•Menjadi seorang mantan bukan berarti harus bermusuhan, hei berfikirlah kalian bukan seorang anak SMP yang baru saja putus cinta.
•••
Vanya merebahkan tubuhnya di atas kasur berukuran sedang miliknya. Dengan posisi tengkurap dan kepala yang di tenggelamkan ke bantal memberikan kesan nyaman bagi Vanya.
Hari ini Vanya terlalu lelah karena semua masalah yang datang kepadanya. Belum lagi beberapa Minggu nanti dirinya akan lepas jabatan dan di gantikan oleh adik kelas yang akan menjabat sebagai ketua OSIS.
Ini bukan hal yang mudah bagi Vanya karena baginya semua masalah ini harus bisa di selesaikan satu persatu.
Vanya tidak bisa berlarut larut dalam memikirkan sakit hati karena bima. Vanya juga harus segera memberikan keputusannya kepada Hildan.
Jika saja bisa, mungkin kepala Vanya sekarang sudah terlihat memerah padam karena kebanyakan masalah.
Angin sepoi-sepoi yang masuk melalui jendela Vanya perlahan membuat gadis itu memejamkan matanya hingga masuk ke alam mimpi.
•••
Jopan sudah bersiap dengan jaket kulit berwarna hitam yang bertengger manis tepat di badannya. Sore ini Jopan akan pergi menemui seseorang yang membuatnya ingin membunuhnya sekarang juga.
Jopan keluar dari kamarnya dan turun ke lantai dasar. Di lantai dasar terdapat Avi mama jopan beserta sang adik yang berusia 2 tahun yaitu Deby.
"Mau kemana Van?" Tanya Avi yang melihat putranya datang dengan penampilan rapi.
"Jovan mau keluar sebentar ketemu temen mah" Jawab Jovan seadanya.
"Atak, da boyeh uar anti Ena panyas ental atak pang Iyem (Kakak, gak boleh keluar nanti kena panas nanti kak Jovan item)" Celoteh Deby tanpa melihat ke arah jopan, balita kecil itu asik memainkan baju sang mama.
Jopan dan Avi tentu terkejut karena ucapan balita cilik itu. Jovan berjongkok lalu menggendong tubuh cilik Deby.
"Kak Jovan gak bakal item kalo cuman keluar sebentar sayang, nanti Deby kakak beliin biskuit coklat kesukaan Deby ya" Ucap jopan sambil menciumi pipi gembul Deby.
Diberi tawaran mengenai biskuit coklat Deby langsung tertawa kegirangan.
"Eby au cuit okat ima (Deby mau biskuit coklat lima" Tawa jopan dan Avi pecah karena Deby bilang mau lima biskuit tetapi menunjukkan tangan dengan 3 jari.
"Iya nanti kakak beliin, sekarang Deby sama mama dulu ya dirumah. Deby jagain mama di rumah ya!" Pinta jopan pada Deby yang langsung di angguki oleh balita cilik itu.
Setelah mendapat respon dari Deby Jopan kembali berpamitan pada sang mama.
"Yaudah ma, Jovan berangkat dulu. Assalamualaikum" Pamit Jovan mencium punggung tangan Avi.
"Iya kamu hati-hati ya di jalan jangan ngebut!, awas kamu kalo ngebut terus jatoh mama gak akan izinin kamu keluar rumah selama 1 bulan, tiap hari makan nasi sama tahu minum air putih, uang jajan sehari 15 ribu, tv, ps, hp mama sita!!" Ancaman Avi selalu menjadi yang terngeri dalam hidup jopan.
Yang benar saja mamanya selalu saja mengancam jopan dengan ancaman yang tidak main-main menurut jopan.
"Iya ma" Pasrah jopan lalu keluar dari rumahnya sebelum mamanya melanjutkan pembicaraan yang menurutnya semakin membahayakan dirinya.
Jopan naik ke atas motor sport berwarna biru kesayangannya. Jopan memakai helm nya lalu mulai melajukan motornya keluar dari area rumahnya.
Jopan menelusuri jalanan Jakarta yang begitu padat. Hingga beberapa menit kemudian motor jopan telah sampai di sebuah Cafe khusus remaja.
![](https://img.wattpad.com/cover/194550728-288-k534571.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jopan
Teen Fiction[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA✓] 🚫Cerita belum di revisi🚫 ••• Hidup dalam kemewahan yang di hasilkan oleh orang tuanya tidak membuat Jovan bebas mengambil keputusan untuk masa depannya sendiri. Di usianya yang baru menginjak 18 tahun remaja lelaki...