bawah kartu tanda peserta, dan ada pula yang sedang mengecek tinta pena. Pokoknya semua peserta MOS tampak berlomba-lomba mematuhi peraturan MOS yang ketat dan mengikat.
Begitu pun dengan salah satu peserta MOS bernama Vienna Esterina Elara. Gadis itu juga tengah sibuk mempersiapkan diri untuk mengikuti kegiatan MOS hari ini. Sebagai siswi baru, tentu saja Vienna akan berusaha sekuat tenaga untuk mematuhi segala aturan yang diberikan oleh panitia MOS.
Vienna memastikan semua yang harus ia bawa untuk mengikuti sesi-sesi dalam rangkaian kegiatan MOS hari ini sudah lengkap. Ia mengecek ke loker mejanya untuk memastikan tak ada barang atau atribut pelengkap untuk MOS yang tertinggal.
Vienna tampak mengerutkan keningnya ketika menemukan sesuatu di loker mejanya. Dia mengulurkan tangan dengan ragu ke arah loker mejanya. Ia menarik keluar benda yang cukup menyita perhatiannya itu.
Lagi-lagi, Vienna hanya bisa mengernyit. Ia jelas tahu bahwa benda yang sedang ia amati itu adalah sebuah surat. Tangan Vienna sibuk membolak-balik surat yang ia temukan itu.
Ada sesuatu yang membuat Vienna merasa surat itu begitu berharga dan rahasia, tentu saja. Vienna memutuskan menyimpan surat itu untuk dibaca nanti. Sekarang ia harus segera menuju ke aula untuk mengikuti kegiatan MOS.
o0o
Sama halnya dengan yang teman-temannya lakukan, Riga Nara Neonatha juga duduk mendengarkan para pengurus MOS yang sedang memperkenalkan diri. Bedanya, Riga lebih fokus memikirkan surat yang ia terima tadi pagi.
Surat itu tak sengaja Riga temukan saat ia hendak mengambil notes dan alat tulis miliknya yang ia simpan di loker meja. Surat itu jelas bukan miliknya. Riga sendiri yakin kalau tadi pagi saat ia meletakkan alat tulisnya di loker, loker mejanya itu masih kosong. Riga menyimpulkan, itu bukan surat sembarangan atau parahnya pemberian orang iseng. Pasti ada sesuatu. Sesuatu yang rahasia dan tampak misterius terpancar dari surat itu.
Sayangnya, Riga belum sempat membaca surat itu karena para pengurus MOS sudah memberi perintah agar semua peserta MOS berkumpul di aula. Riga jelas masih penasaran dengan surat itu hingga detik ini. Namun, hati kecilnya tahu bahwa ia tak seharusnya menunjukkan surat itu kepada teman-teman barunya. Mungkin nanti bila ada waktu istirahat, ia akan mengecek isi surat itu. Sebenarnya, ada rasa ragu terselip di benak Riga. Ia tidak yakin seratus persen surat itu ditujukan untuknya. Takutnya, surat misterius itu salah sasaran.
Riga mencoba menghela napas dan kembali fokus memperhatikan penjelasan para pengurus MOS. Rupanya acara MOS akan berlangsung selama satu minggu. Ya, acara pekan MOS yang lumayan lama. Riga sendiri tidak antusias untuk hal ini.
o0o
Guys, gimana sama prolognya? Udah bikin penasaran? Hari ini, aku update tiga bab sekaligus. Jadi cek ke bawah yah.
Btw, aku akan update cerita ini setiap hari. Semoga kalian nggak bosen.
Jangan lupa vote and comment. Aku sangat menunggu feedback dari kalian!
Thanks buat yang udah mampir.
Love you all ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
PEMILIHAN RAJA & RATU SEKOLAH (BAGIAN 1)
Mystery / Thriller[Sebelum baca, follow akunku dulu yah!] #1 di Thriller [21 Juni 2020], #1 di Teror [21 Juni 2020] Bagaimana perasaanmu jika mendapat undangan untuk menjadi kandidat Raja dan Ratu Sekolah? Kamu pasti merasa senang bukan. Pemilihan Raja dan Ratu Sekol...