Chapter 10

1.6K 203 30
                                    

😊 VOTE BEFORE READ 😊
..
..

😊 VOTE BEFORE READ 😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

..
..

Sabtu malam mereka memutuskan untuk tinggal di rumah dan menonton film. Kyungsoo ingin sekali menanyakan jawaban Chanyeol atas permintaannya untuk menjadikan dirinya sebagai pelampiasan nafsu Chanyeol tapi ia mengurungkan niatnya, ia tidak mau Chanyeol merasa terpaksa melakukannya. Jadi Kyungsoo memutuskan untuk membuat kue dan segera pergi kedapur.

“Membuat biskuit?” tanya Chanyeol dengan wajah tak percaya saat masuk kedalam dapur.

Matanya yang besar terlihat berbinar. Kyungsoo mendengus pelan bagaimana ada orang yang setampan Chanyeol pikir Kyungsoo.

“Ya” Kyungsoo mengedik. “Membuat biskuit itu mudah”.

“Bagaimana kalau kue cokelat?” tanya Chanyeol, sambil tersenyum senang seperti anak kecil.

Kyungsoo tak dapat menahan dirinya untuk tidak tersenyum. Ekspresi Chanyeol sungguh manis menurut Kyungsoo. Kyungsoo kembali bertanya dalam hatinya, bagaimana bisa seseorang bisa menjadi tampan, gagah dan manis dalam satu waktu?.

“Tentu saja”.

Yes!” ujar Chanyeol sambil meninju udara.
Kyungsoo hanya tertawa melihat tingkah Chanyeol yang kekanakan tapi menurutnya lucu itu. Chanyeol bertepuk tangan antusias, Kyungsoo tertawa kembali dan beranjak membuka kulkas untuk mulai membuat kue.

Kyungsoo mengeluarkan sekantung chocolate chip, tepung dan gula lalu mulai membuat kue coklat menggunakan resep yang ia lihat dari internet.

Saat Kyungsoo menuang cokelatnya, Chanyeol muncul di belakangnya dan mengintip apa yang dilakukan Kyungsoo lewat bahunya.
Chanyeol mengambil sedikit adonan menggunakan jarinya dan memasukkannya ke mulutnya.

Kyungsoo bisa merasakan hembusan nafas Chanyeol ditengkuknya, dan itu benar benar membuat Kyungsoo terangsang setengah mati, Kyungsoo juga bisa mencium bau parfum Chanyeol yang telah bercampur dengan keringatnya, baunya seperti narkoba yang bisa membuat Kyungsoo melayang dan nyaman sekitika.

Kyungsoo memukul tangan Chanyeol. “Hey! Jorok sekali”.

“Jangan khawatir, aku sudah mencuci tanganku” ujar Chanyeol sambil mengangkat tangan tanda menyerah.

Chanyeol tertawa saat Kyungsoo berusaha mendorong dirinya menggunakan bokokngnya. Dan Kyungsoo segera menyesali perbuatan yang ia lakukan tadi, Kyungsoo dapat merasakan penis Chanyeol yang lumayan menegang bersentuhan dengan pantatnya.

Tiba-tiba Chanyeol melingkarkan lengannya ditubuh Kyungsoo, membuat tubuh Kyungsoo menegang sebentar lalu digantikan dengan rasa bahagia. Kyungsoo menyandarkan kepalanya dibahu Chanyeol yang lebar, rasanya sungguh nyaman dan sakit sekaligus.

Nyaman karena rasanya menenangkan, dan Kyungsoo merasa seperti memang bahu itu tempatnya bersandar. Dan sakit karena tahu bahwa Chanyeol tak akan pernah menjadi miliknya.

Chanyeol yang merasa Kyungsoo berhenti seketika bertanya cemas. “Kau tak apa?” tanya Chanyeol dengan suara penuh dengan kecemasan.

Hati Kyungsoo terasa menghangat mengetahui bahwa Chanyeol cemas padanya. Namun satu sisi Kyungsoo benci karna Chanyeol sudah tau perasaan Kyungsoo namun berlagak seperti tak ada masalah dengan kelakuannya.

“Aku tak apa, singkirkan tanganmu” ujar Kyungsoo sambil membalikkan badannya berusaha melepaskan pelukan dari Chanyeol.

Namun Kyungsoo kembali menyesali perbuatannya saat Kyungsoo sadar bahwa wajah Chanyeol sangat dekat dengan wajahnya. Kyungsoo bahkan dapat merasakan hembusan nafas Chanyeol diwajahnya.

Chanyeol menarik dagu Kyungsoo untuk mendongak menatapnya. Kyungsoo dapat merasakan sesuatu yang hangat dan lembab dibibirnya dengan perlahan.

Tubuh Kyungsoo menegang saat menyadari ini ciuman pertama mereka yang dimulai Chanyeol. Kyungsoo berusaha melepaskan rangkulan Chanyeol, namun Chanyeol justru semakin membunuh jarak diantara mereka.

Chanyeol mengencangkan rangkulannya, dan memperdalam lumatan yang ia buat. Chanyeol sengaja mengigit bibir bawah Kyungsoo pelan membuat sang pemilik bibir meringis pelan.

Kyungsoo tak sadar mendesah pelan ketika tangan Chanyeol meremas bokongnya, Chanyeol yang mendengarnya semakin memperdalam ciumannya, dan mulai mendorong lidahnya kebibir Kyungsoo untuk meminta ijin akses masuk kemulutnya.

Kyungsoo tersenyum dalam hati, sungguh rasanya sangat menakjubkan, Kyungsoo segera membuka sedikit mulutnya untuk memberi akses lidah Chanyeol untuk masuk, saat lidah mereka bersentuhan Kyungsoo dapat merasakan tubuhnya seperti disetrum listrik.

Tubuh Kyungsoo bergetar dan ia tidak bisa menahan dirinya untuk tidak mengeluarkan desahan yang lebih keras sementara Chanyeol mengeluarkan geraman yang menurut Kyungsoo sangat seksi sekali dan makin merapatkan tubuhnya dengan Kyungsoo.

Kepala Kyungsoo terasa seperti berputar-putar, ciuman Chanyeol sungguh memabukan. Sial, Chanyeol adalah pencium yang handal pikir Kyungsoo. Saat tangan Kyungsoo berusaha membuka pakaian Chanyeol, tiba-tiba Chanyeol  mendorongnya sekuat tenaga seperti dirinya adalah virus, membuat punggungnya bertabrakan dengan counter yang ada di belakangnya.

Rasa sakit yang ada dipunggung Kyungsoo tidak sebanding dengan rasa sakit dihatinya. Pandangan Kyungsoo mengabur dan dapat Kyungsoo rasakan air matanya sudah memberontak ingin keluar.

Mata Chanyeol membelalak ketakutan seperti melihat hantu dan berjalan mundur dari Kyungsoo, bagaikan Kyungsoo adalah seseorang yang buruk rupa. Chanyeol mengalihakan pandangannya dan pergi dari dapur.

Setelah Chanyeol keluar dari dapur badan Kyungsoo terasa lemas, membuatnya tersungkur ke lantai. Air matanya sudah tak bisa ia tahan. Air matanya berlomba-lomba untuk keluar dari matanya. Hati Kyungsoo merasakan rasa sakit yang selama ini benar-benar ia hindari.

Kyungsoo tersenyum dalam tangisnya, Kyungsoo pikir ia sudah mendapatkan jawaban atas pertanyaan malam itu. Ternyata Chanyeol hanya membawanya terbang lalu segera menjatuhkan dirinya seketika.

Kyungsoo menarik nafas beberapa kali berusaha menenangkan dirinya, setelah sedikit tenang Kyungsok bangkit berdiri mencuci tangannya lalu melanjutkan membuat kue untuk Chanyeol.

Tangan Kyungsoo masih bergetar saat berusaha menuang adonan kue kedalam loyang. Kyungsoo berusaha sekuat tenaga untuk tidak menangis lagi. Kyungsoo memasukan adonan kue kedalam oven dan mengatur waktunya.

TBC
... Can You Be Mine? ...


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 31, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Can You Be Mine?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang