Hai! Kamu apa kabar? Kuharap kabar baik selalu menyertaimu.
Apakah kamu masih mengingatku? Aku, seseorang yang sangat merindukanmu.
Dulu aku ini gadis kecil yang selalu merepotkanmu. Sekarang aku sudah besar. Tidak cengeng dan tidak manja seperti dulu lagi. Sudah merasakan bagaimana peliknya permasalahan hidup.
Kita bertahun-tahun tanpa sapa. Bertukar kabar pun tidak pernah. Percakapan via telepon, voice note atau pun video call pun tidak pernah kita lakukan.
Bertahun-tahun memendam rindu. Bahkan, hujan di mataku menjadi hadiah perayaan rindu. Rekaman tentang kita dan masa lalu menjadi santapan hangat yang tak pernah habis.
Hingga detik ini, aku masih merindukanmu dengan segenap bayangan masa lalu. Semoga Tuhan mengizinkan kita untuk bertemu, sebelum benar-benar berpisah tanpa temu lagi.
Dari : aku
Untuk : kamu yang tak ingin kusebut namanyaPacitan, 3 Juni 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
KATALOG RASA
PoesíaCover by lalinaaa__ . . . . . "Pada akhirnya, aku tak mampu memendam rasa sendirian." . . . . . Zara Zahira