Apakah kau mengira jika orang yang selalu tersenyum itu benar-benar bahagia? Tidak pernah merasakan nama nya penderitaan, kesepian? Jika kau berpikir seperti itu, berarti kau sangat naif.
Tidak semua orang yang selalu tersenyum tanpa beban itu bahag...
"Kunikida-kun, memang nya beneran ada di sini?" tanya seorang pria bersurai dark brown yang agak bergelombang pendek.
(husbu suicide maniac sejuta umat)
"Urusai, Dazai. Dari pada mengeluh, lebih baik kau mencari nya!" seorang pria jangkung yang berjalan di depan pria itu berkata dengan nada jengkel.
Saat ini, mereka sedang berjalan mencari sesuatu di dekat jembatan.
"Kunikida-kun, ii kawa da na, jusui mashou" [Kunikida, sungai nya bagus, ayo berendam]
Saat mendengar perkataan partner nya, pria berkacamata itu langsung membalikkan badan nya, "DAZAI!" teriakan nya menggelegar sampai Indonesia.
Kunikida dengan "sangat" terpaksa harus mencari dazai dengan mengikuti aliran sungai yang lumayan luas itu. Tentu nya di iringi dengan umpatan kekesalan.
[Kita Kembali ke adegan canon.]
Nakajima Atsushi.
Seorang gelandangan yang habis di usir dari panti asuhan. Berusaha untuk bertahan hidup di dunia yang kejam ini. Tak memiliki keberanian untuk mencari pekerjaan, uang dan selama di usir belum pernah makan atau pun tidur. Pertemuan nya dengan Dazai Osamu menjadi titik balik dari kehidupan nya.
Terlihat seorang pria muda dengan pakaian kotor compang-camping, tinggi kira-kira 170 cm, surai light gray dengan potongan tidak rata, mata heterochromia iridium yang terdiri dari warna ungu di bagian atas dan kuning pada bagian bawah tidur dengan posisi telungkup memegang perutnya di pinggiran sungai. Dia tiba-tiba mengingat kenangan yang menyedihkan lalu bergumam yang akhir nya berteriak.
"Urusai" [berisik]
"Urusai" [berisik]
"Urusai!" [berisik!]
Setelah mengeluarkan kekesalan nya, dia akhir nya berencana untuk mencuri dompet orang-orang yang lewat di sekitar sungai itu.
Orang Pertama:
Dengan mengandalkan gerak refleks yang cepat dan pendengaran yang tajam, Nakajima Atsushi memutar tubuh nya ke belakang. Melihat bahwa target pertama nya adalah pengendara motor yang melaju dengan kencang.
"Sungguh, kalau itu memang terlalu berlebihan"
Orang kedua:
"Selanjutnya!"
Muncul lah para manusia-manusia yang memakai seragam sedang latihan dengan menjaga barisan agar terlihat rapi.
