02. Darren

2.3K 302 35
                                    

Dii Usahakan Gitu Votenya Nyampe 10% Darii Jumlah Pembacanya Huhu Sedih Mimin Tuh Liat Votenya Dikit .. Tapii Mimin Ngga Mau Maksa Kalian Buat Vote😓😓

.

.

.

.

Darren melihatnya.

Bocah berusia 13 tahun yang di tangkap para vampire itu.

Dia sangat manis.

Dan darahnya pasti juga akan manis.

Tanpa sadar Darren menjilat bibir bawahnya.

Bagaimana rasanya?

Darren mendekat pada salah satu sel,sel dimana bocah itu berada.

Ia duduk di sudut sel.

Pakaiannya lusuh.

Dan penampilannya tidak terawat.

Namun tidak menutupi wajahnya yang manis dan menawan.

Apalagi tengah memerah dengan lelehan air mata.

Membuatnya semakin bergairah.

Kemudian ia mendekat dan menarik rambutnya kasar untuk mendongak.

Dan ternyata bola matanya juga cantik,seperti permata zambrud.

Bibirnya merah seperti darah.

Dari pada gairah membunuhnya Darren lebih bergairah untuk membuatnya mendesah.

Selama hidupnya yang lebih dari 500 tahun, Darren raja dari vampire yang selalu bergairah ketika melihat tubuh telanjang wanita manusia tahanannya kini bergairah karena bocah kecil.

Darren sedikit terkejut ketika mengetahui jika bocah ini ternyata laki-laki.

Perlahan ia mendekatkan kepalanya pada perpotongan leher anak itu.

Bisa dia rasakan tubuh bocah itu bergetar ketakutan.

Ah ia suka mangsa yang seperti ini.

"Arghhhhhh!!!!!"

Jeritannya terdengar sangat seksi bagi Darren.

Ia terus menghisap darahnya,dan rasanya manis seperti yang Darren pikirkan.

Ia tidak akan membiarkannya mati dengan cepat jika seperti ini.

Ketika Darren merasakan tubuhnya melemah ia melepaskan gigitannya.

Kemudian Darren membawanya menuju tempat milikknya.

Sebuah ruangan dibalik singgasana.

Kamar pribadinya di kastil ini.

ooOoo

Mata Darren terbuka ketika mengingat hari itu,dimana ia menandai seseorang menjadi miliknya.

Dengan tanda itu.

Tanda yang sama dengan yang ada di tubuh Drew.

Di kehidupan Drew yang sebelumnya, Darren membuat tanda itu dengan sihirnya.

Tanda berwarna hitam berbentuk sulur, yang berawal dari tengkuk Drew dan berakhir di jantungnya.

Tanda itu tidak bisa hilang meskipun Drew sudah mati. Dan akan hilang ketika Darren menarik kembali sihirnya dari tubuh Darren.

Yang membuat Drew seperti boneka. Yang hanya bisa bergerak ketika sudah mendapatkan izin dari Darren.

Tanda ini juga yang membuat Drew pergi dari sisinya.

Namun Darren memiliki sesuatu yang bisa membuat Drew terikat di sisinya untuk selamanya.

Darren mengusap rambut Drew yang tengah terbaring disisinya.

Drew masih sama dengan Drew yang dimasa lalu.

Bedanya sekarang Drew sudah menikah. Menikah dengan seorang wanita bahkan memiliki seorang anak laki-laki.

Anak itu sangat mirip dengan Drew saat kecil.

Darren berniat menggunakan anak dan istri Drew sebagai alat untuk membuat Drew tetap disisinya.

ooOoo

Perlahan Drew mulai membuka matanya. Hal pertama yang ia lihat adalah sebuah ruangan bernuansa merah.

"Arghh!!" Drew menjerit ketika merasakan sakit di bagian jantungnya ketika berusaha untuk bangun.

Jantungnya terasa diremas dan panas.

Darren yang memang berada di sana pun mendekat.

Kemudian meletakan telapak tangannya di dada Drew dimana jantung Drew berada.

Rasa dingin dirasakan Drew ketika Darren menyentuh dadanya.

"Sebenarnya kau ini siapa?" Tanya Drew ketika ia sudah berhasil mendudukan dirinya dengan dibantu oleh Darren.

"Apa yang kau inginkan dariku?" Tanya Drew lagi ketika Darren tidak menjawab pertanyaannya.

"Kau." Jawab Darren.

Drew diam.

Tidak mengerti harus menjawab bagaimana.

"Kau adalah milikku! Sampai kapanpun kau tetap milikku. Dan tidak ada yang boleh memilikimu selain aku. Bahkan wanita itu!" Kata Darren.

Drew terperanjat.

Ia mengingat istrinya.

"Dimana istriku dan anakku?!" Kata Drew dengan berteriak.

"Akh" Ia kemudian memekik kesakitan ketika dadanya kembali terasa sakit.

"Jangan berteriak padaku!" Kata Darren dengan nada dingin.

"Ssakithhhh." Ringis Drew.

Tubuhnya menekuk dengan tangan mencengkram dadanya.

Bulir keringat membasahi dahinya.

Wajahnya memerah menahan sakit.

"Akh!"

Darren mencengkram rahangnya.

"Kau harus menurut jika tidak ingin sakit!" Kata Darren.

"Maaa maaf.. Tolong hiks." Kata Drew.

Rasa sakitnya semakin terasa sakit setiap detiknya.

"Katakan kau milikku!" Perintah Darren.

Drew menggeleng.

"Arghhhh"


190720
16:36

Follow Ig : iqma_ayu

Buat Yang Baik✌☺

No!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang