2. Om Cinta Saya?

958 57 2
                                    

Hari ini mungkin berbeda dari hari biasanya. Hari yang sangat dirindukan oleh Indira, yaitu tatkala ia nongkrong bersama kawan-kawannya. Namun nyatanya tidak sesuai ekspektasinya. Hanya dirinya dan Kenan saja yang bisa nongkrong sepulang kampus.


"Lo nggak apa-apa kalau cuma pergi berdua sama gue?"

Indira pun mengenakan helm hitam yang diberikan oleh Kenan. "Nggak apa-apa. Nggak usah nongkrong ya! Pasti bosen, 'kan cuma berdua! Kita ke Mall aja. Nonton atau nge-game gitu," pinta Indira yang diangguki oleh Kenan.

Keduanya pun mulai membelah kota Yogyakarta yang siang ini begitu terik. Indira memang sengaja menyuruh supirnya untuk pulang karena ia hendak bepergian bersama kawan-kawannya. Tentu saja mendapat izin dari sang mama. Toh Kenan bukan lelaki sembarangan. Ia merupakan putra dari seorang gubernur.

Sepertinya untuk sosok Indira, lelaki yang dekat dengannya rata-rata yang berada. Bukan katanya, karena ia sendiri pernah juga dekat dengan lelaki yang notabanenya merupakan ajudan presiden. Sayangnya kandas di tengah jalan. Soundtrack Ditinggal Rabi pun mulai ia benci! Karena memang lagu itu bak sedang menyindirnya yang ditinggal nikah.

Indira ditinggal menikah bukan karena ia kalah cantik. Namun lebih tepatnya ia kalah usia dan juga posisi. Lelaki bernama Johan itu memang sudah matang usianya. Dewasa, dan idaman para gadis dan mertua-mertua TOP BGT diluaran sana. Sayangnya waktu itu Indira baru saja hendak melangkah ke jenjang perguruan tinggi. Tentu saja ia memilih berkarir.

Tapi tak apa, tak masalah. Kalau kata orang 'mati satu tumbuh seribu'. Buktinya, mendapat pengalaman ditinggal menikah tak membuat ke-famousannya berkurang. Justru fansnya bertambah.

"Jadi, mau nonton atau main game nih?" tanya Kenan ketika keduanya baru saja memasuki Mall ini.

"Ra..jangan bilang cuma mau ngadem? Malu-maluin."

Lamun Indira buyar seketika. Ia memukul lengan Kenan pelan, "ya nggak lah. Gila kamu."

"Yuk! Nonton dulu. Kangen-"

"Jangan kangen gue. Gue udah dijodohin."

Indira memutar bola matanya malas. Ia menonyor kepala Kenan, "bukan kamu, Kenan. Tapi aku kangen nonton." Dengan menunjukkan puppy eyes-nya Indira berhasil membuat jantung Kenan berdebar diam-diam. Tanpa disadarinya lelaki yang telah lama ia anggap sahabat itu sebenarnya diam-diam jatuh hati.

Namun cinta mereka terlarang..

Seperti biasa. Menonton film membutuhkan camilan. Indira pergi membeli cemilan, sedangkan Kenan membeli tiket menonton. Keduanya memutuskan menonton film action terbaru yang kebetulan baru saja rilis dan dapat disaksikan di bioskop itu.

Kenan sudah membawa dua lembar tiket di tangannya. Dan, Indira kembali dengan membawa dua popcorn serta minuman dingin. "Yuk!" seru Indira antusias dengan mengedip-ngedipkan kedua matanya. Kenan pun hanya melebarkan senyumnya. Cukup bahagia melihat gadis yang telah lama menjadi sahabatnya itu juga bahagia.

Ketika baru saja sepasang muda-mudi itu hendak menginjakkan kakinya di gedung bioskop, pergerakan mereka terhenti. Terutama Indira!

"Sudah izin Mama?" tanya seorang lelaki yang entah muncul dari bumi mana ini. Sial!

Indira menatap Kenan dengan tatapan tidak enaknya. Lalu ia melepaskan cekalan tangan lelaki itu. "Kenan, bentar ya. Ini Om aku rewel banget. Kamu duluan masuk gak apa-apa. Ini snack-nya kamu bawa." Kenan hanya mengendikkan bahunya dan dengan santainya masuk ke dalam gedung bioskop itu.

Mom Accepted [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang