Halo! Kenalin, aku Aini.
Selamat datang di Keinan!
Semoga suka ya! jangan lupa klik bintang di pojok kiri bawah, coment coment, and share guys! ini paksaan ya! hehe
Oh iya, berikan banyak cinta untuk cerita High School series lainnya dari togetherwriterclub ya!
Jangan lupa follow akun wattpad Together writer club sebelum membaca, akun aini juga mau dong di follow hehe ^^
Happy Reading~
*
*
*
Keinan | Part 1- Encounter
-----------------------------------------------------------
Bad Boy.
Lelaki yang berprilaku kurang ajar, tidak baik, dan sering tidak tau diri. Tapi ganteng.
Triiing triiing!!
Entah sudah alarm keberapa yang berdering pagi ini, tapi empunya masih bergelung di dalam selimut tanpa berniat untuk bangun. Dari wajahnya seperti tidak terusik sama sekali dengan alarm tersebut, polos sekali seperti bayi.
Drrrt Drrt Drrt!!
Sekarang hp nya bergetar menandakan ada yang menelepon.
"Siapa si?! Ganggu tidur gue aja," Keinan mulai terganggu tidurnya dan kesal dengan panggilan yang berulang-ulang itu. Tangannya menggapai hp nya yang terletak di dekat bantalnya lalu melihat siapa yang menelponnya pagi-pagi begini.
Bagas is calling...
"Bangke, ganggu tidur gue aja!" Umpat Keinan.
"Astaga!! Lo masih tidur keinaaan?! Mau telat lagi lo?" Teriak seseorang di balik telepon.
"Biasa aja si, ada lo ini bang."
Keinan masih saja berbaring di kasurnya dan santai-santai saja tanpa takut di hukum perkara telat.
"Lo lupa kalo gue bukan ketos lagi?" Sahut Bagas.
"Ga usah bercanda lo bang! Emang kenapa? Lo turun jabatan? Atau lo dipecat dari jabatan lo?" Bercanda si Bagas, jelas-jelas kemaren gue masih aman kok, batin Keinan.
"Masa jabatan gue udah berakhir bego! Makanya, kalo ada pengumuman di sekolah tu dibaca dan didengar keinan."
Ah sudah berakhir ya? Keinan mana pernah baca pengumuman di mading atau dengerin pengumuman yang diberitahukan dari pengeras suara sekolah. Yang benar saja! Seorang Keinan?!
KAMU SEDANG MEMBACA
Keinan
Novela Juvenil"Impianku adalah menjadi cahaya paling terang di hidupmu. Tapi, kau sendiri adalah apa yang aku katakan cahaya terang itu. Jadi aku memutuskan merubah impianku menjadi malam yang sarat akan gelap dan... sepi. Agar kelak kau akan menjadi bulan, menja...