Trapped

2.8K 259 10
                                    

Holaaaa :)

Malam ini tak lebih baik dari malam-malam sebelumnya. Keheningan terus menyelimuti seorang gadis yang tengah berlari di antara pohon-pohon besar hanya dengan mengandalkan satu penerangan. Purnama. Berada di tengah hutan yang jauh dari peradaban bukanlah pilihan yang akan diambil Sakura kalau saja dia bisa memilih. Tapi sayangnya tidak, ini adalah satu-satunya kesempatan baginya untuk pergi jauh dari kastil di belakang sana yang telah memerangkapnya sejak.. sejak.. entahlah. Ia tak bisa mengingat sudah berapa lama dirinya terjebak di kastil itu bersama si pemilik yang tak lebih dari orang tersinting yang pernah ada.

Sasuke dengan obsesi gilanya berusaha memutus Sakura dengan dunianya. Si psikopat Uchiha itu memaksa Sakura untuk berada dalam pengawasannya. Memujanya dengan memenuhi apapun keinginan gadis tersebut. Semuanya dia serahkan, segalanya dia berikan. Segalanya kecuali satu, kebebasan. Namun, kemewahan kastil dengan segala isinya yang telah Sasuke persembahkan, tetap tak dapat mengubur keinginan Sakura untuk bisa lari, dan menemui kehidupan normalnya.

Kini di bawah bulan yang bersinar, ia terus memacu kakinya untuk tetap bergerak menjauh. Gadis musim semi itu sangat menyadari, kalau ini adalah satu-satunya kesempatan untuk pergi. Kalau tidak sekarang, maka tidak akan pernah lagi. Sasuke adalah orang yang belajar dari pengalaman, kalau sampai tertangkap, sudah pasti ia takaan melepaskan Sakura barang sedetik saja.

Hatinya terus menginginkan untuk berlari, tapi fisiknya tak selaras. Tubuhnya benar-benar lelah, kakinya bahkan tak sanggup berdiri tanpa gemetar. Adrenalinya sungguh menguras tenaga. Dengan penampilan kacau ia mendekat ke salah satu pohon besar untuk berlindung. Barangkali saat ini dewi fortuna berada di pihaknya, cukup dengan Sasuke dan anak buah yang mengejar dirinya tak bisa menemukannya.

Sakura terduduk, sambil menormalkan pernapasannya pelan-pelan agar keadaan tetap sunyi seperti tak seorangpun di sini. Dia merasa lega untuk sesaat, namun tetap waspada meski belum mendengar langkah-langkah lain atau suara yang menggaungkan namanya. Sekarang gadis bersurai merah muda itu mulai merasa perih dari beberapa bagian tubuh yang terluka akibat menembus hutan lebat ini tanpa kira-kira. Ranting liar dan kerikil tentu dengan mudah menggores kulitnya yang hanya berbalut gaun tidur panjang sebatas lutut.

Oh jangan lupakan bagian dimana dia terus terjerembab karena kondisi hutan yang licin. Sungguh menyedihkan. Dan ketololan Sakura yang lain adalah melepas alas kakinya agar mempermudah berlari yang berakhir menjadi boomerang untuknya. Lihat, bukannya membantu malah memperburuk. Kaki mulusnya penuh dengan bilur-bilur kemerahan dan lecet di mana-mana. Tapi itu sepadan dengan apa yang bakal ia dapatkan jika berhasil lolos dari cengkraman Uchiha sialan itu.

Perlu digaris bawahi, kalau lolos. Karena faktanya suara yang enggan Sakura dengar untuk beberapa waktu ke depan menembus indra pendengarannya. "Bagaimana istirahatmu?"

Dengan sekejap, adrenalinnya kembali terpacu. Sakura mencoba bangkit dari pohon itu tapi sungguh dia terlalu lemas untuk melakukannya. Pelarian yang gagal adalah hal terakhir yang dia harapkan di dunia ini. Tubuhnya kembali bergetar hebat sambil memandang lurus pada kegelapan di hadapannya, tepat di mana suara itu berasal.

"Sasuke.."lirihnya penuh ketakutan.

"Hai sayang? Bagaimana keadaanmu?" Sasuke mendekat, merendahkan diri tepat di hadapan Sakura yang bahkan tak mampu berdiri. "Oh.. tampaknya tidak terlalu baik ya kan?" lanjutnya dengan tatapan prihatin yang ditujukan pada luka-luka yang menghiasi gadis itu.

Suaranya kalem dan penuh keramahan, tapi Sakura sudah sangat mengerti ada emosi yang meluap-luap dibalik ketenangannya. Ada kekejaman dibalik sikap halusnya dan ada penjara yang telah disiapkan setelah malam ini.

"Sejak kapan kau di sana?" tanya Sakura dengan air mata yang telah menganak sungai.

Sasuke masih dalam kontrolnya, cowok itu berpura-pura berpikir sebelum menjawab, "entahlah mungkin sejak kau memutuskan untuk bersembunyi di sini?" masih dengan senyum puas Sasuke melanjutkan ancamannya yang dikemas seolah menjadi kalimat biasa, "See? Permainan hide and seek ini akulah pemenangaya. Jadi kau tidak perlu melakukannya lagi lain waktu."

Sasusaku's Love Story (Oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang