"Bunganya udah dateng?" tanya El pada pegawainya. Ia baru saja datang dari kota dan langsung mampir menengok cafenya. Lelah sebenarnya, tapi cafe tak bisa ia tinggalkan begitu saja, ia harus selalu menengok cafe miliknya itu setiap minggu.
"Belum pak, barusan dapet kabar dari toko bunga langganan kita, pemilik bunga yang biasa nganter lagi sakit, terus yang antar kemari anaknya, katanya agak telat, soalnya nyari alamat, dia pake sepeda, ga bisa pake motor" perempuan dengan rambut sebahu itu mengulum senyum, berusaha menjelaskan dengan perlahan, takut jika si bos akan marah, walau nyatanya El malah mengangguk dan menyuruhnya pergi kedapur. Melanjutkan pekerjaannya.
Matanya menatap cafenya yang masih sepi, ini masih pukul sembilan, dan matanya sangat lelah, badannya juga membutuhkan istirahat setelah delapan jam mengemudi.
"Ero!" El menghampiri lelaki bernama Ero dengan langkah gontai "saya nitip cafe ya, saya mau pulang, mau tidur, pegel banget badan saya"
"Siap pak bos! Serahkan semuanya sama Ero!" Jawab Ero seraya menepuk dada kirinya bangga. El terkekeh lalu pamit kepada pegawainya di cafe. Langkahnya sangat pelan saat hendak menuju pintu, sesekali ia melirik ke arlojinya, mengintip berapa jam ia tak menutup matanya sekedar mengurangi kantuknya.
Kriing~
Bunyi nyaring membuat atensi El menatap pintu utama, menatap lelaki bermata cerah dengan pupil hitam legam yang menatap bergantian isi cafe dengan secarik kertas d tangannya. Kulitnya putih seperti susu, alisnya hitam tebal, bibir merahnya begitu tipis, membuat El menatap sejenak siapa gerangan.
Mata lelaki itu nampak berputar, berusaha mencari-cari sesuatu. Ia menghampiri Salah satu pramusajinya Yang tengah mengelap meja paling ujung dekat jendela. Ia menepuk pundak pramusaji bernama Irna itu, menulis beberapa kalimat di buku Yang ia letakkan di saku celananya lalu menunjukan pada Irna. El terpaku saat senyum cerah timbul begitu saat Irna mengangguk, ia tak tau apa Yang mereka bicarakan, hanya saja...
El jatuh cinta dengan senyum lelaki tadi.
Tbc!
Gmn?
Next?
Maap dikit, buat pemanasan dulu...
KAMU SEDANG MEMBACA
Amor[HIATUS]
Roman d'amourcinta begitu lembut ketika sembuh tapi cinta juga yang begitu keras melukai kembali . . . . . . Yaoi