Babies For Safekeeping

1. Tolong ampuni aku

Aku tidak pernah berpikir jika kehidupanku akan sesulit ini, aku juga tidak pernah berpikir jika hidupku akan berubah seperti ini, apa yg harus aku lakukan tuhan.

##

"Aaaarrgghh....."

"Oek....Oek....Oek...?

Suara dan jeritan kesakitan mengisi ruang persalinan, seorang ibu tengah memperjuangkan hidup dan matinya untuk melahirkan sang buah hati yg selama ini ia impikan dan ia inginkan.

Suara tangisan bayi membuat suara jeritan seorang wanita terhenti saat bayi mungil yg ia perjuangkan telah lahir ke dunia ini.

"Selamat bu, bayi ibu berjenis kelamin perempuan cantik seperti ibu,"ujar seorang dokter wanita tersenyum ramah.

"Te....rima ka...sih dok,"balas wanita itu menahan rasa sakit dan lelahnya.

"Suster tolong bawa bayi ini untuk di bersihkan dan setelah itu berikan pada ibu kandungnya agar bisa menyusui bayinya,"perintah dokter wanita itu dibalas anggukan dari seorang suster.

15 menit kemudian, sang suster membawa bayi berjenis kelamin perempuan yg sudah ia mandikan
Ke hadapan wanita yg baru saja melahirkan hari ini.
"Selamat bu, bayi ibu sangat cantik dan juga sehat,"puji seorang suster yg membantu persalinan wanita yg merupakan ibu kandung dari bayi yg baru ia lahirkan tadi.

"Ibu ingin menggendongnya,"tanya suster hati - hati pasalnya ia melihat wanita itu sedikit lemas entahlah.

Wanita itu menggeleng kepala menatap bayi mungil itu dengan kedua mata yg sudah berkaca - kaca saat ini.
"A....ku ti...dak in....gin dia melihat aku hiks....hiks, aku tidak ingin ia sedih jika nanti aku pergi meninggalkan di...rinya,"ujar wanita itu sambil terisak.

Membuat sang suster menatap bingung pada wanita yg merupakan ibu kandung dari bayi tersebut, bagaimana mungkin wanita itu tidak berniat melihat calon bayi nya yg baru saja ia lahirkan.

"Aku tau kau pasti bingung bagaimana mungkin seorang ibu tidak ingin menggendong bayinya, ta....pi aku berbeda sus, a....ku se...bentar lagi akan mati dan untuk apa ia melihat ibunya yg sudah akan mati, jika ia tau ibunya akan mati justru akan membuat ia terluka bukan,"kata wanita itu lirih dengan tetesan air mata membuat sang suster memilih duduk di kursi yg sudah di sediakan oleh pihak rumah sakit.

"Apa maksud nyonya, kenapa nyonya berbicara seperti itu,"tanya sang suster dengan tatapan iba miliknya.

"Sus....ter boleh aku meminta sesuatu padamu,"tanya wanita itu memegang salah satu telapak tangan mungil seorang suster yg ia tau adalah seorang gadis.

"Nyonya ingin meminta apa,"tanya sang suster harap - harap cemas.

"A...ku ingin meminta agar suster mau menjaga bayiku dan menganggap bayiku seperti bayimu sendiri apa suster bersedia,"tanya wanita itu memohon membuat sang suster menatap wajah bayi mungil yg masih sangat memerah itu dengan tatapan iba.