Friendzone

3.7K 335 5
                                    

🤗
.
.
.

Di musim dingin yang beku terlihat seorang gadis tengah menatap kosong pemandangan Tokyo dari jendela apartemennya. Kepadatan kota di bawah sana bukanlah hal utama yang ia pikirkan.

Nyatanya, satu-satunya yang ada di kepala pinknya adalah kejadian beberapa jam yang lalu, ketika sahabatnya—Sasuke—yang sudah dikenalnya nyaris seumur hidup tengah berduaan dengan perempuan di salah satu pusat perbelanjaan. Sesuatu yang seharusnya tidak ada mendadak ia rasakan. Perasaan tidak senang, ia terlalu jenius untuk mengerti bahwa itu mengarah pada sesuatu. Cemburu.

“Sedang apa Sakura!” sebuah suara menginterupsi kegiatan melamunnya.

“Oh Ino..” jawabnya lesu, “kapan datang?”

“Beberapa saat lalu,” jawabnya sambil merebahkan diri di ranjang sebelahnya tanpa melepaskan kaos kaki, sebuah pantangan bagi si pemilik untuk melakukan hal itu.

Sakura agak sedikit terobsesi dengan kebersihan. Tapi untuk kali ini sepertinya adalah pengecualian karena ia tak beregeming atau protes seperti biasanya. Bahkan pandangannya kembali ke jalanan di luar jendela.

Ino menatap Sakura tak percaya, “Wow.. ada apa ini? tidak biasanya kau menolerir kaos kaki di tempat tidurmu.”

“Lepaskan kalau begitu.” Balasnya tanpa minat.

Si gadis pirang memanyunkan bibir sebelum akhirnya melepaskan kaos kakinya lalu melemparnya asal ke sudut ruangan.

“Ada apa denganmu?” tanyanya yang hanya dibalas Sakura dengan menaikan bahunya acuh, “Oh, jangan bilang ini karena Sasuke tadi?” pancingnya.

Menghembuskan napas berat, Sakura ikut berbaring di samping sahabatnya, “Kurasa begitu.”

“Ini salahmu, membuang kesempatan yang datang lebih dari tiga kali.”

“Salahku?”

“Sasuke menyukaimu, itu sudah pasti. Dan kau menolaknya seperti biasa.”

Si gadis musim semi tidak terima dengan ucapan sahabatnya, terlihat jelas dari alisnya yang menukik tajam, “Wow, rupanya kau salah paham Nona Yamanaka.”

“Bagian mana yang salah Nona Haruno?” Ino balik menantang.

“Kami bersahabat nyaris sepanjang waktu, kupikir Sasuke hanya tidak bisa membedakan antara cinta dan pertemanan karena kami sering bersama.”

“Oh ayolah... Dia—maksudku Sasuke adalah pria yang cukup cerdas untuk dapat mengenali perasaanya. Kalian terjebak pada zona yang mengerikan!"

"Apa?"

"Friendzone." Ino berdecak sebelum melanjutkan, "Untuk hal ini Sasuke jelas lebih pintar darimu. Well, meski biasanya memang begitu.

Sakura tak menyangkalnya. Haruno satu ini memang tidak memiliki dasar yang kuat, tapi ia mempercayai keyakinan yang dianutnya selama ini. Keyakinan yang menghasilkan kesimpulan bahwa hubungan antara bungsu Uchiha dan dirinya hanyalah sebuah pertemanan dan persahabatan. Tidak lebih.

Sakura menyayangi Sasuke merupakan sebuah fakta yang tidak bisa ia tampik. Tapi mencintai adalah hal lain yang sepertinya tidak mungkin.

“Tidak.. tidak seperti itu. Sasuke hanya bingung.”

Ino memutar bola matanya malas, ini bukan kejadian sekali dua kali Sakura uring-uringan karena Sasuke kedapatan ‘jalan’ dengan gadis yang tak mereka kenal. Ino itu tak menyalahkan Sasuke sama sekali. Mengapa? Karena ia menganggap itu hal wajar. Sakura telah menolaknya  terlampau sering. Jadi apa salahnya move on dengan gadis lain?

Sasusaku's Love Story (Oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang